Pengertian Konvensional

Konvensional merupakan sebuah istilah yang sering digunakan dalam berbagai konteks, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang tertentu seperti ekonomi, seni, dan budaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai pengertian konvensional, serta bagaimana konsep ini diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Apa itu Konvensional?

Konvensional berasal dari kata dasar “konvensi” yang memiliki arti kebiasaan atau aturan yang telah disepakati oleh masyarakat dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu. Konsep konvensional seringkali merujuk pada hal-hal yang dilakukan secara rutin dan menjadi tradisi di dalam suatu budaya atau lingkungan.

Konvensional juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang bersifat umum atau biasa dilakukan oleh banyak orang tanpa mempertanyakan alasan atau tujuan di balik tindakan tersebut. Dengan kata lain, konvensional adalah hal-hal yang dianggap sebagai norma atau standar dalam suatu kelompok masyarakat.

Contoh Penerapan Konvensional dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk lebih memahami konsep konvensional, berikut beberapa contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Pakaian Formal dalam Acara Resmi: Ketika menghadiri acara resmi seperti pernikahan atau rapat penting, kebanyakan orang akan mengenakan pakaian formal seperti jas atau kebaya. Hal ini merupakan konvensi yang sudah diterapkan secara luas dalam masyarakat.
  2. Jadwal Kerja 9-5: Bekerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore merupakan konvensi yang umum di banyak tempat kerja. Meskipun ada fleksibilitas dalam jam kerja, namun jadwal 9-5 masih dianggap sebagai standar konvensional.
  3. Etika Makan di Meja Makan: Menjaga sikap sopan dan tata krama saat makan bersama di meja makan merupakan konvensi yang diajarkan sejak kecil. Hal ini mencakup etika penggunaan piring, sendok, dan perilaku di meja makan.

Perbedaan Antara Konvensional dan Non-Konvensional

Untuk memahami konsep konvensional lebih lanjut, penting untuk memahami perbedaan antara konvensional dan non-konvensional. Berikut adalah beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:

  • Konvensional: Berasal dari norma atau aturan yang sudah menjadi kebiasaan atau tradisi dalam masyarakat. Tindakan konvensional dilakukan dengan tujuan untuk mengikuti norma yang berlaku.
  • Non-Konvensional: Merujuk pada tindakan atau perilaku yang tidak mengikuti norma atau aturan umum yang berlaku. Non-konvensional dapat menjadi suatu bentuk perlawanan terhadap konvensi yang ada.

Contoh Penerapan Konvensional dalam Berbagai Bidang

Konsep konvensional juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, seni, dan budaya. Berikut adalah contoh penerapan konvensional dalam beberapa bidang:

1. Konvensional dalam Ekonomi

Dalam dunia ekonomi, konvensional seringkali merujuk pada praktik bisnis yang sudah umum dilakukan dan diakui secara luas oleh masyarakat. Contoh penerapan konvensional dalam ekonomi adalah sistem pembayaran menggunakan uang tunai atau transfer bank, investasi pada aset yang stabil seperti emas atau properti, serta cara bertransaksi di pasar saham.

2. Konvensional dalam Seni

Di dunia seni, konvensional dapat merujuk pada gaya atau teknik yang sudah umum digunakan oleh para seniman dan diakui sebagai standar yang memiliki nilai estetika tinggi. Contoh penerapan konvensional dalam seni adalah teknik lukisan realis, pola sastra yang mengikuti aturan tata bahasa, dan genre musik yang populer di masyarakat.

3. Konvensional dalam Budaya

Aspek budaya juga tidak luput dari konsep konvensional. Konvensional dalam budaya seringkali mencakup tradisi, adat istiadat, dan norma sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Contoh penerapan konvensional dalam budaya adalah upacara adat dalam pernikahan, cara berdandan sesuai norma sosial, dan bahasa formal yang digunakan dalam komunikasi resmi.

Manfaat dan Dampak Konvensional

Konsep konvensional memiliki manfaat dan dampak tertentu dalam kehidupan masyarakat. Berikut adalah beberapa manfaat dan dampak dari penerapan konvensi dalam berbagai aspek kehidupan:

Manfaat Konvensional

  1. Pemahaman dan Keharmonisan Masyarakat: Konvensi membantu dalam menciptakan pemahaman yang sama di antara anggota masyarakat dan meningkatkan keharmonisan dalam hubungan sosial.
  2. Stabilitas dan Keamanan: Praktik konvensional yang telah teruji waktu memberikan stabilitas dan keamanan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi dan sosial.
  3. Penghargaan atas Tradisi dan Budaya: Konvensi juga memberikan penghargaan yang lebih dalam terhadap tradisi dan budaya yang telah ada sejak lama.

Dampak Konvensional

  1. Keterbatasan Inovasi: Terlalu mengikuti konvensi dapat membuat individu atau kelompok menjadi kurang inovatif dan cenderung melakukan hal-hal yang sudah lazim dilakukan.
  2. Keberagaman Terpinggirkan: Beberapa konvensi dapat membuat keberagaman di masyarakat terpinggirkan dan sulit berkembang, karena cenderung memprioritaskan norma yang sudah ada.
  3. Ketidakmampuan Adaptasi: Keterpaku pada konvensi dapat membuat seseorang sulit untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Kesimpulan

Konvensional adalah konsep yang mengacu pada kebiasaan, tradisi, atau norma yang diakui secara luas oleh masyarakat dalam suatu kelompok. Konvensi dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, seni, dan budaya, serta memiliki manfaat dan dampak tertentu bagi masyarakat.

Dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai konsep konvensional, diharapkan masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menerima dan mengikuti konvensi yang ada, sambil tetap terbuka terhadap inovasi dan perubahan yang mendukung kemajuan bersama.

Baca Juga:  Pengertian Kesinambungan Dalam Sejarah

Langgeng

Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.
Back to top button