ISBD (International Standard Bibliographic Description) adalah standar internasional yang digunakan dalam penjelasan bibliografi. Standar ini bertujuan untuk menyediakan pedoman yang jelas dan konsisten dalam menggambarkan sumber informasi yang terdapat dalam perpustakaan. Dalam era digital saat ini, ISBD tetap relevan dan penting dalam memudahkan akses informasi bagi pengguna perpustakaan.
ISBD dikembangkan oleh International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA) dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1971. Standar ini telah mengalami beberapa revisi sejak itu, dengan revisi terakhir pada tahun 2011. ISBD memberikan format dan aturan yang harus diikuti dalam menggambarkan sumber informasi, seperti buku, jurnal, dan materi audiovisual.
Salah satu keuntungan utama dari penggunaan ISBD adalah keseragaman dalam penjelasan bibliografi. Dalam sebuah perpustakaan, berbagai jenis sumber informasi dapat ditemukan, dan dengan menggunakan ISBD, deskripsi bibliografi dari berbagai sumber tersebut dapat diatur dengan cara yang sama. Hal ini memudahkan pengguna perpustakaan dalam mencari dan mengakses informasi yang mereka butuhkan.
ISBD juga memainkan peran penting dalam pengembangan katalog perpustakaan. Katalog adalah daftar sistematis dari semua sumber informasi yang tersedia di perpustakaan. Dalam katalog, setiap entri harus mematuhi standar ISBD untuk memastikan konsistensi dan kemudahan dalam mencari informasi. Dengan demikian, ISBD berperan dalam meningkatkan efisiensi dan kegunaan katalog perpustakaan.
Selain itu, ISBD juga membantu dalam pertukaran informasi bibliografi antara perpustakaan di seluruh dunia. Dengan memiliki standar yang sama dalam penjelasan bibliografi, perpustakaan dapat dengan mudah membagikan informasi mereka dengan perpustakaan lain di negara lain. Ini memfasilitasi kerja sama internasional dalam bidang perpustakaan dan memperluas akses terhadap sumber informasi global.
Dalam era digital, ISBD juga telah beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Standar ini juga mencakup panduan untuk penjelasan bibliografi dalam format elektronik, seperti e-book dan sumber informasi online. Dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi informasi, ISBD terus diperbarui untuk memastikan relevansinya dalam lingkungan perpustakaan yang terus berubah.
Dalam kesimpulannya, ISBD adalah standar internasional yang penting dalam penjelasan bibliografi. Dengan menggunakan ISBD, perpustakaan dapat memastikan keseragaman dan konsistensi dalam menggambarkan sumber informasi mereka. Standar ini juga memfasilitasi pertukaran informasi bibliografi antara perpustakaan di seluruh dunia. Dalam era digital, ISBD terus berkembang untuk mencakup format elektronik dan mempertimbangkan perkembangan teknologi informasi. Dengan demikian, ISBD tetap relevan dan penting dalam memfasilitasi akses informasi yang mudah dan efisien bagi pengguna perpustakaan.
Pengertian ISBD
Apa itu ISBD?
ISBD, singkatan dari International Standard Bibliographic Description, adalah standar internasional yang digunakan untuk menggambarkan dan memberikan informasi tentang sumber bibliografi. Standar ini digunakan oleh perpustakaan dan lembaga informasi lainnya di seluruh dunia untuk mengatur dan menyusun katalog dan katalogisasi sumber informasi.
Tujuan ISBD
Tujuan utama ISBD adalah menyediakan panduan yang jelas dan konsisten dalam menggambarkan sumber bibliografi. Dengan menggunakan standar ini, informasi yang diberikan tentang suatu sumber akan mudah dipahami dan dapat diakses oleh pengguna. ISBD juga bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi bibliografi antara perpustakaan dan lembaga informasi lainnya di tingkat nasional maupun internasional.
Sejarah ISBD
ISBD pertama kali diterbitkan pada tahun 1971 oleh IFLA (International Federation of Library Associations and Institutions) dan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Standar ini kemudian mengalami beberapa revisi dan pembaruan untuk memperbarui dan memperbaiki panduan yang ada. Versi terbaru dari ISBD saat ini adalah ISBD Consolidated Edition 2011, yang menggabungkan semua revisi sebelumnya menjadi satu panduan yang komprehensif.
Prinsip-prinsip ISBD
ISBD didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1. Keterbacaan: Informasi yang diberikan harus mudah dibaca dan dipahami oleh pengguna. Bahasa yang digunakan harus jelas dan tidak ambigu.
2. Konsistensi: Standar ini harus diterapkan secara konsisten dalam menggambarkan sumber-sumber bibliografi. Hal ini penting agar informasi yang diberikan dapat dibandingkan dan digunakan dengan mudah.
3. Fleksibilitas: ISBD harus dapat diterapkan pada berbagai jenis sumber, baik cetak maupun non-cetak. Standar ini juga harus mampu mengakomodasi perkembangan teknologi dan perubahan dalam sumber informasi.
