Tangga nada diatonis dan pentatonis adalah dua sistem tangga nada yang sering digunakan dalam musik. Kedua tangga nada ini memiliki perbedaan yang khas dalam struktur, jumlah nada, dan penggunaannya dalam komposisi musik. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara tangga nada diatonis dan pentatonis, serta bagaimana kedua tangga nada ini digunakan dalam konteks musik.
Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri dari tujuh nada atau pitch yang terdengar pada interval tertentu. Tangga nada diatonis adalah dasar dari musik Barat dan banyak jenis musik lainnya. Tangga nada diatonis memiliki struktur yang kompleks, dengan interval antara masing-masing nada yang berbeda-beda. Struktur tangga nada diatonis adalah sebagai berikut:
1. Nada Dasar (Root)
Nada dasar atau root adalah nada pertama dari tangga nada diatonis. Nada ini memberikan dasar harmoni dan tonalitas dalam sebuah lagu atau komposisi musik.
2. Interval Antar Nada
Interval antara nada-nada dalam tangga nada diatonis adalah kombinasi dari tone (seperempat nada) dan semitone (setengah nada). Kombinasi interval yang kompleks ini memberikan nuansa yang kaya dan kompleks dalam musik yang menggunakan tangga nada diatonis.
3. Kadensi
Kadensi atau tata cara mengakhiri atau memberhentikan lagu berdasarkan tangga nada diatonis memberikan ciri khas tersendiri pada musik yang menggunakan tangga nada diatonis. Kombinasi akhir yang kompleks dari beberapa nada pada interval tertentu memberikan kesan penutup yang indah.
Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri dari lima nada atau pitch yang terdengar pada interval tertentu. Tangga nada pentatonis digunakan secara luas dalam musik tradisional Asia, khususnya musik Tiongkok, Jepang, dan Indonesia. Struktur tangga nada pentatonis adalah sebagai berikut:
1. Nada Dasar (Root)
Nada dasar atau root pada tangga nada pentatonis memiliki peran yang serupa dengan tangga nada diatonis, yaitu memberikan dasar harmoni dan tonalitas dalam sebuah lagu atau komposisi musik.
2. Interval Antar Nada
Interval antara nada-nada dalam tangga nada pentatonis lebih sederhana daripada tangga nada diatonis. Tangga nada pentatonis terdiri dari kombinasi interval yang terdiri dari satu tone (seperempat nada) dan satu semitone (setengah nada).
3. Kesederhanaan Struktur
Salah satu ciri khas tangga nada pentatonis adalah kesederhanaan strukturnya. Kombinasi lima nada yang terdengar pada interval tertentu memberikan kesan yang lebih sederhana dan mudah didengar daripada tangga nada diatonis.
Perbedaan Antara Tangga Nada Diatonis Dan Pentatonis
Terdapat beberapa perbedaan utama antara tangga nada diatonis dan pentatonis, antara lain:
1. Jumlah Nada:
– Tangga nada diatonis terdiri dari tujuh nada, sementara tangga nada pentatonis terdiri dari lima nada.
2. Struktur Interval:
– Interval antara nada-nada dalam tangga nada diatonis lebih kompleks daripada tangga nada pentatonis.
– Tangga nada diatonis menggunakan kombinasi tone dan semitone yang beragam, sementara tangga nada pentatonis lebih sederhana dengan kombinasi satu tone dan satu semitone.
3. Penggunaan dalam Musik:
– Tangga nada diatonis lebih umum digunakan dalam musik Barat dan memiliki nuansa yang lebih kompleks.
– Tangga nada pentatonis banyak digunakan dalam musik tradisional Asia, khususnya musik Tiongkok, Jepang, dan Indonesia, serta memberikan nuansa yang lebih sederhana dan mudah didengar.
Contoh Penggunaan Tangga Nada Diatonis Dan Pentatonis
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perbedaan penggunaan kedua tangga nada ini, berikut adalah contoh penggunaan tangga nada diatonis dan pentatonis dalam komposisi musik:
1. Tangga Nada Diatonis:
– Beethoven’s Symphony No. 5 in C minor
– Prelude in C Major by Johann Sebastian Bach
– “Bohemian Rhapsody” by Queen
2. Tangga Nada Pentatonis:
– Lagu “Jasmine Flower” dalam musik Tiongkok
– “Sakura, Sakura” dalam musik Jepang
– Lagu tradisional “Bengawan Solo” dalam musik Indonesia
Kesimpulan
Dalam konteks musik, tangga nada diatonis dan pentatonis memiliki perbedaan yang khas dalam struktur, jumlah nada, dan penggunaannya dalam komposisi musik. Tangga nada diatonis memiliki struktur yang kompleks dengan tujuh nada, sementara tangga nada pentatonis lebih sederhana dengan lima nada. Penggunaan kedua tangga nada ini mencerminkan perbedaan budaya musik di berbagai belahan dunia, dengan diatonis lebih umum digunakan dalam musik Barat sementara pentatonis lebih sering digunakan dalam musik tradisional Asia.
Dengan pemahaman akan perbedaan dan karakteristik masing-masing, para musisi dapat memanfaatkan kedua tangga nada ini untuk menciptakan nuansa musik yang sesuai dengan konteks dan tujuan komposisi. Dengan demikian, penting untuk memahami perbedaan antara tangga nada diatonis dan pentatonis agar dapat mengaplikasikannya secara tepat dalam karya musik yang dihasilkan.