Pengertian Isis: Definisi dan Penjelasan Lengkap Menurut Ahli

Isis adalah salah satu kelompok teroris yang paling ditakuti dan kontroversial di dunia saat ini. Nama “Isis” sendiri merupakan singkatan dari “Islamic State of Iraq and Syria” atau “Negara Islam Irak dan Suriah”. Kelompok ini didirikan pada tahun 2013 oleh Abu Bakr al-Baghdadi, seorang pemimpin militan yang berasal dari Irak. Sejak itu, Isis telah menjadi ancaman global dan berhasil menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian Isis, sejarah kelompok ini, ideologi yang mereka anut, serta dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan mereka.

Sejarah Isis dimulai pada tahun 2004 ketika kelompok ini pertama kali muncul dengan nama “Tandzim Qaidat al-Jihad fi Bilad al-Rafidayn” atau lebih dikenal sebagai Al-Qaeda di Irak. Kelompok ini dipimpin oleh Abu Musab al-Zarqawi, seorang militan yang berhubungan erat dengan Al-Qaeda. Pada awalnya, Al-Qaeda di Irak bertujuan untuk melawan pasukan Amerika Serikat yang menduduki Irak setelah invasi tahun 2003. Namun, kelompok ini dengan cepat menjadi terkenal karena kekejamannya, seperti serangan bom bunuh diri yang menargetkan warga sipil Irak, terutama kelompok Syiah.

Setelah kematian al-Zarqawi pada tahun 2006, kelompok ini mengalami perubahan kepemimpinan dan pergeseran ideologi. Pada tahun 2010, Abu Bakr al-Baghdadi mengambil alih kepemimpinan kelompok ini dan mengubah namanya menjadi “Islamic State of Iraq” (ISI). Pada tahun 2013, kelompok ini mengumumkan penggabungan dengan Al-Nusra Front, cabang Al-Qaeda di Suriah, dan berganti nama menjadi “Islamic State of Iraq and Syria” (Isis).

Ideologi yang dianut oleh Isis didasarkan pada interpretasi mereka yang ekstrem terhadap Islam. Mereka mengklaim bahwa mereka adalah penerus Khilafah Islam yang sempurna dan berusaha untuk mendirikan negara Islam yang luas di wilayah Irak dan Suriah. Kelompok ini mempraktikkan kekerasan yang ekstrem, termasuk eksekusi publik, pemerkosaan, perbudakan, dan penghancuran situs-situs bersejarah dan keagamaan yang dianggap bertentangan dengan ajaran mereka.

Dampak dari keberadaan Isis sangatlah besar. Selain menyebabkan penderitaan dan kematian ribuan orang, kelompok ini juga telah menghancurkan warisan budaya dan sejarah yang tak ternilai di wilayah yang mereka kuasai. Banyak situs bersejarah, seperti kota kuno Palmyra di Suriah, telah dihancurkan atau dirusak oleh kelompok ini. Selain itu, Isis juga telah menjadi sumber inspirasi bagi kelompok teroris lain di seluruh dunia, seperti serangan teror di Paris pada tahun 2015 dan serangan di Brussels pada tahun 2016.

Baca Juga:  Pengertian Sprint: Definisi dan Penjelasan Lengkap

Upaya internasional untuk mengatasi ancaman Isis terus dilakukan. Koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah melakukan serangkaian serangan udara dan operasi militer untuk melawan kelompok ini. Selain itu, upaya diplomasi juga dilakukan untuk mencoba menyelesaikan konflik di Suriah dan Irak yang menjadi faktor pendorong keberadaan Isis.

Dalam kesimpulan, Isis adalah kelompok teroris yang sangat berbahaya dan kontroversial. Ideologi mereka yang ekstrem dan kekejaman yang mereka lakukan telah menyebabkan penderitaan dan kerusakan yang besar. Upaya internasional untuk melawan kelompok ini terus dilakukan, namun tantangan yang dihadapi masih sangat besar. Semoga dengan kerja sama dan upaya bersama, dunia dapat mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Isis dan mewujudkan perdamaian di wilayah yang terkena dampaknya.

Pengertian ISIS

ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria, juga dikenal sebagai Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) atau Daesh, adalah sebuah kelompok teroris yang beroperasi di Timur Tengah. Kelompok ini didirikan pada tahun 2013 oleh Abu Bakr al-Baghdadi dengan tujuan untuk mendirikan negara Islam yang berbasis pada interpretasi yang ekstrem dari ajaran Islam.

Sejarah ISIS

Kelompok ISIS memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai pada awal tahun 2000-an ketika kelompok militan Al-Qaeda di Irak mulai beroperasi di bawah pimpinan Abu Musab al-Zarqawi. Kelompok ini bertujuan untuk melawan pasukan Amerika Serikat yang menduduki Irak pada saat itu. Setelah kematian al-Zarqawi pada tahun 2006, kelompok ini berganti nama menjadi Islamic State of Iraq (ISI).

Pada tahun 2010, Abu Bakr al-Baghdadi mengambil alih kepemimpinan kelompok ini dan mulai mengubah strategi dan tujuan kelompok. Ia ingin memperluas pengaruh kelompok ini ke luar Irak dan mendirikan negara Islam yang meliputi wilayah Irak dan Suriah. Pada tahun 2013, kelompok ini mengubah namanya menjadi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL).

