Aliran Jabariyah adalah salah satu aliran dalam teologi Islam yang memiliki pandangan deterministik terhadap takdir dan kehendak Allah. Aliran ini percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, baik itu perbuatan manusia maupun peristiwa alam, sudah ditentukan oleh Allah sejak awal. Dalam pandangan Jabariyah, manusia tidak memiliki kebebasan dalam memilih dan bertindak, melainkan segala yang dilakukan adalah hasil dari takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang pengertian aliran Jabariyah, sejarahnya, pandangan utamanya, serta bagaimana aliran ini dipandang oleh ulama dan umat Islam pada umumnya.
Sejarah Aliran Jabariyah bermula pada abad ke-8 Masehi, di masa kekhalifahan Bani Abbasiyah. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran Qadariyah yang mengemukakan bahwa manusia memiliki kebebasan penuh dalam memilih dan bertindak. Aliran Jabariyah dipelopori oleh seorang tokoh bernama Jahm bin Safwan, yang mengembangkan pemikiran deterministiknya berdasarkan ajaran-ajaran Islam. Namun, aliran ini tidak begitu populer di kalangan umat Islam pada masa itu, bahkan banyak ulama yang menganggapnya sebagai bid’ah dan menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
Pandangan utama aliran Jabariyah adalah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, baik itu kebaikan maupun kejahatan, adalah hasil dari takdir dan kehendak Allah. Mereka percaya bahwa manusia tidak memiliki kebebasan dalam memilih dan bertindak, melainkan segala yang dilakukan adalah bagian dari takdir yang sudah ditentukan oleh Allah. Dalam pandangan Jabariyah, manusia hanyalah sebagai “alat” yang digunakan Allah untuk mencapai tujuan-Nya. Mereka juga meyakini bahwa segala perbuatan manusia, baik itu dosa maupun pahala, adalah hasil dari kehendak Allah semata.
Namun, pandangan Jabariyah ini tidaklah diterima dengan baik oleh umat Islam pada umumnya. Banyak ulama yang menolak pandangan deterministik ini karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya kebebasan manusia dalam bertindak dan memilih. Pandangan Jabariyah juga dianggap mereduksi tanggung jawab manusia terhadap perbuatan yang dilakukannya, karena segala sesuatu dianggap sudah ditentukan oleh takdir Allah.
Selain itu, aliran Jabariyah juga dianggap membatasi rahmat dan kasih sayang Allah terhadap manusia. Jika segala sesuatu sudah ditentukan oleh takdir, maka manusia tidak perlu berusaha dan berdoa kepada Allah untuk memperoleh kebaikan atau menghindari kejahatan. Pandangan ini dianggap bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya berusaha, berdoa, dan bergantung sepenuhnya kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Meskipun aliran Jabariyah tidaklah populer di kalangan umat Islam pada umumnya, namun pemikiran deterministik ini masih ada dan menjadi perdebatan di kalangan para ulama. Beberapa ulama memandang aliran ini sebagai kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya, sementara yang lain berpendapat bahwa pandangan deterministik ini sejalan dengan konsep takdir dalam Islam. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dengan baik ajaran-ajaran Islam dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam agama ini.
Dalam artikel ini, telah diuraikan pengertian aliran Jabariyah, sejarahnya, pandangan utamanya, serta bagaimana aliran ini dipandang oleh ulama dan umat Islam pada umumnya. Meskipun aliran ini tidak begitu populer dan banyak dikritik, namun pemahaman yang baik tentang ajaran Islam dan prinsip-prinsipnya tetaplah penting. Umat Islam perlu menyadari bahwa kebebasan manusia dalam bertindak dan memilih adalah bagian dari rahmat dan kasih sayang Allah, serta tanggung jawab manusia dalam menjalankan perintah-Nya.
Pengertian Aliran Jabariyah
Definisi Aliran Jabariyah
Aliran Jabariyah adalah salah satu aliran dalam teologi Islam yang meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini telah ditentukan oleh takdir Allah secara mutlak. Aliran ini berpendapat bahwa manusia tidak memiliki kebebasan untuk memilih atau bertindak, karena segala tindakan dan perbuatan manusia telah ditentukan sejak awal oleh Allah.
