Dua nada yang dibunyikan secara bersama-sama disebut adalah salah satu konsep dasar dalam teori musik yang sering digunakan dalam berbagai jenis musik. Dalam teori musik, dua nada yang dibunyikan secara bersama-sama disebut sebagai interval. Interval merupakan jarak antara dua nada yang diukur berdasarkan tinggi rendahnya nada tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai dua nada yang dibunyikan secara bersama-sama disebut, jenis-jenis interval, serta contoh penggunaan dalam musik.
1. Apa Itu Interval?
Interval adalah jarak antara dua nada yang diukur berdasarkan tinggi rendahnya nada tersebut. Interval sering digunakan dalam teori musik untuk mendeskripsikan hubungan antara dua nada yang dibunyikan secara bersama-sama. Interval dapat diukur dalam jumlah semitone (half step) atau nada (pitch). Interval juga dapat dijelaskan sebagai hubungan harmonis antara dua nada yang menciptakan nada-nada yang berbeda.
2. Jenis-Jenis Interval
Interval dalam musik dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori berdasarkan jumlah nada atau semitone antara dua nada yang diukur. Berikut adalah jenis-jenis interval berdasarkan jumlah nada:
- Unison (interval-1)
- Minor Second (interval-2)
- Major Second (interval-2)
- Minor Third (interval-3)
- Major Third (interval-3)
Unison adalah interval yang terjadi ketika dua nada memiliki tinggi yang sama. Unison sering digunakan dalam paduan suara untuk pencocokan nada.
Minor Second adalah interval yang terjadi ketika dua nada berjarak satu semitone.
Major Second adalah interval yang terjadi ketika dua nada berjarak dua semitone.
Minor Third adalah interval yang terjadi ketika dua nada berjarak tiga semitone.
Major Third adalah interval yang terjadi ketika dua nada berjarak empat semitone.
3. Contoh Penggunaan Interval dalam Musik
Interval digunakan dalam musik untuk menciptakan harmoni dan melodi yang menarik. Beberapa contoh penggunaan interval dalam musik antara lain:
- Akad – Payung Teduh
- Für Elise – Ludwig van Beethoven
- Canon in D – Johann Pachelbel
Lagu “Akad” dari Payung Teduh menggunakan interval Minor Second dan Major Third dalam melodi gitar dan vokal.
Karya klasik seperti “Für Elise” karya Ludwig van Beethoven menggunakan interval Major Second dan Minor Third untuk menciptakan melodi yang indah.
Kanon dalam D karya Johann Pachelbel menggunakan berbagai jenis interval seperti Major Third dan Unison untuk menciptakan harmoni yang kompleks.
4. Pentingnya Memahami Interval dalam Musik
Pemahaman mengenai interval dalam musik sangat penting bagi setiap musisi, baik itu pemula maupun profesional. Dengan memahami interval, seorang musisi dapat lebih jelas dalam menciptakan harmoni, melodi, dan aransemen musik. Selain itu, pemahaman mengenai interval juga dapat membantu dalam memahami struktur musik dan memainkan instrumen musik dengan lebih baik.
Interval merupakan dasar dalam teori musik yang perlu dipahami oleh setiap musisi. Dengan memahami interval, seorang musisi dapat mengembangkan keterampilan musiknya dan menciptakan musik yang lebih berkualitas.