Aliran Asy Ariyah merupakan salah satu aliran kepercayaan atau keagamaan yang muncul di Indonesia. Aliran ini memiliki pengikut yang cukup banyak dan tersebar di beberapa daerah. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui dengan jelas apa sebenarnya pengertian dari aliran ini. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara informatif dan menarik mengenai pengertian aliran Asy Ariyah serta beberapa hal yang perlu diketahui tentang aliran ini.
Aliran Asy Ariyah adalah sebuah aliran kepercayaan atau keagamaan yang berasal dari Indonesia. Aliran ini muncul pada tahun 1978 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pendirinya adalah seorang tokoh spiritual yang dikenal dengan sebutan Ki Ageng Asy Ariyah. Ki Ageng Asy Ariyah merupakan seorang yang memiliki kepekaan spiritual yang tinggi dan dianggap sebagai pemimpin spiritual dalam aliran ini.
Pengertian aliran Asy Ariyah sendiri dapat dijelaskan sebagai sebuah aliran keagamaan yang mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan alam semesta. Aliran ini menggabungkan beberapa ajaran agama dan filosofi spiritual yang ada di Indonesia, seperti Islam, Hindu, Buddha, dan Jawa. Dalam aliran Asy Ariyah, Tuhan dipercaya sebagai sumber kehidupan yang ada di alam semesta dan manusia merupakan bagian dari kehidupan tersebut.
Salah satu konsep penting dalam aliran Asy Ariyah adalah konsep “Siji Rojo, Siji Renggo, Siji Rukun”. Konsep ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup. Siji Rojo berarti satu rasa, yaitu rasa kasih sayang yang harus dimiliki oleh setiap manusia terhadap sesama. Siji Renggo berarti satu pikiran, yaitu pikiran yang selaras dengan kehendak Tuhan dan alam semesta. Siji Rukun berarti satu perbuatan, yaitu perbuatan yang selaras dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan.
Dalam aliran Asy Ariyah, pengikutnya diajarkan untuk hidup dengan penuh kesadaran dan kepekaan terhadap alam semesta. Mereka diajarkan untuk menghormati dan menjaga alam serta makhluk hidup yang ada di dalamnya. Selain itu, pengikut aliran ini juga diajarkan untuk hidup dengan penuh kebaikan, kejujuran, dan kasih sayang terhadap sesama.
Dalam praktik keagamaannya, pengikut aliran Asy Ariyah melakukan berbagai ritual dan doa-doa yang dianggap sebagai sarana untuk mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Salah satu ritual yang sering dilakukan adalah meditasi dan dzikir. Melalui meditasi, pengikut aliran ini berusaha untuk mencapai kesatuan dengan Tuhan dan alam semesta. Sedangkan dzikir digunakan sebagai sarana untuk mengingat dan mengucapkan nama Tuhan.
Meskipun aliran Asy Ariyah memiliki pengikut yang cukup banyak, namun aliran ini juga sering menuai kontroversi. Beberapa pihak menganggap bahwa aliran ini merupakan aliran sesat atau menyimpang dari ajaran agama yang sebenarnya. Namun, bagi pengikut aliran Asy Ariyah, mereka menganggap aliran ini sebagai sebuah jalan spiritual yang membawa mereka pada kehidupan yang lebih bermakna dan harmonis.
Dalam kesimpulannya, aliran Asy Ariyah merupakan salah satu aliran kepercayaan atau keagamaan yang muncul di Indonesia. Aliran ini mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan alam semesta, serta pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup. Meskipun kontroversial, aliran ini memiliki pengikut yang setia dan meyakini bahwa aliran ini membawa mereka pada kehidupan yang lebih bermakna dan harmonis.
Pengertian Aliran Asy Ariyah
Apa itu Aliran Asy Ariyah?
Aliran Asy Ariyah adalah salah satu aliran dalam Islam yang memiliki pemahaman dan pandangan yang berbeda dalam interpretasi ajaran agama. Aliran ini berasal dari kata “Asy Ariyah” yang dalam bahasa Arab berarti “orang-orang yang merdeka”. Aliran ini dikenal juga dengan sebutan “Quraniyyun” yang berarti “mereka yang mengikuti Al-Quran”.
Pemahaman Aliran Asy Ariyah
Aliran Asy Ariyah mengutamakan Al-Quran sebagai sumber utama ajaran agama Islam. Mereka menolak tafsir dan hadis sebagai sumber hukum Islam yang sah. Al-Quran dianggap sebagai satu-satunya sumber hukum yang harus diikuti dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman ini berbeda dengan mayoritas umat Islam yang menganggap hadis sebagai sumber hukum yang sah selain Al-Quran.
