Pengertian Takabur Menurut Bahasa Dan Istilah

Takabur adalah salah satu sikap yang tercela dalam agama Islam dan juga dalam kehidupan sosial masyarakat. Sikap takabur seringkali dianggap sebagai tanda kesombongan dan merasa lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain. Namun, sebenarnya, pengertian takabur memiliki makna yang lebih dalam dari sekedar kesombongan belaka.

Pengertian Takabur Menurut Bahasa

Secara etimologis, kata takabur berasal dari bahasa Arab yakni “كبر” (kaf-ba-ra). Dalam bahasa Arab, kata ini memiliki arti “membesar” atau “memperbesar”. Dengan demikian, takabur diartikan sebagai sikap membesarkan diri sendiri dan meremehkan orang lain. Sikap ini seringkali muncul akibat rasa bangga diri yang berlebihan dan merasa lebih baik dari orang lain.

Pengertian Takabur Menurut Istilah

Menurut istilah dalam agama Islam, takabur didefinisikan sebagai sikap angkuh dan sombong yang melahirkan perasaan meremehkan orang lain. Sikap takabur dianggap sebagai dosa besar dan termasuk dalam kategori sifat-sifat tercela yang harus dihindari oleh umat Muslim.

Tanda-tanda dan Bentuk Takabur

  1. Menolak kebenaran yang datang dari orang lain. Orang yang takabur cenderung menolak pendapat atau saran dari orang lain, meskipun sebenarnya itu benar dan bermanfaat.
  2. Merasa paling benar. Sikap angkuh dan sombong membuat orang yang takabur merasa bahwa pendapat dan tindakannya selalu yang paling benar.
  3. Menganggap rendah orang lain. Orang yang takabur cenderung meremehkan dan menganggap rendah kemampuan atau keberadaan orang lain.
  4. Menunjukkan kesombongan dalam perilaku dan tutur kata. Sikap takabur biasanya tercermin dalam perilaku angkuh dan percakapan yang merendahkan orang lain.
  5. Menyombongkan diri dengan harta dan jabatan. Takabur juga dapat muncul dalam bentuk kesombongan atas harta benda dan jabatan yang dimiliki seseorang.

Dampak Buruk Takabur

Sikap takabur memiliki dampak buruk yang dapat merusak hubungan antar sesama dan juga hubungan manusia dengan Tuhan. Beberapa dampak buruk dari takabur antara lain:

  1. Menghambat pertumbuhan diri. Orang yang takabur cenderung sulit menerima masukan dan kritik, sehingga pertumbuhan dan perkembangan dirinya terhambat.
  2. Merusak hubungan sosial. Sikap angkuh dan sombong membuat orang yang takabur sulit menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
  3. Mendekatkan diri pada dosa. Takabur merupakan dosa besar yang dapat membuat seseorang semakin jauh dari rahmat dan keridhaan Tuhan.
  4. Menghambat kesuksesan. Sikap takabur dapat menghalangi seseorang meraih kesuksesan karena sulit bekerja sama dengan orang lain dan sulit menerima masukan dari orang lain.

Cara Menghindari Takabur

Untuk menghindari sikap takabur, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, antara lain:

  1. Memperkaya pengetahuan. Dengan memperluas pengetahuan dan wawasan, seseorang bisa lebih terbuka untuk menerima pendapat dan masukan dari orang lain.
  2. Menjaga hati dan akhlak. Menjaga hati dan akhlak yang rendah hati serta tidak sombong merupakan kunci untuk menghindari sikap takabur.
  3. Berpikir positif. Berpikir positif dan menghargai kontribusi orang lain dapat membantu seseorang terhindar dari sikap takabur.
  4. Menyadari kekurangan diri. Memiliki kesadaran terhadap kekurangan dan keterbatasan diri adalah langkah awal untuk menghindari sikap takabur.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa takabur adalah sikap angkuh dan sombong yang melahirkan perasaan merendahkan orang lain. Sikap ini merupakan dosa besar dalam agama Islam dan memiliki dampak buruk yang dapat merusak hubungan antar sesama dan hubungan manusia dengan Tuhan. Untuk menghindari takabur, diperlukan upaya untuk memperkaya pengetahuan, menjaga hati dan akhlak, berpikir positif, dan menyadari kekurangan diri sendiri.

Baca Juga:  Pengertian Sosis: Definisi dan Penjelasan Lengkap Menurut Ahli

Taufik

Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.
Back to top button