Tangible merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis dan keuangan. Kata tersebut berasal dari bahasa Latin “tangibilis” yang artinya dapat disentuh atau berwujud. Dalam konteks bisnis dan keuangan, tangible merujuk pada aset yang memiliki bentuk fisik atau dapat dilihat, diraba, dan disentuh.
Contoh Aset Tangible
Beberapa contoh aset tangible meliputi:
- Kendaraan
- Gedung dan Bangunan
- Mesin dan Peralatan
- Stok Barang
- Tanah
Perbedaan antara Aset Tangible dan Intangible
Adanya perbedaan antara aset tangible dan intangible. Aset tangible memiliki bentuk fisik yang nyata dan dapat disentuh, sedangkan aset intangible tidak memiliki bentuk fisik dan sulit untuk dinilai secara langsung. Contoh aset intangible meliputi merek dagang, hak paten, dan hak cipta.
Manfaat memiliki Aset Tangible
Memiliki aset tangible memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Nilainya dapat dinilai secara langsung
- Dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan
- Dapat digunakan sebagai modal usaha untuk menghasilkan keuntungan
- Menjadi sumber keuntungan jika dijual atau disewakan
Klasifikasi aset Tangible dalam Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan, aset tangible biasanya diklasifikasikan sebagai bagian dari aset lancar atau aset tetap perusahaan. Aset lancar meliputi aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai, seperti stok barang. Sementara aset tetap perusahaan meliputi kendaraan, gedung, dan mesin yang digunakan dalam operasional perusahaan.
Peran Aset Tangible dalam Investasi
Aset tangible juga memiliki peran penting dalam investasi. Beberapa investor lebih memilih berinvestasi dalam aset tangible karena nilainya yang dapat diukur secara langsung dan lebih stabil dibandingkan aset finansial. Investasi dalam properti atau logam mulia seperti emas dan perak merupakan contoh investasi dalam aset tangible.
Strategi Memanfaatkan Aset Tangible
Untuk memanfaatkan aset tangible secara optimal, perusahaan perlu memiliki strategi yang tepat. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:
- Melakukan pemeliharaan rutin untuk memperpanjang umur pakai aset
- Menggunakan aset sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga rendah
- Menyewakan aset yang tidak digunakan untuk mendapatkan tambahan pendapatan
- Menjual aset yang tidak produktif untuk mengalokasikan modal ke aset yang lebih menguntungkan
Kesimpulan
Dalam dunia bisnis dan keuangan, aset tangible memegang peranan penting sebagai sumber daya yang memiliki nilai fisik. Memahami pengertian, contoh, manfaat, dan strategi pemanfaatan aset tangible dapat membantu perusahaan untuk mengelola asetnya secara efisien dan mengoptimalkan nilai yang dimilikinya.