Skala ordinal merupakan salah satu jenis skala pengukuran dalam statistika yang sering digunakan untuk menggambarkan tingkatan atau urutan dari suatu variabel. Dalam skala ordinal, data atau variabel diurutkan berdasarkan tingkatannya, namun tidak ada jarak antara satu tingkatan dengan tingkatan lainnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian skala ordinal, bagaimana cara mengukur variabel dengan skala ini, serta contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Skala ordinal adalah salah satu dari empat jenis skala pengukuran yang digunakan dalam statistika, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio. Skala ordinal digunakan ketika data yang diukur memiliki tingkatan atau urutan, tetapi tidak memiliki jarak yang jelas antara satu tingkatan dengan tingkatan lainnya. Artinya, dalam skala ini kita hanya bisa mengetahui bahwa suatu variabel memiliki tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada variabel lainnya, namun tidak bisa mengukur seberapa besar perbedaannya.
Contoh penggunaan skala ordinal adalah ketika kita mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu produk atau layanan. Dalam skala ini, kita memberikan label atau angka yang menggambarkan tingkat kepuasan, misalnya “sangat puas”, “puas”, “cukup puas”, “tidak puas”, dan “sangat tidak puas”. Meskipun kita mengetahui bahwa “sangat puas” memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi daripada “puas”, namun kita tidak bisa mengukur seberapa besar perbedaan antara kedua tingkatan tersebut.
Cara mengukur variabel dengan skala ordinal adalah dengan memberikan label atau angka yang menggambarkan tingkatannya. Label atau angka ini harus diurutkan berdasarkan tingkatannya, sehingga bisa memberikan informasi mengenai urutan variabel. Namun, perlu diperhatikan bahwa jarak antara satu tingkatan dengan tingkatan lainnya tidak bisa diukur secara objektif.
Penggunaan skala ordinal tidak hanya terbatas dalam penelitian atau statistika, tetapi juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam penilaian kualitas makanan di restoran, kita sering menggunakan skala ordinal seperti “sangat enak”, “enak”, “cukup enak”, “tidak enak”, dan “sangat tidak enak”. Dengan menggunakan skala ini, kita bisa memberikan informasi mengenai urutan kualitas makanan tanpa harus mengukur secara objektif seberapa besar perbedaannya.
Dalam kesimpulan, skala ordinal merupakan salah satu jenis skala pengukuran dalam statistika yang digunakan untuk menggambarkan tingkatan atau urutan dari suatu variabel. Dalam skala ini, data diurutkan berdasarkan tingkatannya, namun tidak ada jarak yang jelas antara satu tingkatan dengan tingkatan lainnya. Skala ordinal sering digunakan dalam penelitian, statistika, dan juga dalam kehidupan sehari-hari untuk memberikan informasi mengenai urutan variabel tanpa harus mengukur secara objektif seberapa besar perbedaannya.
Pengertian Skala Ordinal
Apa itu Skala Ordinal?
Skala ordinal adalah salah satu jenis skala pengukuran dalam statistik yang digunakan untuk mengurutkan atau mengklasifikasikan data berdasarkan tingkatannya. Pada skala ordinal, data diurutkan berdasarkan urutan yang sudah ditentukan sebelumnya, namun tidak memperhitungkan jarak antara nilai-nilai tersebut. Dalam skala ordinal, kita hanya mengetahui peringkat atau posisi relatif dari setiap data, tanpa mengetahui seberapa besar perbedaan antara satu data dengan data lainnya.
Karakteristik Skala Ordinal
Terdapat beberapa karakteristik penting yang dimiliki oleh skala ordinal, antara lain:
1. Urutan: Data pada skala ordinal diurutkan berdasarkan tingkatannya. Misalnya, dalam skala ordinal yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan, kita dapat mengurutkan data dari yang paling puas hingga yang paling tidak puas.
2. Perbedaan antara data tidak diketahui: Pada skala ordinal, kita tidak dapat mengetahui seberapa besar perbedaan antara satu data dengan data lainnya. Misalnya, jika kita menggunakan skala ordinal untuk mengukur tingkat kelelahan, kita hanya mengetahui bahwa satu individu lebih lelah daripada individu lainnya, namun tidak mengetahui seberapa besar perbedaannya.
3. Tidak ada titik nol: Skala ordinal tidak memiliki titik nol yang merupakan titik acuan absolut. Artinya, tidak ada nilai yang dapat dikatakan sebagai titik awal atau titik nol dalam skala ordinal. Misalnya, dalam skala ordinal yang digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan, tidak ada titik nol yang berarti tidak ada individu yang memiliki kecerdasan nol.
Contoh Penggunaan Skala Ordinal
Skala ordinal dapat ditemukan dalam berbagai bidang dan aplikasi. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan skala ordinal:
1. Survei kepuasan pelanggan: Dalam survei kepuasan pelanggan, skala ordinal sering digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Responden diminta untuk memberikan penilaian berdasarkan skala ordinal, seperti “sangat puas”, “puas”, “tidak puas”, atau “sangat tidak puas”.
