Nama bulan dalam berbagai budaya seringkali memiliki variasi yang menarik untuk dipelajari. Salah satunya adalah nama bulan dalam bahasa Jawa yang memiliki keunikan tersendiri. Dalam bahasa Jawa, nama bulan tidak hanya sekedar angka, melainkan memiliki makna dan filosofi yang dalam.
1. Januari (Sura)
Sura merupakan nama bulan pertama dalam kalender Jawa. Bulan Sura sering diidentikkan dengan awal tahun baru dalam budaya Jawa. Bulan ini juga dianggap sebagai bulan yang suci dan penuh dengan harapan baru bagi masyarakat Jawa.
2. Februari (Sapar)
Sapar adalah nama bulan kedua dalam kalender Jawa. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang membawa kesuburan dan keberkahan bagi tanaman. Masyarakat Jawa biasanya melakukan upacara-upacara adat untuk memohon kesuburan pada bulan Sapar.
3. Maret (Mulud)
Mulud merupakan bulan ketiga dalam kalender Jawa. Bulan ini sering dihubungkan dengan peringatan hari besar agama Islam, yaitu hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Masyarakat Jawa biasanya melakukan berbagai kegiatan keagamaan selama bulan Mulud.
4. April (Bakda Mulud)
Bakda Mulud adalah bulan keempat dalam kalender Jawa. Bulan ini merupakan bulan yang dianggap sebagai momentum untuk introspeksi diri dan memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mei (Jumadil Awal)
Jumadil Awal merupakan nama bulan kelima dalam kalender Jawa. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang membawa berkah dan kebahagiaan bagi masyarakat Jawa. Masyarakat sering melakukan berbagai ritual keagamaan untuk memperoleh berkah pada bulan Jumadil Awal.
6. Juni (Jumadil Akhir)
Jumadil Akhir adalah bulan keenam dalam kalender Jawa. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang membawa kedamaian dan keberkahan bagi masyarakat Jawa. Masyarakat sering melakukan doa dan dzikir untuk memperoleh kedamaian pada bulan Jumadil Akhir.
7. Juli (Rejeb)
Rejeb merupakan bulan ketujuh dalam kalender Jawa. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemurahan rezeki. Masyarakat Jawa sering melakukan ritual-ritual keagamaan untuk memohon keberkahan pada bulan Rejeb.
8. Agustus (Ruwah)
Ruwah adalah nama bulan kedelapan dalam kalender Jawa. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh dengan hikmah dan pelajaran. Masyarakat Jawa biasanya melakukan berbagai kegiatan keagamaan untuk memperoleh hikmah dari bulan Ruwah.
9. September (Poso)
Poso adalah bulan kesembilan dalam kalender Jawa. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang membawa kebaikan dan kelimpahan bagi masyarakat Jawa. Masyarakat sering melakukan berbagai kegiatan sosial untuk membantu sesama pada bulan Poso.
10. Oktober (Sawal)
Sawal merupakan nama bulan kesepuluh dalam kalender Jawa. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang membawa berkah dan kebahagiaan bagi masyarakat Jawa. Masyarakat sering melakukan ritual keagamaan untuk memperoleh kebahagiaan pada bulan Sawal.
11. November (Dulkangidah)
Dulkangidah adalah bulan sebelas dalam kalender Jawa. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa. Masyarakat sering melakukan doa bersama untuk memperoleh kedamaian pada bulan Dulkangidah.
12. Desember (Besar)
Besar merupakan nama bulan terakhir dalam kalender Jawa. Bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemurahan rezeki. Masyarakat Jawa sering melakukan ritual-ritual keagamaan untuk memohon keberkahan pada bulan Besar.
Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa bulan dalam kalender Jawa tidak hanya sekedar penentu waktu, melainkan juga memiliki makna dan filosofi yang dalam bagi masyarakat Jawa. Nama-nama bulan tersebut mengandung pesan-pesan moral dan kearifan lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan.