Cento merupakan salah satu jenis puisi yang terdiri dari beberapa baris yang diambil dari berbagai sumber puisi yang berbeda. Puisi ini memiliki ciri khas karena menggunakan salah satu baris dari puisi-puisi yang sudah ada dan menggabungkannya menjadi suatu rangkaian yang baru. Cento sering digunakan oleh para penyair untuk mengekspresikan ide atau perasaan yang ingin disampaikan melalui karya sastra. Dalam artikel ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pengertian Cento, sejarahnya, fitur, dan contoh-contoh Cento yang terkenal.
Sejarah Cento
Sejarah Cento dapat ditelusuri kembali ke masa Romawi kuno, di mana puisi ini pertama kali muncul dalam bentuk yang mirip dengan yang kita kenal saat ini. Para penyair Romawi menggunakan teknik cento untuk menciptakan puisi baru dengan menggabungkan potongan-potongan teks dari sajak-sajak terkenal karya penyair terdahulu. Teknik ini kemudian berkembang dan menjadi populer di berbagai negara di Eropa dan Asia.
Di era modern, Cento masih tetap menjadi bagian dari dunia sastra dan sering digunakan oleh penyair-penyair kontemporer untuk mengekspresikan gagasan atau perasaan mereka. Cento juga menjadi sarana bagi para penyair untuk menghormati karya-karya sastra yang sudah ada sebelumnya dengan mengadopsi baris-baris dari puisi-puisi terkenal ke dalam karya mereka sendiri.
Fitur Cento
Cento memiliki beberapa fitur khas yang membedakannya dari jenis puisi lainnya. Berikut adalah beberapa fitur utama dari Cento:
- Menggunakan Baris dari Puisi-Puisi yang Sudah Ada: Cento menggunakan baris-baris yang diambil dari puisi-puisi yang sudah ada sebelumnya. Para penyair menggabungkan baris-baris ini untuk menciptakan suatu karya yang baru dan unik.
- Kreativitas dalam Penggabungan Baris: Meskipun menggunakan baris-baris yang sudah ada, para penyair dapat menunjukkan kreativitas mereka dalam menggabungkan baris-baris tersebut sehingga menghasilkan makna yang berbeda.
- Menghormati Karya Sastra yang Ada: Penggunaan Cento juga dapat dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap karya sastra yang sudah ada sebelumnya. Para penyair memberikan pengakuan terhadap keindahan dan kedalaman makna dari puisi-puisi terkenal dengan mengadopsi baris-baris tersebut ke dalam karya mereka.
Contoh-contoh Cento Terkenal
Beberapa contoh Centos yang terkenal dalam dunia sastra adalah:
- “The Collage Poem” oleh John Ashbery: Dalam puisi ini, Ashbery menggunakan potongan-potongan teks dari berbagai sumber, termasuk buku-buku dan artikel-artikel, untuk menciptakan suatu karya yang inovatif dan penuh makna.
- “The Waste Land” oleh T.S. Eliot: Eliot menggunakan teknik Cento dalam beberapa bagian dari puisinya yang terkenal ini. Ia menggabungkan potongan-potongan teks dari puisi-puisi terkenal seperti Dante’s Inferno dan Shakespeare’s The Tempest.
- “Cento for the Night” oleh Chen Chen: Chen Chen menciptakan Cento yang menggabungkan baris-baris dari puisi-puisi teman-temannya sebagai bentuk kolaborasi dan eksperimen sastra.
Kesimpulan
Dalam pengertian Cento, jenis puisi ini dapat didefinisikan sebagai karya sastra yang menggunakan potongan-potongan teks dari puisi-puisi yang sudah ada sebelumnya untuk menciptakan suatu karya baru. Cento memiliki sejarah panjang dan menarik, mulai dari Romawi kuno hingga era modern, serta memiliki fitur-fitur khas yang membedakannya dari jenis puisi lainnya. Beberapa contoh Cento yang terkenal menunjukkan kekayaan dan keunikan dari teknik ini dalam dunia sastra. Dengan demikian, Cento tetap menjadi bagian yang penting dalam perkembangan dan eksplorasi seni sastra.