Controlling adalah salah satu fungsi manajemen yang penting dalam sebuah organisasi. Kontrol atau controlling merupakan proses pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja organisasi untuk memastikan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya fungsi controlling, manajer dapat mengidentifikasi perbedaan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja yang sebenarnya, serta mengambil tindakan perbaikan dan perbaikan yang diperlukan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian, tujuan, dan fungsi dari controlling.
1. Pengertian Controlling
Controlling dapat dijelaskan sebagai suatu fungsi manajemen yang bertujuan untuk mengontrol, mengarahkan, dan mengawasi jalannya suatu proses atau kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam melakukan proses controlling, manajer harus melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap kinerja organisasi, melakukan evaluasi, dan mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.
2. Tujuan Controlling
Ada beberapa tujuan utama dari fungsi controlling, antara lain:
- Mempertahankan Kinerja Optimal: Tujuan utama dari controlling adalah untuk memastikan bahwa kinerja organisasi tetap optimal sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan adanya proses controlling, manajer dapat mengetahui apakah semua departemen dan divisi berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
- Mendeteksi Masalah: Kontrol memungkinkan manajer untuk mendeteksi masalah atau hambatan yang mungkin terjadi dalam operasional organisasi. Dengan segera mengetahui masalah tersebut, manajer dapat segera mengambil tindakan perbaikan sehingga masalah tersebut tidak berkembang menjadi lebih serius.
- Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas: Melalui proses controlling, manajer dapat mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam organisasi. Dengan demikian, manajer dapat melakukan perubahan atau perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja organisasi.
- Menentukan Standar Kinerja: Kontrol memungkinkan manajer untuk menetapkan standar kinerja yang harus dicapai oleh setiap departemen atau divisi dalam organisasi. Dengan adanya standar kinerja ini, manajer dapat mengevaluasi kinerja setiap unit kerja berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
3. Fungsi Controlling
Fungsi controlling dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
- Perencanaan Kontrol: Tahap pertama dari fungsi controlling adalah perencanaan kontrol. Dalam tahap ini, manajer harus menentukan tujuan atau standar yang harus dicapai, menentukan metode pengukuran kinerja, dan merumuskan rencana tindakan apabila terdapat penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan.
- Pengawasan: Tahap selanjutnya adalah pengawasan. Dalam tahap ini, manajer harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja organisasi untuk memastikan bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana. Manajer juga harus dapat mengidentifikasi perbedaan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja yang sebenarnya.
- Koreksi: Tahap terakhir adalah koreksi. Apabila terdapat penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan, manajer harus segera mengambil tindakan koreksi untuk memperbaiki atau mengoreksi masalah tersebut. Tindakan koreksi bisa berupa perubahan rencana, perbaikan proses, atau peningkatan komunikasi antar departemen.
4. Teknik Controlling
Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan dalam proses controlling, antara lain:
- Analisis Varians: Teknik analisis varian digunakan untuk membandingkan antara anggaran yang telah ditetapkan dengan kinerja yang sebenarnya. Dengan analisis varian, manajer dapat mengetahui sejauh mana perbedaan antara anggaran dengan kinerja sebenarnya.
- Perbandingan dengan Standar: Teknik perbandingan dengan standar digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Dengan teknik ini, manajer dapat mengetahui apakah kinerja organisasi telah mencapai standar yang telah ditetapkan atau belum.
- Dashboard Kinerja: Dashboard kinerja adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memvisualisasikan kinerja organisasi dalam bentuk grafik atau tabel. Dengan adanya dashboard kinerja, manajer dapat dengan mudah melihat kinerja organisasi secara keseluruhan dan melakukan analisis lebih cepat.
5. Manfaat Controlling
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan fungsi controlling dalam sebuah organisasi, antara lain:
- Meningkatkan Efisiensi: Dengan adanya proses controlling, organisasi dapat meningkatkan efisiensi dalam menjalankan setiap kegiatan. Manajer dapat mengetahui area yang kurang efisien dan mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi kerja.
- Meningkatkan Kualitas: Kontrol memungkinkan organisasi untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Dengan melakukan evaluasi secara terus menerus, organisasi dapat mengidentifikasi kelemahan dalam proses produksi atau layanan dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
- Menekan Biaya: Dengan melakukan kontrol terhadap pengeluaran dan penggunaan sumber daya organisasi, manajer dapat menekan biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
- Meningkatkan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan adanya data dan informasi yang akurat dari proses controlling, manajer dapat membuat keputusan yang lebih baik dan tepat. Manajer dapat lebih mudah mengetahui area yang perlu perbaikan dan mengambil tindakan yang diperlukan.
6. Kesimpulan
Controlling merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting dalam sebuah organisasi. Dengan adanya fungsi controlling, manajer dapat mengawasi, mengarahkan, dan mengontrol kinerja organisasi untuk memastikan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Proses controlling melibatkan perencanaan kontrol, pengawasan, dan tindakan koreksi untuk memastikan kinerja organisasi tetap optimal. Dengan penerapan fungsi controlling, organisasi dapat meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas, menekan biaya, dan membuat keputusan yang lebih baik.