Asal Usul Aliran Jabariyah
Aliran Jabariyah berasal dari kata “jabr” yang berarti pemaksaan atau paksaan. Aliran ini muncul pada abad ke-8 Masehi dan dipelopori oleh seorang ulama bernama Jahm bin Safwan. Jahm bin Safwan adalah seorang pemikir kontroversial yang menentang pandangan mayoritas ulama pada masanya. Ia mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah semata, dan manusia tidak memiliki kebebasan untuk memilih atau bertindak.
Pemahaman Aliran Jabariyah
Aliran Jabariyah meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah hasil dari takdir Allah yang mutlak. Mereka berpendapat bahwa manusia tidak memiliki kebebasan untuk memilih atau bertindak, karena segala tindakan dan perbuatan manusia telah ditentukan sejak awal oleh Allah. Dalam pandangan mereka, manusia hanyalah sebagai alat atau perantara untuk mewujudkan takdir Allah.
Kritik terhadap Aliran Jabariyah
Meskipun Aliran Jabariyah memiliki pemahaman yang kuat tentang takdir Allah, aliran ini juga mendapatkan banyak kritik dari ulama dan pemikir Islam lainnya. Salah satu kritik utama terhadap aliran ini adalah bahwa pandangan mereka mengabaikan peran kehendak dan usaha manusia. Aliran Jabariyah cenderung menghilangkan tanggung jawab manusia dalam mengambil keputusan dan bertindak, sehingga dapat mempengaruhi motivasi dan usaha manusia untuk melakukan perbuatan baik.
Pandangan Mayoritas Umat Islam
Mayoritas umat Islam tidak menerima pandangan Aliran Jabariyah. Mereka meyakini bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak, namun tetap dalam batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah. Pandangan ini sejalan dengan konsep takdir dan kehendak Allah, namun tetap memberikan ruang bagi manusia untuk bertanggung jawab atas tindakan dan perbuatan mereka.
Kesimpulan
Aliran Jabariyah adalah aliran dalam teologi Islam yang meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini telah ditentukan oleh takdir Allah secara mutlak. Meskipun memiliki pemahaman yang kuat tentang takdir Allah, aliran ini mendapatkan banyak kritik dari ulama dan pemikir Islam lainnya. Mayoritas umat Islam tidak menerima pandangan Aliran Jabariyah, karena mereka meyakini bahwa manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak, namun tetap dalam batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah.
FAQs: Pengertian Aliran Jabariyah
1. Apa itu Aliran Jabariyah?
Aliran Jabariyah adalah salah satu aliran teologi dalam agama Islam yang meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh takdir Allah secara mutlak. Aliran ini mengajarkan bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas dan segala tindakan yang dilakukan adalah hasil dari kehendak Allah semata.
2. Bagaimana pandangan Aliran Jabariyah terhadap kehendak manusia?
Menurut Aliran Jabariyah, manusia tidak memiliki kehendak bebas dan segala tindakan yang dilakukan adalah hasil dari takdir Allah. Mereka meyakini bahwa manusia hanya sebagai “peralatan” atau “alat” yang digunakan oleh Allah untuk mencapai tujuan-Nya. Manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengubah takdir yang sudah ditentukan oleh Allah.
3. Apa yang membedakan Aliran Jabariyah dengan aliran teologi lainnya dalam Islam?
Salah satu perbedaan utama Aliran Jabariyah dengan aliran teologi lainnya dalam Islam adalah pandangan mereka terhadap kehendak manusia. Aliran Jabariyah meyakini bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas dan segala tindakan yang dilakukan adalah hasil dari takdir Allah. Sementara aliran teologi lainnya, seperti aliran Qadariyah, meyakini bahwa manusia memiliki kehendak bebas dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
4. Apa implikasi dari pandangan Aliran Jabariyah terhadap konsep pahala dan siksa?
Implikasi dari pandangan Aliran Jabariyah terhadap konsep pahala dan siksa adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh takdir Allah. Oleh karena itu, pahala dan siksa yang diterima oleh manusia juga sudah ditentukan sejak awal. Manusia tidak memiliki pengaruh atau kontrol atas pahala dan siksa yang akan diterimanya.
5. Bagaimana pandangan mayoritas umat Islam terhadap Aliran Jabariyah?
Mayoritas umat Islam tidak menerima pandangan Aliran Jabariyah. Pandangan ini dianggap kontroversial dan bertentangan dengan konsep kehendak bebas manusia yang diajarkan dalam Islam. Mayoritas umat Islam meyakini bahwa manusia memiliki kehendak bebas dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.