Active voice atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai kalimat aktif, merupakan salah satu bentuk kalimat yang sering digunakan dalam penulisan. Dalam kalimat aktif, subjek dari kalimat tersebut melakukan tindakan atau aksi terhadap objek. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai pengertian active voice, contoh penggunaannya, serta kelebihan dan kekurangannya.
Pengertian Active Voice
Active voice adalah bentuk kalimat di mana subjek melakukan tindakan atau aksi terhadap objek. Dalam kalimat aktif, subjek berperan sebagai pelaku utama yang melakukan tindakan, sedangkan objek berperan sebagai penerima tindakan tersebut. Contoh kalimat aktif antara lain: “Ani membeli buku” atau “Saya menulis surat”.
Kelebihan Active Voice
Penggunaan active voice memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya sering digunakan dalam penulisan. Pertama, kalimat aktif cenderung lebih jelas dan mudah dipahami. Dalam kalimat aktif, subjek yang melakukan tindakan ditempatkan di awal kalimat, sehingga pembaca dapat dengan cepat mengetahui siapa yang melakukan tindakan tersebut.
Selain itu, penggunaan active voice juga membuat tulisan lebih hidup dan dinamis. Dengan menekankan pelaku tindakan, kalimat aktif dapat memberikan kesan lebih kuat dan menggugah minat pembaca. Hal ini membuat tulisan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
Contoh Penggunaan Active Voice
Penggunaan active voice dapat ditemukan dalam berbagai jenis tulisan, baik itu dalam artikel, berita, maupun karya sastra. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan active voice dalam kalimat:
1. “Mereka membuka toko baru di pusat kota.”
2. “Pemerintah menetapkan kebijakan baru terkait perubahan iklim.”
3. “Saya menonton film yang menarik di bioskop.”
4. “Tim sepak bola tersebut memenangkan pertandingan dengan skor 3-0.”
5. “Anak-anak itu membantu membersihkan lingkungan sekolah.”
Dalam contoh-contoh di atas, subjek dari kalimat tersebut melakukan tindakan atau aksi terhadap objek. Hal ini menunjukkan penggunaan active voice yang memperjelas siapa yang melakukan tindakan tersebut.
Kekurangan Active Voice
Meskipun memiliki banyak kelebihan, active voice juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah penggunaan active voice dapat membuat penekanan terhadap subjek yang terlalu berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya variasi dalam penulisan dan mengurangi keindahan tulisan.
Selain itu, active voice juga dapat membuat penulisan terasa terlalu langsung dan kurang formal. Dalam beberapa konteks, seperti penulisan akademik atau resmi, penggunaan kalimat pasif lebih disukai karena memberikan kesan lebih objektif dan netral.
Kesimpulan
Active voice adalah bentuk kalimat di mana subjek melakukan tindakan atau aksi terhadap objek. Penggunaan active voice memiliki kelebihan, antara lain kalimat menjadi lebih jelas dan mudah dipahami, serta membuat tulisan menjadi lebih hidup dan dinamis. Namun, active voice juga memiliki kekurangan, seperti penekanan terhadap subjek yang berlebihan dan kurangnya kesan formal. Oleh karena itu, dalam penulisan, perlu mempertimbangkan konteks dan tujuan penulisan untuk memilih penggunaan active voice atau kalimat pasif yang tepat.
Pengertian Active Voice
Apa itu Active Voice?
Active Voice atau kalimat aktif adalah salah satu bentuk kalimat dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Pada kalimat aktif, subjek melakukan tindakan langsung terhadap objek. Dalam kalimat aktif, subjek menjadi pelaku utama yang melakukan tindakan, sedangkan objek menerima tindakan tersebut.
Contoh Kalimat Active Voice
Berikut adalah contoh-contoh kalimat Active Voice dalam bahasa Indonesia:
1. Ani membaca buku di perpustakaan.
2. Saya memasak makanan di dapur.
3. Mereka menonton film di bioskop.
4. Ayah mengendarai mobil ke kantor.
5. Dia menulis surat kepada temannya.
Dalam contoh-contoh kalimat di atas, subjek (Ani, Saya, Mereka, Ayah, Dia) melakukan tindakan langsung terhadap objek (buku, makanan, film, mobil, surat). Kalimat-kalimat tersebut menggunakan pola subjek + predikat + objek.
Kelebihan Active Voice
Penggunaan Active Voice memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah beberapa kelebihan dari penggunaan Active Voice:
1. Lebih jelas dan langsung: Dalam kalimat aktif, subjek menjadi pelaku utama yang melakukan tindakan. Hal ini membuat kalimat menjadi lebih jelas dan langsung.