2. Tingkat pendidikan: Skala ordinal juga digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat pendidikan seseorang. Misalnya, kita dapat mengurutkan tingkat pendidikan dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, seperti “SD”, “SMP”, “SMA”, “Diploma”, “Sarjana”, dan seterusnya.
3. Tingkat keparahan penyakit: Dalam bidang kesehatan, skala ordinal digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat keparahan penyakit. Misalnya, skala ordinal yang digunakan untuk mengukur tingkat nyeri pada pasien, seperti “tidak nyeri”, “nyeri ringan”, “nyeri sedang”, “nyeri berat”, dan sebagainya.
Kelebihan dan Kekurangan Skala Ordinal
Skala ordinal memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan skala ordinal:
Kelebihan skala ordinal:
1. Mudah digunakan: Skala ordinal relatif mudah digunakan karena hanya memerlukan pengurutan data berdasarkan tingkatannya.
2. Informasi peringkat: Skala ordinal memberikan informasi peringkat atau posisi relatif dari setiap data, yang dapat berguna dalam membandingkan data antara satu dengan yang lain.
Kekurangan skala ordinal:
1. Tidak ada informasi jarak: Skala ordinal tidak memberikan informasi tentang jarak atau perbedaan antara data. Hal ini membuat sulit untuk melakukan perhitungan matematis yang melibatkan data ordinal.
2. Tidak ada titik nol: Skala ordinal tidak memiliki titik nol yang merupakan titik acuan absolut. Hal ini membuat sulit untuk mengukur perubahan absolut atau melakukan perhitungan yang memerlukan titik nol.
Kesimpulan
Skala ordinal adalah jenis skala pengukuran dalam statistik yang digunakan untuk mengurutkan atau mengklasifikasikan data berdasarkan tingkatannya. Skala ordinal memberikan informasi peringkat atau posisi relatif dari setiap data, namun tidak memberikan informasi tentang jarak antara data atau titik nol. Skala ordinal digunakan dalam berbagai bidang dan aplikasi, seperti survei kepuasan pelanggan, tingkat pendidikan, dan tingkat keparahan penyakit. Meskipun memiliki kelebihan dalam kemudahan penggunaan dan informasi peringkat, skala ordinal juga memiliki kekurangan dalam tidak adanya informasi jarak dan titik nol.
FAQs: Pengertian Skala Ordinal
1. Apa itu skala ordinal?
Skala ordinal adalah salah satu jenis skala pengukuran dalam statistik yang digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan tingkat atau derajat variabel yang diamati. Pada skala ini, nilai-nilai data dapat diurutkan secara berjenjang dan memiliki perbedaan tingkat, namun tidak memiliki jarak antara nilai-nilai tersebut.
2. Bagaimana cara mengidentifikasi skala ordinal?
Skala ordinal dapat diidentifikasi dengan melihat karakteristik data yang diamati. Pada skala ordinal, data dapat diurutkan berdasarkan tingkat atau derajat variabelnya. Contohnya, dalam skala ordinal, kita dapat mengurutkan tingkat kepuasan pelanggan menjadi “sangat puas”, “puas”, “cukup puas”, “tidak puas”, dan “sangat tidak puas”.
3. Apa perbedaan antara skala ordinal dengan skala lainnya?
Perbedaan antara skala ordinal dengan skala lainnya, seperti skala nominal dan skala interval, terletak pada sifat dan karakteristiknya. Skala nominal hanya mengelompokkan data ke dalam kategori atau kelompok tanpa adanya tingkatan atau urutan tertentu. Sementara itu, skala interval memiliki jarak antara nilai-nilai yang dapat diukur dan memiliki titik nol yang bermakna. Sedangkan, skala ordinal hanya memiliki urutan atau tingkatan variabel tanpa jarak antara nilai-nilai tersebut.
4. Apa contoh penggunaan skala ordinal dalam kehidupan sehari-hari?
Contoh penggunaan skala ordinal dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam penilaian kualitas produk atau layanan, tingkat kepuasan pelanggan, tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA), peringkat universitas, dan sebagainya. Dalam semua contoh tersebut, data dapat diurutkan berdasarkan tingkat atau derajat variabelnya, tetapi tidak ada jarak yang dapat diukur antara nilai-nilai tersebut.
5. Apa kegunaan skala ordinal dalam analisis data?
Skala ordinal digunakan dalam analisis data untuk memberikan informasi tentang urutan atau tingkatan variabel yang diamati. Dengan menggunakan skala ordinal, kita dapat mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel tersebut berdasarkan tingkat atau derajatnya. Misalnya, dengan menggunakan skala ordinal, kita dapat mengetahui peringkat produk yang paling disukai oleh pelanggan atau peringkat universitas berdasarkan kualitas pendidikannya.