Pengertian Tahun Masehi Dan Hijriyah

Tahun Masehi

Tahun Masehi merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh sebagian besar dunia sebagai standar internasional untuk menetapkan tanggal. Tahun Masehi merujuk pada tanggal kelahiran Yesus Kristus. Dalam kalender Masehi, tahun pertama adalah tahun kelahiran Yesus Kristus, yang ditandai dengan tahun 1 M atau 1 AD (Anno Domini) yang berarti “Tahun Tuhan.”

Penetapan tahun kelahiran Yesus sebagai titik awal kalender Masehi didasarkan pada perhitungan ulang yang dilakukan oleh Denis the Little pada abad ke-6. Konsep penggunaan kalender Masehi mulai diperkenalkan pada abad ke-6 Masehi.

Tahun Hijriyah

Tahun Hijriyah merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan waktu dan peristiwa penting dalam agama Islam. Kalender Hijriyah dimulai sejak hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Mekkah ke Kota Madinah pada tahun 622 Masehi. Tahun pertama dalam kalender Hijriyah disebut dengan tahun Hijri.

Penetapan kalender Hijriyah didasarkan pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW serta ajaran-ajaran Islam yang mempengaruhi kehidupan umat Muslim. Sistem penanggalan Hijriyah berbeda dengan kalender Gregorian yang digunakan dalam kalender Masehi. Jumlah hari dalam setahun kalender Hijriyah pun berbeda dengan kalender Gregorian, sehingga menimbulkan perbedaan pada tanggal perayaan hari-hari keagamaan Islam.

Perbandingan Tahun Masehi dan Hijriyah

Berikut adalah perbandingan antara Tahun Masehi dan Tahun Hijriyah:

  • Tahun Masehi dimulai dengan tahun kelahiran Yesus Kristus, sedangkan Tahun Hijriyah dimulai dengan hijrah Nabi Muhammad SAW.
  • Dalam Tahun Masehi, setiap tahun terdiri dari 365 atau 366 hari, sedangkan dalam Tahun Hijriyah, setiap tahun terdiri dari 354 atau 355 hari.
  • Penetapan Tahun Masehi didasarkan pada kelahiran Yesus Kristus, sedangkan penetapan Tahun Hijriyah didasarkan pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
  • Kalender Masehi digunakan secara luas di seluruh dunia, sedangkan kalender Hijriyah digunakan oleh umat Islam sebagai kalender agama.
  • Perbedaan tanggal antara kalender Masehi dan Hijriyah dapat mencapai +/- 1 atau 2 hari dikarenakan perbedaan dalam jumlah hari setiap tahunnya.

Aplikasi Tahun Masehi dan Hijriyah dalam Kehidupan Sehari-hari

Berdasarkan perbedaan konsep dan penetapan awal sistem penanggalannya, Tahun Masehi dan Hijriyah memiliki penggunaan yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari. Kalender Masehi umumnya digunakan untuk kepentingan administratif, bisnis, dan kegiatan sehari-hari di negara-negara non-Islam. Sementara itu, kalender Hijriyah digunakan untuk menetapkan tanggal perayaan agama, bulan puasa, dan hari-hari keagamaan Islam.

Pada penerapan di Indonesia, masyarakat umumnya menggunakan kalender Masehi sebagai sistem penanggalan resmi yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari, pemerintahan, dan bisnis. Namun, dalam menetapkan tanggal-tanggal penting dalam agama Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan bulan Ramadhan, masyarakat Indonesia menggunakan kalender Hijriyah sebagai acuan untuk perayaan-perayaan keagamaan.

Kesimpulan

Dalam kehidupan sehari-hari, Tahun Masehi dan Hijriyah memiliki peran yang berbeda sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Tahun Masehi digunakan sebagai standar internasional dalam sistem penanggalan global, sedangkan Tahun Hijriyah digunakan oleh umat Islam sebagai kalender agama yang menetapkan waktu-waktu penting dalam agama Islam.

Perbedaan antara Tahun Masehi dan Hijriyah terletak pada awal penetapan sistem penanggalannya dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun berbeda, keduanya memiliki nilai dan makna yang penting bagi umat manusia dalam mengatur waktu dan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah dan kehidupan manusia.

Baca Juga:  Pengertian Irhas: Definisi dan Penjelasan Lengkap Menurut Ahli

Taufik

Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.
Back to top button