Pengertian Kerajaan Majapahit: Sejarah, Kebudayaan, dan Peninggalan
Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan paling kuat di Nusantara pada masa lampau. Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan yang memiliki wilayah yang luas, kekuatan militer yang besar, serta kemajuan dalam bidang seni, sastra, dan kebudayaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian Kerajaan Majapahit, sejarahnya, kebudayaan yang berkembang, dan peninggalan-peninggalan bersejarahnya.
Sejarah Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293 Masehi di Trowulan, Jawa Timur. Raden Wijaya yang juga dikenal sebagai Kertarajasa Jayawardhana berhasil menggulingkan Kekuasaan Kerajaan Singhasari yang dipimpin oleh Kertanegara. Dengan demikian, berdirilah Kerajaan Majapahit yang kemudian menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.
Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, cucu Raden Wijaya, Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaannya. Pada masa ini, kerajaan ini memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup wilayah pulau Jawa, Bali, sebagian Sumatera, Kalimantan, dan Maluku. Hayam Wuruk dikenal sebagai raja yang bijaksana dan mampu menjaga keutuhan kerajaan dengan baik.
Pada abad ke-15, Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran akibat serangan dari luar dan pemberontakan di dalam. Pada tahun 1478 Masehi, terjadilah runtuhnya Kerajaan Majapahit. Meskipun demikian, pengaruh Majapahit tetap berkembang di Nusantara bahkan setelah keruntuhannya.
Kebudayaan Majapahit
Kerajaan Majapahit dikenal sebagai pusat kebudayaan yang maju pada masanya. Salah satu ciri khas kebudayaan Majapahit adalah seni ukir yang indah dan rumit. Seni ukir ini terdapat pada relief-relief candi dan punden berundak yang merupakan ciri khas arsitektur Majapahit. Selain itu, Majapahit juga dikenal dengan karya sastra yang berkembang, seperti buku Negarakertagama karya Mpu Prapanca yang memberikan gambaran tentang keadaan kerajaan pada masa itu.
Kerajaan Majapahit juga dikenal sebagai kerajaan yang toleran terhadap berbagai agama dan kepercayaan. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan bersejarah berupa candi dan arca Buddha, Shiva, dan juga kepercayaan asli Nusantara seperti candi-candi berfigur Kanjeng Ratu Boko yang terletak di sekitar kompleks Kraton Ratu Boko.
Peninggalan dan Warisan Majapahit
Peninggalan Majapahit masih dapat ditemukan hingga saat ini, seperti halnya situs-situs purbakala, candi, arca, dan prasasti-prasasti. Salah satu situs yang paling terkenal adalah kompleks candi Majapahit di Trowulan, Jawa Timur. Kompleks candi ini merupakan peninggalan arkeologis dari Kerajaan Majapahit yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau.
Selain itu, kesenian tradisional seperti tari-tarian, wayang kulit, dan batik juga dapat dianggap sebagai warisan kebudayaan Majapahit. Sama halnya dengan bahasa Kawi yang merupakan bahasa sastra pada masa Majapahit, masih dapat ditemui di beberapa daerah di Nusantara hingga saat ini.
Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Majapahit memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah dan perkembangan kebudayaan di Nusantara. Pengertian Kerajaan Majapahit tidak hanya mencakup aspek politik dan militer, tetapi juga meliputi kebudayaan, seni, dan kearifan lokal yang menjadi warisan berharga bagi bangsa Indonesia. Peninggalan-peninggalan Majapahit yang tersebar di berbagai penjuru Nusantara menjadi bukti nyata kebesaran dan kejayaan Kerajaan Majapahit yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia. Semoga dengan mempelajari dan melestarikan warisan sejarah ini, kita dapat mengambil pelajaran berharga bagi masa depan bangsa dan negara. Terima kasih.
Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara yang pernah ada. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-16 atau tepatnya sekitar tahun 1293 hingga tahun 1527. Kerajaan Majapahit dikenal sebagai kerajaan yang memiliki wilayah kekuasaan yang luas serta mencapai masa kejayaan yang gemilang.
Sejarah Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit memiliki sejarah yang panjang dan penuh dengan peristiwa penting. Pada awalnya, kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya yang merupakan cucu dari Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singhasari. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit setelah berhasil mengusir pasukan Mongol yang hendak menyerang Jawa pada tahun 1293. Dengan demikian, Kerajaan Majapahit pun berdiri sebagai pewaris dari Kerajaan Singhasari.
Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat
Dalam pemerintahannya, Kerajaan Majapahit dikenal memiliki sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik. Raja-raja Majapahit membagi wilayah kekuasaan menjadi nagara, yaitu unit pemerintahan yang dipimpin oleh seorang bhre (penguasa). Selain itu, kehidupan masyarakat Majapahit juga dipengaruhi oleh sistem kepercayaan dan budaya Hindu-Buddha yang kuat. Hal ini tercermin dalam arsitektur, seni, dan upacara keagamaan yang ada pada masa itu.
Peninggalan dan Warisan Kerajaan Majapahit
Peninggalan Kerajaan Majapahit dapat ditemukan hingga saat ini, baik berupa situs-situs arkeologi, prasasti, maupun karya seni dan sastra. Contoh yang paling terkenal adalah Candi Majapahit yang terletak di Trowulan, Mojokerto. Selain itu, karya sastra seperti kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapanca juga menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Majapahit pada masa lalu. Warisan budaya Majapahit juga tercermin dalam tarian, seni ukir, dan tradisi masyarakat Jawa hingga saat ini.
FAQ tentang Kerajaan Majapahit
1. Apa yang menyebabkan Kerajaan Majapahit runtuh?
Keruntuhan Kerajaan Majapahit disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain serangan dari luar seperti serbuan Mongol dan kemarau panjang yang mengakibatkan kelaparan di wilayah kerajaan.
2. Siapakah tokoh terkenal di Kerajaan Majapahit?
Raden Wijaya, Hayam Wuruk, dan Gajah Mada merupakan beberapa tokoh terkenal yang berperan penting dalam sejarah Kerajaan Majapahit.
3. Apa yang membuat Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan maritim terbesar?
Kerajaan Majapahit memiliki armada laut yang kuat dan menguasai jalur perdagangan di wilayah Nusantara hingga ke Asia Tenggara.