Pengertian Tafkhim Dan Tarqiq

Di dalam ilmu tajwid, terdapat dua konsep penting yang perlu dipahami, yaitu tafkhim dan tarqiq. Kedua konsep ini menjadi dasar utama dalam memahami cara melafalkan huruf-huruf dalam membaca Al-Qur’an. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam pengertian, perbedaan, dan contoh penerapan tafkhim dan tarqiq dalam tajwid.

Pengertian Tafkhim

Tafkhim berasal dari kata “fakhama” yang artinya “tebal”. Dalam konteks ilmu tajwid, tafkhim merupakan teknik pelafalan huruf-huruf yang membutuhkan tekanan suara yang kuat sehingga huruf-huruf tersebut terdengar lebih tebal.

Tafkhim diterapkan pada huruf-huruf huruf qomariah, yaitu ق (qaf), ط (thaa), dan ب (ba). Saat melafalkan huruf-huruf ini, maka harus menekankan suara agar terdengar lebih tebal. Tafkhim juga dapat ditemukan dalam kasus sukun (hening) ketika huruf qomariah tersebut bertemu dengan huruf yang memerlukan tafkhim.

Contoh Penerapan Tafkhim

Contoh penerapan tafkhim dapat ditemukan pada surat Al-Qomar ayat 1, “Shaad”, dan ayat 4, “Thaqala”. Dalam kedua ayat tersebut, huruf qomariah ط (thaa) ditekankan dengan kuat untuk mendapatkan efek tafkhim. Saat melafalkan huruf tersebut, suara dibuat tebal sehingga terdengar jelas dan kuat.

Pengertian Tarqiq

Tarqiq memiliki arti “tipis” atau “ringan”. Dalam ilmu tajwid, tarqiq digunakan untuk pelafalan huruf-huruf yang membutuhkan tekanan suara yang lebih ringan agar terdengar lebih tipis.

Tarqiq diterapkan pada huruf-huruf huruf shofawiyyah, yaitu س (seen), ص (shod), ز (zho), ذ (dho), dan ز (zin). Ketika melafalkan huruf-huruf ini, suara yang dihasilkan harus lebih ringan dan tipis.

Contoh Penerapan Tarqiq

Contoh penerapan tarqiq dapat ditemukan pada surat Al-Mulk ayat 2, “Alladzi”, dan ayat 9, “Yukdziroon”. Dalam kedua ayat tersebut, huruf shofawiyyah ص (shod) ditekankan dengan ringan untuk mendapatkan efek tarqiq. Saat melafalkan huruf tersebut, suara dibuat tipis sehingga terdengar lembut dan ringan.

Baca Juga:  Pengertian Ktp

Perbedaan Tafkhim Dan Tarqiq

Perbedaan mendasar antara tafkhim dan tarqiq terletak pada tekanan suara yang diberikan saat melafalkan huruf-huruf tersebut. Tafkhim membutuhkan tekanan suara yang kuat sehingga huruf terdengar lebih tebal, sementara tarqiq membutuhkan tekanan suara yang ringan agar huruf terdengar lebih tipis.

  1. Perbedaan penerapan: Tafkhim diterapkan pada huruf-huruf qomariah, sedangkan tarqiq diterapkan pada huruf-huruf shofawiyyah.
  2. Perbedaan suara: Saat tafkhim, suara huruf terdengar tebal dan kuat, sementara saat tarqiq, suara huruf terdengar tipis dan ringan.

Contoh Ayat Yang Menggunakan Tafkhim Dan Tarqiq

Untuk memahami secara lebih mendalam penerapan tafkhim dan tarqiq dalam tajwid, berikut adalah contoh ayat Al-Qur’an yang menggunakan kedua konsep tersebut:

  • Ayat 2 surat Al-Mulk: الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ (Huruf shofawiyyah ص (shod) ditekankan dengan tarqiq)
  • Ayat 4 surat Al-Qomar: لَقَدْ جَاءَتْكُمْ رُسُلٌ مِّن قَبْلِي بِالْبَيِّنَاتِ وَبِالَّذِي قُلْتُمْ (Huruf qomariah ط (thaa) ditekankan dengan tafkhim)

Penutup

Demikianlah penjelasan tentang pengertian tafkhim dan tarqiq dalam tajwid. Dengan memahami konsep-konsep ini, diharapkan pembaca dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an serta memperdalam ilmu tajwid. Penting untuk selalu memperhatikan tafaqquh fi ad-din, atau pemahaman yang mendalam terhadap agama, termasuk dalam memahami tajwid.

Taufik

Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.
Back to top button