Baca Juga:  Pengertian Teori Dalam Penelitian

Ideologi ISIS

ISIS mengadopsi sebuah ideologi yang ekstrem dan radikal yang disebut sebagai Salafisme Jihadis. Mereka percaya bahwa hanya melalui perang suci dan penegakan hukum syariah yang ketat, mereka dapat mendirikan negara Islam yang ideal. Kelompok ini juga mempraktikkan kekerasan dan terorisme sebagai sarana untuk mencapai tujuan mereka.

ISIS juga memiliki pandangan yang sangat eksklusif terhadap Islam, di mana mereka menganggap semua Muslim yang tidak sepaham dengan mereka sebagai kafir dan musuh. Mereka juga menganggap diri mereka sebagai penerus Khalifah, sebuah institusi politik dan agama dalam Islam yang telah lama hilang.

Aksi Teror ISIS

Sejak didirikan, ISIS telah melakukan serangkaian aksi teror yang kejam dan brutal di berbagai negara. Mereka terkenal karena kekejaman mereka, termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan, penyiksaan, dan penghancuran situs bersejarah dan keagamaan. Mereka juga menggunakan media sosial dan propaganda untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan ideologi mereka.

Salah satu aksi teror terbesar yang dilakukan oleh ISIS adalah penaklukan kota Mosul di Irak pada tahun 2014. Mereka berhasil menguasai kota ini dan mendirikan negara Islam di wilayah tersebut. Namun, pasukan internasional dan pasukan pemerintah Irak berhasil merebut kembali kota ini setelah pertempuran sengit.

Upaya Melawan ISIS

Komunitas internasional telah melakukan berbagai upaya untuk melawan ISIS. Pasukan militer dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Eropa, telah terlibat dalam operasi militer untuk menghancurkan kelompok ini. Mereka juga melakukan upaya untuk memotong sumber pendanaan dan memblokir rekrutmen anggota baru.

Selain itu, negara-negara juga bekerja sama dalam berbagi intelijen dan kerjasama dalam bidang keamanan untuk menghadapi ancaman dari ISIS. Organisasi internasional seperti PBB dan NATO juga terlibat dalam upaya ini.

Kesimpulan

ISIS adalah kelompok teroris yang beroperasi di Timur Tengah dengan tujuan untuk mendirikan negara Islam yang berbasis pada interpretasi yang ekstrem dari ajaran Islam. Kelompok ini mengadopsi ideologi Salafisme Jihadis dan melakukan aksi teror yang kejam dan brutal. Namun, upaya melawan ISIS terus dilakukan oleh komunitas internasional untuk menghancurkan kelompok ini dan menjaga keamanan global.

FAQs: Pengertian Isis

Apa itu ISIS?

ISIS adalah singkatan dari Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Suriah. Organisasi ini juga dikenal dengan sebutan Islamic State (IS), Daesh, atau ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant). ISIS adalah kelompok militan yang memiliki ideologi radikal Islam dan berusaha untuk mendirikan negara Islam yang dipimpin oleh kelompok tersebut di wilayah Irak dan Suriah.

Baca Juga:  Pengertian Sistem Pakar: Definisi dan Penjelasan Lengkap Menurut Ahli

Apa tujuan dari ISIS?

Tujuan utama dari ISIS adalah mendirikan negara Islam yang mengikuti interpretasi mereka terhadap ajaran Islam. Mereka berusaha untuk menghapus batas-batas negara dan membangun negara yang mencakup wilayah Irak, Suriah, dan sebagian besar wilayah Timur Tengah. ISIS ingin menerapkan hukum Syariah secara ketat dan memperluas pengaruh mereka ke seluruh dunia.

Bagaimana ISIS memperoleh dukungan dan anggota?

ISIS memperoleh dukungan dan anggota melalui berbagai cara. Beberapa orang bergabung dengan ISIS karena terpengaruh oleh propaganda mereka yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik atau karena terlibat dalam konflik regional. Selain itu, ISIS juga menggunakan media sosial dan internet untuk menyebarkan ideologi mereka dan merekrut anggota baru. Ada juga beberapa individu yang tergabung dalam ISIS karena faktor ekonomi atau politik.

Apa dampak dari keberadaan ISIS?

Keberadaan ISIS memiliki dampak yang luas dan serius. Mereka telah melakukan serangkaian kekerasan dan teror di wilayah yang dikuasai mereka, termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan, penghancuran situs bersejarah, dan penindasan terhadap kelompok-kelompok minoritas. ISIS juga telah melakukan serangan teror di luar wilayah mereka, termasuk serangan di Eropa dan Amerika Utara. Selain itu, keberadaan ISIS juga telah menciptakan ketegangan politik dan sosial di banyak negara.

Bagaimana upaya internasional untuk melawan ISIS?

Komunitas internasional, termasuk negara-negara di seluruh dunia, telah berusaha untuk melawan ISIS. Beberapa negara telah bergabung dalam koalisi militer untuk melakukan serangan udara terhadap posisi ISIS di Irak dan Suriah. Selain itu, upaya juga dilakukan untuk memotong sumber pendanaan ISIS, menghentikan rekrutmen anggota baru, dan melawan propaganda mereka. Organisasi internasional seperti PBB juga terlibat dalam upaya untuk mengatasi ancaman ISIS dan membantu negara-negara yang terkena dampak.

Geograf

Geograf merupakan situs media online yang menyajikan berita dan informasi terbaru di Indonesia yang paling update.
Back to top button