Pengertian Kata Tidak Baku
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi dengan orang lain. Namun, tidak semua kata yang kita gunakan dianggap baku atau standar dalam Bahasa Indonesia. Kata-kata yang tidak baku seringkali digunakan secara tidak sengaja atau mungkin karena kurangnya pengetahuan tentang kata-kata yang benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pengertian kata tidak baku agar dapat berkomunikasi dengan baik dan benar.
Kata tidak baku adalah kata-kata yang tidak sesuai dengan aturan tata bahasa yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Kata-kata ini biasanya terbentuk dari pengaruh bahasa daerah, bahasa asing, atau kesalahan penulisan dan pengucapan. Penggunaan kata tidak baku dapat mempengaruhi pemahaman dan kesan yang diberikan kepada lawan bicara, terutama jika lawan bicara adalah seorang yang ahli dalam Bahasa Indonesia.
Salah satu contoh kata tidak baku adalah penggunaan kata “merekam” yang seharusnya digunakan sebagai kata kerja dalam bentuk infinitif, yaitu “mereka”. Penggunaan kata “merekam” adalah salah dan tidak baku. Selain itu, ada juga kata tidak baku seperti “nggak” yang seharusnya digunakan sebagai “tidak” dan “gak” yang seharusnya digunakan sebagai “enggak”. Penggunaan kata tidak baku ini seringkali digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi sebaiknya dihindari dalam penulisan formal.
Penggunaan kata tidak baku dapat mempengaruhi pemahaman dan kesan yang diberikan kepada lawan bicara. Penggunaan kata-kata yang tidak baku seringkali dianggap kurang sopan atau tidak serius. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menggunakan kata-kata yang baku dalam berkomunikasi, terutama dalam situasi formal seperti saat menulis surat atau email resmi, atau saat berbicara di depan umum.
Untuk menghindari penggunaan kata tidak baku, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, perbanyaklah membaca dan mendengarkan Bahasa Indonesia yang baku. Dengan membaca dan mendengarkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita dapat memperluas pengetahuan kita tentang kata-kata yang baku dan menghindari penggunaan kata tidak baku. Kedua, perhatikanlah penggunaan kata-kata yang tidak baku dalam percakapan sehari-hari. Jika kita menemukan kata-kata yang tidak baku, sebaiknya kita mencatatnya dan mencari kata-kata yang baku sebagai penggantinya.
Selain itu, penggunaan kamus atau sumber referensi lainnya juga dapat membantu kita dalam memperluas pengetahuan tentang kata-kata yang baku. Kamus dapat memberikan informasi tentang arti kata, penggunaan kata, dan juga memberikan contoh kalimat yang menggunakan kata tersebut. Dengan menggunakan kamus, kita dapat memastikan penggunaan kata-kata yang baku dan menghindari penggunaan kata tidak baku.
Dalam kesimpulan, pengertian kata tidak baku adalah kata-kata yang tidak sesuai dengan aturan tata bahasa yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Penggunaan kata tidak baku dapat mempengaruhi pemahaman dan kesan yang diberikan kepada lawan bicara. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menggunakan kata-kata yang baku dalam berkomunikasi. Dengan memperbanyak membaca dan mendengarkan Bahasa Indonesia yang baku, serta menggunakan kamus atau sumber referensi lainnya, kita dapat menghindari penggunaan kata tidak baku dan berkomunikasi dengan baik dan benar.
Pengertian Kata Tidak Baku
Apa itu Kata Tidak Baku?
Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kata ini biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari oleh masyarakat, tetapi tidak ditemukan dalam kamus resmi atau tidak diakui oleh lembaga bahasa. Penggunaan kata tidak baku sering kali disebabkan oleh pengaruh dialek atau bahasa daerah, pengaruh bahasa asing, atau hanya karena kebiasaan dalam berkomunikasi.
Contoh Kata Tidak Baku
Ada banyak contoh kata tidak baku yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Beberapa contoh kata tidak baku antara lain:
1. “nggak” (tidak) – contoh: “Aku nggak tahu.”
2. “gimana” (bagaimana) – contoh: “Gimana kabarmu?”
3. “gue” (saya/aku) – contoh: “Gue lagi sibuk nih.”
4. “dalem” (di dalam) – contoh: “Buku itu ada di dalem tas.”
5. “aneh-aneh” (aneh) – contoh: “Kejadian tadi bener-bener aneh-aneh.”
Penyebab Penggunaan Kata Tidak Baku
Penggunaan kata tidak baku dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor utama adalah pengaruh dialek atau bahasa daerah. Ketika seseorang tumbuh dan dibesarkan di daerah dengan dialek khas, mereka cenderung menggunakan kata-kata yang tidak baku dalam percakapan sehari-hari.