Elemen-elemen ISBD
ISBD mengatur informasi bibliografi dengan menggunakan elemen-elemen berikut:
1. Judul: Judul sumber bibliografi harus dijelaskan dengan jelas dan lengkap.
2. Penerbit: Informasi tentang penerbit sumber bibliografi harus disertakan, termasuk nama penerbit, tempat penerbitan, dan tahun terbit.
3. Deskripsi fisik: Informasi tentang jumlah halaman, ukuran, dan jenis media sumber bibliografi harus diberikan.
4. ISBN/ISSN: Jika sumber bibliografi memiliki nomor ISBN (International Standard Book Number) atau ISSN (International Standard Serial Number), informasi ini harus disertakan.
5. Subjek: Informasi tentang subjek atau topik yang dibahas dalam sumber bibliografi harus diberikan.
6. Catatan: Catatan tambahan yang relevan, seperti catatan edisi, catatan bibliografi, atau catatan lainnya, harus disertakan jika diperlukan.
Manfaat ISBD
Penerapan ISBD memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Memudahkan pencarian informasi: Dengan menggunakan standar ini, pengguna dapat dengan mudah mencari dan menemukan sumber-sumber informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.
2. Meningkatkan aksesibilitas informasi: ISBD memastikan bahwa informasi yang diberikan tentang suatu sumber bibliografi mudah dipahami dan dapat diakses oleh semua pengguna, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau sensorik.
3. Memfasilitasi pertukaran informasi: Dengan menggunakan ISBD, perpustakaan dan lembaga informasi lainnya dapat dengan mudah bertukar informasi bibliografi antara satu sama lain, baik di tingkat nasional maupun internasional.
4. Menjaga konsistensi dan kualitas informasi: ISBD memastikan bahwa informasi yang diberikan tentang suatu sumber bibliografi konsisten dan berkualitas tinggi, sehingga dapat diandalkan oleh pengguna.
Kesimpulan
ISBD adalah standar internasional yang digunakan untuk menggambarkan sumber bibliografi. Standar ini memiliki tujuan untuk menyediakan panduan yang jelas dan konsisten dalam menggambarkan sumber-sumber bibliografi. ISBD didasarkan pada prinsip-prinsip keterbacaan, konsistensi, dan fleksibilitas. Penerapan ISBD memiliki manfaat dalam memudahkan pencarian informasi, meningkatkan aksesibilitas informasi, memfasilitasi pertukaran informasi, dan menjaga konsistensi dan kualitas informasi.
FAQs: Pengertian ISBD
Apa itu ISBD?
ISBD adalah singkatan dari International Standard Bibliographic Description, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Deskripsi Bibliografi Standar Internasional. ISBD adalah seperangkat aturan yang digunakan untuk menggambarkan informasi bibliografi dalam katalog perpustakaan atau basis data bibliografi.
Apa tujuan dari ISBD?
Tujuan utama dari ISBD adalah untuk menyediakan pedoman yang konsisten dan standar dalam menggambarkan informasi bibliografi. Hal ini memungkinkan perpustakaan dan institusi bibliografi lainnya untuk mengatur dan mengelola koleksi mereka dengan cara yang terstruktur dan mudah dipahami oleh pengguna.
Apa saja elemen-elemen yang dijelaskan dalam ISBD?
ISBD menjelaskan berbagai elemen yang harus disertakan dalam deskripsi bibliografi, termasuk judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, deskripsi fisik, dan informasi tambahan lainnya. Elemen-elemen ini membantu dalam mengidentifikasi dan mencari sumber informasi yang tepat.
Apa kegunaan ISBD dalam perpustakaan?
ISBD sangat penting dalam perpustakaan karena memungkinkan pengguna untuk menemukan dan mengakses materi yang mereka cari dengan lebih mudah. Dengan menggunakan ISBD, perpustakaan dapat membuat deskripsi yang konsisten dan terstandarisasi dari koleksi mereka, sehingga pengguna dapat dengan cepat menemukan informasi yang mereka butuhkan.
Apakah ISBD hanya berlaku untuk buku cetak?
Tidak, ISBD tidak hanya berlaku untuk buku cetak. Meskipun ISBD awalnya dikembangkan untuk menggambarkan buku cetak, seiring perkembangan teknologi, ISBD juga telah diterapkan untuk deskripsi bibliografi dalam format elektronik seperti e-book, jurnal elektronik, situs web, dan lainnya.
Apakah ISBD sama di seluruh dunia?
Meskipun ISBD adalah standar internasional, implementasinya dapat bervariasi di berbagai negara. Beberapa negara mungkin memiliki aturan tambahan atau variasi dalam menerapkan ISBD sesuai dengan kebutuhan dan praktik lokal mereka. Namun, prinsip dasar ISBD tetap sama di seluruh dunia.