Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan manusia. Ada banyak cara untuk mendapatkan pendidikan, salah satunya adalah melalui pendidikan informal. Pendidikan informal adalah proses pendidikan di luar lingkungan pendidikan formal, yang dapat terjadi di berbagai tempat dan waktu serta melibatkan berbagai jenis aktivitas. Dibawah ini akan dijelaskan ciri-ciri dari pendidikan informal.
Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah salah satu ciri utama dari pendidikan informal. Sistem pendidikan informal memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam hal waktu, tempat, dan cara belajar. Peserta didik dalam pendidikan informal tidak terikat dengan jadwal yang ketat seperti pada pendidikan formal. Mereka memiliki kebebasan untuk belajar kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Hal ini memungkinkan individu untuk mengatur waktu belajar sesuai dengan kegiatan atau pekerjaan lain yang mereka jalani.
Tidak Terikat dengan Kurikulum yang Tetap
Pendidikan informal tidak terikat dengan kurikulum yang tetap seperti pada pendidikan formal. Kurikulum pada pendidikan informal lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Peserta didik dapat memilih mata pelajaran atau topik yang ingin dipelajari tanpa harus mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat mereka, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna bagi mereka.
Terjadi Secara Alami
Pendidikan informal seringkali terjadi secara alami dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran dapat terjadi di berbagai tempat dan situasi, seperti di rumah, di tempat kerja, di masyarakat, atau bahkan di lingkungan alam. Peserta didik belajar melalui pengalaman-pengalaman nyata yang mereka alami sehari-hari, seperti mengamati, berinteraksi, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan cara yang lebih alami dan terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Tidak Ada Evaluasi Formal
Pendidikan informal biasanya tidak melibatkan evaluasi formal yang terstruktur seperti pada pendidikan formal. Kegiatan belajar lebih fokus pada peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman tanpa adanya tekanan untuk mencapai tingkat pencapaian tertentu. Proses pembelajaran lebih bersifat santai dan lebih menekankan pada pengembangan diri tanpa harus memikirkan nilai atau peringkat. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan lebih rileks dan tanpa adanya tekanan yang berlebihan.
Belajar Secara Mandiri atau Kelompok Kecil
Pendidikan informal memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar secara mandiri atau dalam kelompok kecil. Mereka dapat belajar sendiri-sendiri sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing, atau mereka juga dapat belajar bersama dengan teman-teman atau kelompok kecil yang memiliki minat yang sama. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri serta meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial seperti bekerja sama, berkomunikasi, dan memecahkan masalah bersama-sama.
Mengutamakan Pembelajaran Terapan
Pendidikan informal cenderung mengutamakan pembelajaran terapan atau praktis daripada teoritis. Peserta didik diajak untuk belajar melalui pengalaman langsung, penerapan konsep-konsep dalam kehidupan nyata, serta pengembangan keterampilan dan kemampuan yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk memahami relevansi dari apa yang mereka pelajari dan dapat lebih mudah mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pola Belajar Beragam
Pendidikan informal memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan berbagai cara. Mereka dapat belajar melalui berbagai metode, seperti melalui diskusi, observasi, percobaan, simulasi, keterlibatan dalam proyek-proyek, atau bahkan melalui mengikuti acara-acara atau seminar-seminar yang relevan. Peserta didik memiliki kebebasan untuk memilih cara belajar yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri. Hal ini memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik.
Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
Pendidikan informal seringkali melibatkan peran aktif dari orang tua dan masyarakat sekitar. Orang tua dapat menjadi salah satu sumber pengetahuan dan pengalaman bagi peserta didik, serta dapat membantu dalam proses pembelajaran di rumah. Selain itu, masyarakat juga dapat menjadi sumber pembelajaran yang penting, dengan memperkenalkan peserta didik pada berbagai kegiatan dan pengalaman yang berguna untuk perkembangan mereka. Keterlibatan orang tua dan masyarakat dapat memberikan dampak yang positif dalam proses pendidikan informal.
Kesempatan untuk Pengembangan Kreativitas dan Inovasi
Pendidikan informal memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka. Mereka dapat belajar dengan cara yang lebih bebas dan terbuka, sehingga dapat mengeksplorasi ide-ide baru, menemukan solusi kreatif untuk masalah, dan mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif mereka. Hal ini dapat menghasilkan individu yang lebih kreatif, inovatif, dan mampu berpikir secara kritis dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Kesimpulan
Pendidikan informal memiliki ciri-ciri yang sangat berbeda dengan pendidikan formal. Fleksibilitas, kurikulum yang tidak tetap, pembelajaran yang terjadi secara alami, tidak adanya evaluasi formal, pola belajar yang beragam, keterlibatan orang tua dan masyarakat, serta kesempatan untuk pengembangan kreativitas dan inovasi adalah beberapa ciri utama dari pendidikan informal. Dengan ciri-ciri tersebut, pendidikan informal memberikan kesempatan yang besar bagi peserta didik untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih relevan, bermakna, dan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan mereka.
Sebagai tambahan, pendidikan informal juga dapat menjadi alternatif yang baik bagi individu yang memiliki kendala dalam mengakses pendidikan formal, seperti kesulitan dalam menyesuaikan waktu atau lokasi belajar. Dengan ciri-ciri yang unik dan beragam, pendidikan informal memberikan kontribusi yang penting dalam memasyarakatkan pendidikan dan meningkatkan akses pendidikan bagi semua individu.