Pengertian Aswaja dan Pemahaman Yang Mendalam Mengenai Aswaja
Pengertian Aswaja
Aswaja adalah singkatan dari Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang merupakan salah satu aliran dalam Islam yang memiliki pandangan yang moderat terhadap ajaran agama Islam. Aswaja menekankan pentingnya menjaga akidah (keyakinan) yang lurus, serta menolak pemahaman ekstrim dan intoleran dalam menjalankan ajaran agama Islam. Aswaja juga menekankan pentingnya menjaga kesatuan umat Islam, serta menerima perbedaan dalam hal-hal yang tidak berkaitan dengan akidah.
Aspek-Aspek Penting dalam Aswaja
1. Akidah yang Lurus
Salah satu aspek penting dalam Aswaja adalah menjaga akidah yang lurus. Hal ini berarti para pemeluk agama Islam yang mengikuti Aswaja harus memiliki keyakinan yang kuat terhadap ajaran-ajaran dasar dalam agama Islam, seperti keimanan kepada Allah, para rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir, serta qada dan qadar. Aswaja menekankan pentingnya untuk memahami ajaran-ajaran ini secara benar dan tidak terpengaruh oleh pemahaman ekstrim yang dapat menyesatkan.
2. Tolak Ekstrimisme dan Intoleransi
Aswaja menolak pemahaman ekstrim dan intoleran dalam menjalankan ajaran agama Islam. Aliran Aswaja ini mengajarkan umat Islam untuk menjalankan ajaran agama Islam dengan penuh rahmat dan kasih sayang, serta tidak mudah terprovokasi oleh pemahaman yang bersifat ekstrim dan menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
3. Kesatuan Umat Islam
Aswaja menekankan pentingnya menjaga kesatuan umat Islam. Meskipun terdapat perbedaan dalam keyakinan dan praktik ibadah antara berbagai aliran dalam Islam, Aswaja menekankan kesatuan umat Islam dalam menjalankan ajaran agama Islam serta pentingnya saling menghormati perbedaan antar aliran tersebut.
4. Penerimaan terhadap Perbedaan (Tasamuh)
Aswaja juga menekankan pentingnya untuk menerima perbedaan dalam hal-hal yang tidak berkaitan dengan akidah. Hal ini berarti umat Islam yang mengikuti Aswaja diharapkan untuk dapat menerima perbedaan dalam hal-hal seperti budaya, adat istiadat, serta pendapat-pendapat non-akidah yang tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Sejarah Perkembangan Aswaja
Aswaja memiliki akar sejarah yang panjang dalam perkembangan agama Islam. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap perkembangan aliran-aliran Islam yang menyesatkan yang berkembang pada masa awal Islam. Aswaja lahir sebagai hasil kompromi antara para pemeluk Islam yang bermazhab Syiah dan Sunni untuk mencapai kesepakatan dalam hal ajaran-ajaran agama Islam.
Secara historis, pemahaman Aswaja pertama kali dikembangkan oleh Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi. Mereka adalah tokoh utama dalam pengembangan ajaran Aswaja yang dikenal dengan istilah “mutakallimin” yang berarti para teolog. Mereka melakukan ijtihad (penafsiran) terhadap ajaran agama Islam serta berusaha menyatukan umat Islam melalui pemahaman yang moderat dan toleran.
Pada masa perkembangannya, Aswaja juga mendapat pengaruh besar dari pemikiran-pemikiran filosofis dari ulama-ulama besar seperti Imam Ghazali, Ibnu Taimiyah, dan Ibnu Hajar al-Asqalani. Mereka memberikan kontribusi besar dalam pemahaman ajaran Aswaja dan juga merumuskan prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan ajaran Aswaja hingga saat ini.
Aswaja dalam Kehidupan Masyarakat Islam
Aswaja memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Islam. Aliran ini menjadi salah satu penjaga kestabilan umat Islam dari ancaman pemahaman ekstrim yang dapat merusak persatuan dan kedamaian umat Islam.
