Dalam era digital seperti saat ini, budaya digital menjadi semakin penting dalam kehidupan sehari-hari. Budaya digital mencakup berbagai aspek kehidupan manusia yang telah diubah oleh perkembangan teknologi digital. Berikut ini adalah beberapa elemen yang termasuk dalam jurus budaya digital, namun ada satu elemen yang tidak termasuk dalam kategori tersebut. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya di bawah ini.
Elemen-elemen yang Termasuk dalam Jurus Budaya Digital
- Media Sosial
- E-commerce
- Konten Digital
- Telekonferensi dan Telecommuting
- Streaming
Media sosial merupakan salah satu wadah utama di mana budaya digital berkembang. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi konten, dan membentuk komunitas secara online.
E-commerce atau perdagangan online menjadi bagian integral dari budaya digital. Berbelanja secara online sudah menjadi kebiasaan yang umum di kalangan masyarakat, terutama di tengah pandemi COVID-19.
Konten digital seperti video, podcast, dan artikel online turut memengaruhi budaya digital. Konsumsi konten digital semakin meningkat dan membentuk tren-tren baru dalam dunia digital.
Dengan adanya teknologi telekonferensi, seperti Zoom dan Google Meet, serta praktik telecommuting yang semakin populer, cara kerja dan interaksi antar individu dalam dunia kerja pun mengalami perubahan.
Layanan streaming film, musik, dan video game seperti Netflix, Spotify, dan Twitch turut membentuk budaya digital modern. Kemudahan akses dan konsumsi konten hiburan melalui internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Elemen yang Tidak Termasuk dalam Jurus Budaya Digital
Jika melihat ke lima elemen di atas, dapat dikatakan bahwa semua termasuk dalam kategori budaya digital kecuali Televisi Konvensional. Meskipun televisi juga memengaruhi budaya populer, namun televisi konvensional cenderung kurang interaktif dan kurang terintegrasi dengan ekosistem digital seperti media sosial dan internet.
Dengan demikian, televisi konvensional dapat dianggap sebagai media yang masih lebih tradisional dan belum sepenuhnya tergabung dalam budaya digital yang semakin digital-centric.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perbatasan antara budaya digital dan budaya tradisional semakin tipis. Namun, hal ini juga membuka peluang untuk terus menggali dan mengembangkan potensi budaya digital untuk meningkatkan kualitas hidup manusia di era digital ini.