2. Lebih singkat: Kalimat aktif cenderung lebih singkat dibandingkan dengan kalimat pasif. Hal ini membuat kalimat aktif lebih efisien dalam menyampaikan informasi.
3. Lebih menarik: Kalimat aktif memiliki kecenderungan untuk lebih menarik karena menyoroti pelaku utama yang melakukan tindakan.
Perbedaan Active Voice dengan Passive Voice
Selain Active Voice, terdapat juga bentuk kalimat yang disebut Passive Voice atau kalimat pasif. Perbedaan utama antara Active Voice dan Passive Voice terletak pada peran subjek dan objek dalam kalimat.
Dalam Active Voice, subjek menjadi pelaku utama yang melakukan tindakan, sedangkan objek menerima tindakan tersebut. Sedangkan dalam Passive Voice, objek menjadi fokus utama yang menerima tindakan, sedangkan subjek menjadi penerima tindakan.
Contoh perbedaan Active Voice dan Passive Voice:
1. Active Voice: Ani membaca buku. (Ani sebagai subjek yang melakukan tindakan membaca)
Passive Voice: Buku dibaca oleh Ani. (Buku sebagai objek yang menerima tindakan dibaca)
2. Active Voice: Saya memasak makanan. (Saya sebagai subjek yang melakukan tindakan memasak)
Passive Voice: Makanan dimasak oleh saya. (Makanan sebagai objek yang menerima tindakan dimasak)
Dalam penggunaan Active Voice dan Passive Voice, pemilihan tergantung pada konteks dan tujuan komunikasi. Active Voice lebih umum digunakan dalam komunikasi sehari-hari karena lebih jelas dan langsung, sedangkan Passive Voice digunakan untuk menekankan objek atau ketika subjek tidak diketahui atau tidak penting.
Kesimpulan
Active Voice adalah bentuk kalimat dalam bahasa Indonesia di mana subjek melakukan tindakan langsung terhadap objek. Penggunaan Active Voice memiliki beberapa kelebihan, antara lain lebih jelas, lebih singkat, dan lebih menarik. Active Voice berbeda dengan Passive Voice, di mana peran subjek dan objek dalam kalimat berubah. Pemilihan penggunaan Active Voice atau Passive Voice tergantung pada konteks dan tujuan komunikasi.
FAQs: Pengertian Active Voice
1. Apa pengertian Active Voice?
Active Voice adalah suatu bentuk kalimat di mana subjek dari kalimat tersebut melakukan tindakan langsung terhadap objek. Dalam kalimat aktif, subjek bertindak sebagai pelaku utama dalam kalimat.
2. Apa perbedaan antara Active Voice dan Passive Voice?
Perbedaan utama antara Active Voice dan Passive Voice terletak pada posisi subjek dan objek dalam kalimat. Dalam Active Voice, subjek melakukan tindakan kepada objek, sedangkan dalam Passive Voice, objek menjadi penerima tindakan dan subjek menerima tindakan tersebut.
3. Apa contoh kalimat Active Voice?
Berikut adalah contoh kalimat Active Voice:
– “Saya membeli buku di toko.”
– “Dia mencuci pakaian kotor.”
– “Mereka memenangkan pertandingan sepak bola.”
4. Mengapa Active Voice lebih disarankan dalam penulisan kalimat?
Active Voice lebih disarankan dalam penulisan kalimat karena kalimat menjadi lebih jelas, langsung, dan mudah dipahami. Active Voice juga memberikan penekanan pada pelaku tindakan, sehingga kalimat terdengar lebih aktif dan dinamis.
5. Bagaimana cara mengubah kalimat Active Voice menjadi Passive Voice?
Untuk mengubah kalimat Active Voice menjadi Passive Voice, subjek kalimat aktif menjadi objek dalam kalimat pasif, dan objek kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif. Selain itu, kata kerja juga harus diubah menjadi bentuk pasif dengan menggunakan kata kerja bantu “to be” diikuti oleh bentuk ketiga dari kata kerja tersebut.
Contoh:
– Active Voice: “Saya membeli buku di toko.”
Passive Voice: “Buku dibeli oleh saya di toko.”
– Active Voice: “Dia mencuci pakaian kotor.”
Passive Voice: “Pakaian kotor dicuci oleh dia.”
– Active Voice: “Mereka memenangkan pertandingan sepak bola.”
Passive Voice: “Pertandingan sepak bola dimenangkan oleh mereka.”
Dengan mengubah kalimat menjadi Passive Voice, penekanan berpindah dari pelaku tindakan ke objek atau penerima tindakan.