Ujub merupakan salah satu dari enam sifat perasaan dalam ajaran akhlak Islam yang sering kali dianggap sebagai sikap sombong atau bangga diri. Ujub berasal dari kata Bahasa Arab yang artinya besar hati atau merasa diri lebih baik daripada orang lain. Namun sebenarnya, konsep ujub dalam Islam memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar sombong, karena ujub juga berhubungan dengan kebanggaan atas kebaikan atau keunggulan yang dimiliki seseorang.
Jenis-Jenis Ujub
Secara umum, ujub dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Ujub Syar’i
- Ujub Khafi
Ujub syar’i adalah perasaan bangga diri yang berhubungan dengan kebaikan atau keunggulan yang dimiliki seseorang dalam menjalankan perintah-perintah agama. Contohnya adalah merasa bangga dan bersyukur atas kesempurnaan ibadah yang dilakukan, namun tetap sadar bahwa segala kemampuan yang dimiliki berasal dari Allah SWT. Ujub syar’i juga dapat muncul ketika seseorang mampu menolak godaan untuk berbuat dosa dan menjaga diri dari perbuatan maksiat.
Ujub khafi adalah perasaan bangga diri yang muncul dalam kegiatan sehari-hari tanpa disadari oleh seseorang. Misalnya, merasa bangga dengan penampilan fisik atau kecerdasan tanpa mengakui bahwa segala kesempurnaan itu hanyalah titipan dari Allah SWT. Ujub khafi sering kali terjadi tanpa disadari dan dapat merusak akhlak seseorang jika dibiarkan terus menerus.
Contoh Ujub
Beberapa contoh ujub dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- Ujub dalam Penampilan Fisik
- Ujub dalam Pencapaian Akademis
- Ujub dalam Kekayaan Materi
- Ujub dalam Ibadah
Seseorang yang merasa bangga dan sombong karena memiliki penampilan fisik yang menarik dan dianggap lebih baik daripada orang lain.
Individu yang merasa sombong dan angkuh karena telah mencapai prestasi akademis yang tinggi dan merasa dirinya lebih pintar daripada orang lain.
Seseorang yang merasa bangga dan congkak karena memiliki harta dan kekayaan materi yang lebih banyak daripada orang lain.
Individu yang merasa superior dan angkuh karena merasa memiliki ibadah yang lebih baik dan lebih sempurna daripada orang lain.
Akibat Ujub
Ujub memiliki dampak negatif yang bisa merusak akhlak seseorang dan mempengaruhi hubungannya dengan sesama manusia. Beberapa akibat ujub antara lain:
- Penghancuran Hubungan Sosial
- Kehilangan Keberkahan
- Merendahkan Orang Lain
Perasaan sombong dan angkuh akibat ujub dapat membuat seseorang merasa lebih tinggi derajatnya daripada orang lain. Hal ini dapat menghancurkan hubungan sosial dan memicu konflik antarindividu.
Ujub membuat seseorang lupa akan asal usul dan titipan Allah SWT atas segala kemampuan yang dimilikinya. Kehilangan rasa syukur dan merasa superior dapat membuat keberkahan hidup sirna dan diliputi oleh kesombongan.
Seseorang yang sombong dan bangga diri akan cenderung merendahkan orang lain demi mempertahankan rasa superioritasnya. Hal ini dapat merugikan orang lain dan menciptakan ketidakadilan dalam hubungan sosial.
Cara Mengatasi Ujub
Untuk mengatasi perasaan bangga diri dan sombong karena ujub, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- Merendahkan Diri Sendiri
- Bersyukur dan Berdzikir
- Menerima Kekurangan dan Keterbatasan
Sadarilah bahwa segala kemampuan dan kesempurnaan yang dimiliki hanyalah titipan dari Allah SWT. Merendahkan diri sendiri dan selalu ingat bahwa tidak ada yang sempurna selain Allah.
Bersyukurlah atas segala nikmat yang diberikan Allah dan selalu berdzikir untuk menjaga hati dari perasaan sombong dan bangga diri.
Terimalah kekurangan dan keterbatasan diri sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan. Bersikap rendah hati dan tetap bersyukur atas segala karunia Allah.
Kesimpulan
Ujub adalah perasaan bangga diri yang sering kali dianggap sebagai sikap sombong atau angkuh. Ujub dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu ujub syar’i dan ujub khafi. Perasaan ujub memiliki dampak negatif yang bisa merusak akhlak seseorang dan mempengaruhi hubungannya dengan sesama manusia. Untuk mengatasi ujub, seseorang perlu merendahkan diri sendiri, bersyukur, dan menerima kekurangan serta keterbatasan yang dimilikinya.
Dengan memahami konsep ujub dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi perasaan sombong tersebut, diharapkan seseorang dapat menjaga akhlaknya dan terhindar dari sikap yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.