Broken home merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut kondisi keluarga yang mengalami perpisahan atau perceraian antara kedua orang tua. Akibat perceraian tersebut, anak mengalami ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam kehidupan keluarga.
Apa Itu Broken Home?
Broken home dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti perselisihan antara kedua orang tua, ketidakcocokan, atau faktor eksternal lainnya. Perceraian bisa berdampak pada kesejahteraan psikologis dan emosional anak, serta menimbulkan berbagai masalah dalam perkembangan mereka.
Gejala dan Tanda-tanda Broken Home
Beberapa gejala dan tanda-tanda adanya broken home antara lain:
- Anak sering merasa cemas atau khawatir
- Perubahan perilaku yang drastis
- Kesulitan berkonsentrasi
- Masalah tidur
- Menjadi agresif atau menarik diri
Dampak Terhadap Anak
Dampak dari broken home terhadap anak dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa dampak tersebut antara lain:
Jangka Pendek
- Menurunnya prestasi akademik
- Masalah dalam hubungan sosial
- Masalah emosional
Jangka Panjang
- Risiko mengalami depresi
- Masalah kepercayaan diri
- Perilaku menyimpang
Cara Mengatasi Dampak dari Broken Home
Untuk mengatasi dampak-dampak negatif dari broken home, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Membangun Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang terbuka dan jujur antara orang tua dan anak sangat penting untuk memahami perasaan dan kebutuhan satu sama lain.
Memberikan Dukungan Emosional
Memberikan dukungan emosional kepada anak, baik secara verbal maupun fisik, untuk membantu mereka melewati masa sulit akibat perceraian.
Menghindari Konflik di Depan Anak
Usahakan untuk menghindari konflik di depan anak, karena hal tersebut bisa membuat mereka merasa tidak aman dan cemas.
Kesimpulan
Broken home merupakan kondisi dimana anak mengalami perpisahan atau perceraian antara kedua orang tua. Hal ini dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak, baik secara psikologis maupun emosional. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan dan perhatian ekstra kepada anak agar mereka dapat melewati masa sulit ini dengan baik.