Konjungsi korelatif adalah salah satu jenis kata penghubung dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau frasa yang memiliki hubungan atau makna yang saling melengkapi. Konjungsi korelatif biasanya terdiri dari dua kata yang digunakan bersama-sama untuk menyatakan hubungan timbal balik antara dua unsur dalam kalimat.
Contoh Konjungsi Korelatif
Berikut adalah beberapa contoh konjungsi korelatif beserta penggunaannya dalam kalimat:
– Baik … maupun
Contoh: Ani baik pandai maupun rajin.
– Tidak hanya … tetapi juga
Contoh: Dia tidak hanya cantik tetapi juga cerdas.
– Entah … entah
Contoh: Entah dia sibuk entah malas.
Fungsi Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif memiliki berbagai fungsi dalam kalimat, antara lain:
- Menghubungkan dua unsur yang memiliki hubungan timbal balik
- Menunjukkan alternatif atau pilihan
- Memberikan penekanan pada kedua unsur yang dihubungkan
Perbedaan Konjungsi Korelatif dengan Konjungsi Biasa
Salah satu perbedaan mendasar antara konjungsi korelatif dengan konjungsi biasa adalah konjungsi korelatif selalu terdiri dari dua kata yang saling melengkapi, sedangkan konjungsi biasa merupakan kata tunggal yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, atau klausa.
Contoh Perbedaan Konjungsi Korelatif dengan Konjungsi Biasa
Konjungsi Korelatif: baik … maupun
Contoh: Ani baik pandai maupun rajin.
Konjungsi Biasa: dan
Contoh: Ani pandai dan rajin.
Kesimpulan
Konjungsi korelatif merupakan salah satu jenis kata penghubung dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau frasa dengan hubungan timbal balik. Konjungsi korelatif selalu terdiri dari dua kata yang saling melengkapi untuk menunjukkan hubungan antara dua unsur dalam kalimat. Penggunaan konjungsi korelatif bisa memperkaya struktur kalimat dan memberikan penekanan pada hubungan antara dua unsur yang dihubungkan.