Tabarruj merupakan istilah dalam bahasa Arab yang secara harfiah berarti menampakkan diri atau keluar. Dalam konteks agama Islam, tabarruj merujuk pada perilaku seseorang, khususnya wanita, yang menampakkan atau memperlihatkan auratnya secara tidak semestinya di depan orang lain, baik itu di ruang publik maupun di hadapan non-mahram (orang yang tidak dihalalkan bagi seorang individu untuk menikahinya).
Implikasi Tabarruj dalam Islam
Tabarruj dianggap sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini disebabkan karena ajaran Islam mewajibkan setiap individu, terutama wanita, untuk menjaga auratnya agar tidak terbuka secara sembarangan di depan orang lain. Aurat sendiri adalah bagian tubuh yang wajib ditutupi dalam Islam, dan bagi wanita terdiri dari seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Ayat Al-Qur’an tentang Tabarruj
Dalam Surah an-Nur ayat 31 dikatakan,
Dan katakanlah kepada wanita yang beriman agar menahan pandangannya, menjaga kemaluannya, dan tidak menampakkan perhiasannya selain yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami, ayah, ayah mertua, anak laki-laki, saudara laki-laki, anak perempuan, atau budak yang mereka miliki, atau pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.
Ayat tersebut menegaskan pentingnya bagi wanita untuk menutup aurat mereka dan tidak menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada orang-orang yang diizinkan dalam Islam. Dengan demikian, tabarruj dianggap sebagai tindakan yang melanggar aturan agama dan menyalahi hukum Islam.
Contoh Tabarruj dalam Kehidupan Sehari-hari
- Memakai pakaian yang terlalu ketat dan transparan sehingga menampakkan bentuk tubuh secara jelas.
- Memakai pakaian yang terbuka di bagian dada atau paha sehingga aurat terbuka.
- Memakai make-up atau perhiasan yang berlebihan sehingga menarik perhatian secara berlebihan.
- Berkumpul atau bergaul dengan lawan jenis secara tidak sopan atau intim.
Perilaku-perilaku tersebut merupakan contoh nyata dari tabarruj dalam kehidupan sehari-hari yang perlu dihindari oleh umat Islam. Menjaga aurat dan perilaku yang sopan serta tidak menimbulkan fitnah adalah bagian penting dari menjalankan ajaran Islam dengan baik.
Akibat Tabarruj dalam Masyarakat
Tabarruj dapat memiliki dampak negatif yang signifikan dalam masyarakat. Beberapa akibat dari tabarruj antara lain:
- Menimbulkan fitnah dan prasangka buruk terhadap individu yang melakukan tabarruj.
- Merusak citra dan martabat wanita di mata masyarakat.
- Menjadikan individu rentan terhadap pelecehan atau tindakan negatif dari orang lain.
- Merusak tatanan sosial dan moral dalam masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, khususnya wanita, untuk menyadari bahaya dan konsekuensi dari tabarruj serta berusaha untuk menjauhinya demi menjaga diri dan juga martabat agama.
Penutup
Dalam Islam, tabarruj merupakan perilaku yang harus dihindari dan dijauhi karena melanggar ajaran agama tentang menjaga aurat dan perilaku sopan. Dalam kehidupan sehari-hari, penting bagi setiap individu, khususnya wanita, untuk memahami konsep tabarruj dan berupaya untuk tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa yang dimaksud dengan aurat dalam Islam?
Aurat dalam Islam adalah bagian tubuh yang wajib ditutupi oleh setiap individu sesuai dengan aturan agama. Bagi wanita, aurat terdiri dari seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
2. Mengapa tabarruj dianggap sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam?
Tabarruj dianggap melanggar ajaran Islam karena menampilkan aurat secara tidak semestinya di depan orang lain, yang dapat menimbulkan fitnah dan melanggar norma-norma agama.
3. Apa yang harus dilakukan untuk menghindari tabarruj?
Untuk menghindari tabarruj, seseorang harus menjaga auratnya, memakai pakaian yang sopan dan tidak terlalu ketat, serta menghindari perilaku yang dapat menimbulkan fitnah.