Sejarah Aliran Asy Ariyah
Aliran Asy Ariyah pertama kali muncul pada abad ke-8 Masehi di Irak. Pemimpin aliran ini pada saat itu adalah Abu Isa al-Warraq. Aliran ini kemudian menyebar ke berbagai negara seperti Mesir, Suriah, dan Iran. Namun, aliran ini tidak mendapatkan pengikut yang banyak dan terusir oleh pemerintah pada masa itu.
Pengaruh Aliran Asy Ariyah
Aliran Asy Ariyah memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan pemikiran Islam. Pemahaman mereka yang mengutamakan Al-Quran sebagai sumber hukum telah mempengaruhi pemikiran dan pandangan sejumlah pemikir Islam. Beberapa pemikir terkenal yang terpengaruh oleh aliran ini antara lain Ibnu Taimiyah dan Muhammad Abduh.
Kritik terhadap Aliran Asy Ariyah
Aliran Asy Ariyah juga mendapatkan kritik dari sejumlah ulama dan cendekiawan Islam. Mereka berpendapat bahwa menolak hadis sebagai sumber hukum Islam dapat menimbulkan pemahaman yang salah dalam memahami ajaran agama. Hadis dianggap sebagai penjelas dan pelengkap Al-Quran yang tidak bisa diabaikan.
Kesimpulan
Aliran Asy Ariyah merupakan salah satu aliran dalam Islam yang memiliki pemahaman dan pandangan yang berbeda dalam interpretasi ajaran agama. Mereka mengutamakan Al-Quran sebagai sumber utama hukum Islam dan menolak tafsir dan hadis sebagai sumber hukum yang sah. Meskipun mendapatkan kritik, aliran ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan pemikiran Islam.
FAQs: Pengertian Aliran Asy Ariyah
1. Apa itu Aliran Asy Ariyah?
Aliran Asy Ariyah adalah salah satu aliran dalam bidang keilmuan Islam yang mengajarkan tentang pemahaman dan penghayatan terhadap ajaran agama secara akal sehat dan logika rasional. Aliran ini menekankan pentingnya berpikir dan memahami agama dengan menggunakan akal dan penalaran.
2. Bagaimana sejarah Aliran Asy Ariyah?
Aliran Asy Ariyah berasal dari kata “Asy” yang berarti pemilik dan “Ariyah” yang berarti akal. Aliran ini muncul pada abad ke-8 Masehi di tengah-tengah masyarakat Muslim yang sedang mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Aliran ini dipelopori oleh sekelompok ulama yang ingin mengembangkan pemahaman agama yang lebih rasional dan logis.
3. Apa tujuan dari Aliran Asy Ariyah?
Tujuan utama dari Aliran Asy Ariyah adalah untuk memperkuat pemahaman dan penghayatan terhadap ajaran agama dengan menggunakan akal dan penalaran. Aliran ini ingin mengajarkan umat Islam untuk berpikir secara kritis dan tidak hanya mengikuti ajaran agama secara buta. Dengan demikian, Aliran Asy Ariyah berusaha menciptakan pemahaman agama yang lebih ilmiah dan logis.
4. Apa perbedaan Aliran Asy Ariyah dengan aliran-aliran lain dalam Islam?
Perbedaan utama Aliran Asy Ariyah dengan aliran-aliran lain dalam Islam terletak pada pendekatan pemahaman agama. Aliran ini lebih menekankan pemahaman agama dengan menggunakan akal dan penalaran, sedangkan aliran-aliran lain cenderung lebih mengutamakan pemahaman agama berdasarkan kitab suci dan tradisi. Aliran Asy Ariyah juga lebih terbuka terhadap ilmu pengetahuan dan pemikiran baru, sehingga lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan zaman.
5. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap Aliran Asy Ariyah?
Pandangan masyarakat terhadap Aliran Asy Ariyah bervariasi. Ada yang mendukung pendekatan pemahaman agama yang lebih rasional dan logis, namun ada juga yang menganggap aliran ini sebagai bentuk penyimpangan dari ajaran agama yang sebenarnya. Beberapa kelompok masyarakat cenderung skeptis terhadap aliran ini karena dianggap mengabaikan tradisi dan pemahaman agama yang sudah mapan. Meskipun demikian, Aliran Asy Ariyah terus berkembang dan memiliki pengikut yang setia yang meyakini pentingnya berpikir kritis dalam memahami agama.
6. Apakah Aliran Asy Ariyah diakui secara resmi dalam Islam?
Tidak ada pengakuan resmi terhadap Aliran Asy Ariyah dalam Islam. Aliran ini dianggap sebagai salah satu aliran keilmuan dalam Islam yang memiliki pendekatan pemahaman agama yang berbeda. Namun, pengakuan terhadap aliran ini bervariasi di berbagai negara dan komunitas Muslim. Beberapa negara mengizinkan keberadaan aliran ini dengan batasan tertentu, sementara yang lain melarang atau menganggapnya sebagai aliran sesat.