Di Indonesia, Aswaja memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat Islam. Gerakan Aswaja Indonesia (GAI) merupakan salah satu organisasi yang aktif dalam mempromosikan pemahaman Aswaja yang moderat dan toleran. Mereka giat melakukan dakwah serta kegiatan-kegiatan sosial yang bertujuan untuk memperkuat jati diri umat Islam yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip Aswaja.
Aswaja juga memiliki peran yang kuat dalam memperkuat toleransi antar umat beragama di Indonesia. Dengan pemahaman yang moderat, umat Islam yang mengikuti Aswaja di Indonesia mampu hidup berdampingan dengan umat beragama lainnya dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
Conclusio
Aswaja merupakan aliran yang penting dalam perkembangan agama Islam. Aliran ini menawarkan pemahaman yang moderat dan toleran dalam menjalankan ajaran agama Islam, serta mendukung kesatuan umat Islam serta toleransi antar umat beragama. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai Aswaja, umat Islam diharapkan mampu menjalankan ajaran agama Islam secara harmonis dan damai, serta menjaga keutuhan umat Islam dari ancaman pemahaman ekstrimisme dan intoleransi.
Aswaja atau ahlus sunnah wal jamaah adalah pandangan keagamaan yang menjadi pijakan utama bagi umat Islam dalam beribadah dan berakhlak. Aswaja sendiri merupakan singkatan dari Ahlussunnah wal Jama’ah, yang artinya adalah golongan yang berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Pengertian Aswaja bukanlah sebuah aliran baru, melainkan konsensus dari para ulama yang senantiasa menjaga keutuhan ajaran Islam dari berbagai bentuk penyimpangan.
Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Ahlus Sunnah Wal Jamaah, atau lebih dikenal dengan Aswaja, adalah pemahaman dan praktik umat Islam yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Aswaja menolak segala bentuk bid’ah (kebiasaan yang tidak dikerjakan Nabi) dan takfir (menuduh sesama Muslim kafir). Pemahaman ini juga dikenal dengan sebutan Sunni, yang artinya mengikuti sunnah Nabi Muhammad.
Pemahaman Aswaja
Pemahaman Aswaja didasarkan pada Al-Qur’an, Hadis, Ijma’ (kesepakatan para ulama), dan Qiyas (analogi). Aswaja menjunjung tinggi persatuan umat Islam dan mengajak untuk menjauhi perpecahan. Pemahaman Aswaja sangat kental dengan semangat tolong menolong, saling mencintai sesama Muslim, dan menjauhi sikap fanatisme buta terhadap mazhab atau golongan tertentu.
Karakteristik Aswaja
Pemahaman Aswaja memiliki beberapa karakteristik utama, antara lain:
- Menjunjung tinggi Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam.
- Menerima serta menghormati perbedaan pendapat dalam batas-batas yang telah ditentukan.
- Menolak segala bentuk tindakan ekstremisme dan terorisme.
- Menganjurkan toleransi antar umat beragama dan perdamaian dalam berbagai lini kehidupan.
Persebaran Pemahaman Aswaja
Pemahaman Aswaja tersebar luas di berbagai belahan dunia, khususnya di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Meskipun demikian, pemahaman ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan zaman.
FAQ
Apa bedanya Aswaja dengan aliran Islam lainnya?
Aswaja merupakan pemahaman Islam yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya secara kaffah (menyeluruh). Sedangkan aliran Islam lainnya mungkin memiliki penekanan atau interpretasi yang berbeda terhadap beberapa ajaran Islam.
Bagaimana Aswaja menanggapi perbedaan pendapat dalam Islam?
Aswaja menerima adanya perbedaan pendapat dalam Islam selama masih dalam batas-batas yang telah ditentukan. Aswaja mengajarkan sikap saling menghormati antar sesama Muslim dengan pemahaman yang berbeda.