Selain itu, pengaruh bahasa asing juga dapat menjadi penyebab penggunaan kata tidak baku. Misalnya, pengaruh bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia sering kali menghasilkan kata-kata tidak baku seperti “selfie” atau “online”.
Selain itu, kebiasaan dalam berkomunikasi juga dapat menjadi penyebab penggunaan kata tidak baku. Beberapa kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan informal antara teman-teman atau keluarga. Meskipun kata-kata tersebut tidak diakui secara resmi, mereka tetap digunakan dalam konteks tersebut.
Dampak Penggunaan Kata Tidak Baku
Penggunaan kata tidak baku dapat memiliki dampak negatif dalam komunikasi. Penggunaan kata-kata tidak baku dapat menyebabkan kesalahpahaman antara pembicara dan pendengar yang tidak akrab dengan kata-kata tersebut. Selain itu, penggunaan kata tidak baku juga dapat memberikan kesan kurang terdidik atau kurang sopan dalam komunikasi formal.
Namun, di sisi lain, penggunaan kata tidak baku juga dapat memberikan keunikan dalam bahasa dan budaya suatu daerah. Kata-kata tidak baku sering kali mencerminkan kekayaan bahasa dan keanekaragaman budaya suatu tempat. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks penggunaan kata tidak baku dan menghindari penggunaannya dalam situasi formal.
Penutup
Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Meskipun kata-kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, mereka tidak diakui oleh lembaga bahasa. Penggunaan kata tidak baku dapat disebabkan oleh pengaruh dialek atau bahasa daerah, pengaruh bahasa asing, atau hanya karena kebiasaan dalam berkomunikasi. Meskipun demikian, penggunaan kata tidak baku dapat memiliki dampak negatif dalam komunikasi formal. Oleh karena itu, penting untuk memahami penggunaan kata tidak baku dan menghindarinya dalam situasi formal.
FAQs: Pengertian Kata Tidak Baku
1. Apa itu kata tidak baku?
Kata tidak baku adalah kata yang tidak termasuk dalam kaidah tata bahasa yang berlaku secara umum. Kata-kata ini biasanya terbentuk dari penggunaan yang salah, campuran bahasa daerah, slang, atau istilah yang belum diakui secara resmi.
2. Bagaimana cara membedakan kata baku dan kata tidak baku?
Perbedaan antara kata baku dan kata tidak baku terletak pada kesesuaian dengan kaidah tata bahasa yang berlaku. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan aturan tata bahasa dan telah diakui secara resmi, sedangkan kata tidak baku adalah kata yang melanggar aturan tersebut.
3. Apa akibat penggunaan kata tidak baku?
Penggunaan kata tidak baku dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mengurangi kejelasan komunikasi. Selain itu, penggunaan kata tidak baku juga dapat dianggap tidak sopan atau kurang terdidik dalam situasi formal.
4. Mengapa orang menggunakan kata tidak baku?
Orang menggunakan kata tidak baku dalam percakapan sehari-hari untuk mengekspresikan keakraban, menciptakan gaya bahasa yang kreatif, atau memperlihatkan identitas kelompok tertentu seperti anak muda atau komunitas tertentu.
5. Apakah kata tidak baku bisa diterima dalam tulisan formal?
Tergantung pada konteksnya. Dalam tulisan formal seperti karya ilmiah, surat resmi, atau artikel berita, sebaiknya menghindari penggunaan kata tidak baku. Namun, dalam tulisan yang lebih santai seperti blog atau artikel opini, penggunaan kata tidak baku dapat diterima selama tidak melanggar etika dan norma yang berlaku.
6. Bagaimana cara menghindari penggunaan kata tidak baku?
Untuk menghindari penggunaan kata tidak baku, perlu meningkatkan pemahaman tentang tata bahasa yang berlaku. Selain itu, membaca dan menulis secara teratur dapat membantu memperluas kosakata dan mengenali kata-kata yang baku. Jika ragu, selalu lebih baik menggunakan kata baku yang telah diakui secara resmi.
7. Apakah kata tidak baku dapat berubah menjadi kata baku?
Ya, kata tidak baku dapat berubah menjadi kata baku seiring dengan perkembangan bahasa. Misalnya, beberapa kata slang atau kata campuran bahasa daerah yang awalnya tidak diakui, akhirnya dapat diterima dan masuk ke dalam kamus resmi setelah sering digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh masyarakat luas.
8. Apakah kata tidak baku selalu salah?
Tidak selalu. Kata tidak baku bukan berarti selalu salah secara gramatikal, tetapi lebih pada ketidaksesuaian dengan aturan tata bahasa yang berlaku secara umum. Meskipun demikian, penggunaan kata tidak baku sebaiknya dihindari dalam situasi formal untuk menjaga kejelasan dan kesopanan komunikasi.