Literasi

Kerajaan Makassar Merupakan Gabungan Dari Dua Kerajaan Yaitu

Kerajaan Makassar merupakan salah satu kerajaan yang terkenal di Nusantara, terletak di wilayah Sulawesi Selatan. Kerajaan ini memiliki sejarah yang kaya, dimulai dari masa awal pendiriannya hingga puncak kejayaannya. Salah satu hal yang menarik dari Kerajaan Makassar adalah gabungannya dari dua kerajaan, yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai asal-usul dan perkembangan Kerajaan Makassar yang menarik dan mengagumkan.

Asal-Usul Kerajaan Makassar

Kerajaan Makassar memiliki sejarah yang kaya dan rumit, terutama dalam proses pembentukannya. Sebelum adanya Kerajaan Makassar, wilayah Sulawesi Selatan terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil yang sering berperang satu sama lain. Salah satu kerajaan terbesar pada masa itu adalah Kerajaan Gowa, yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-14. Kerajaan Gowa telah memiliki pengaruh yang kuat di wilayah Sulawesi Selatan dan menjadi pusat perdagangan yang penting di Nusantara.

Pada saat yang sama, Kerajaan Tallo juga merupakan salah satu kerajaan terkemuka di wilayah tersebut. Sejarah mencatat bahwa Kerajaan Tallo didirikan oleh seorang pangeran dari Kerajaan Gowa yang memisahkan diri untuk mendirikan kerajaan baru. Meskipun begitu, Kerajaan Tallo membentuk persekutuan yang kuat dengan Kerajaan Gowa dalam menentang serangan dari luar.

Proses Penggabungan

Penggabungan antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo terjadi pada abad ke-16, ketika dua kerajaan tersebut bersatu melalui pernikahan antara Raja Gowa dengan Putri Tallo. Hal ini memperkuat ikatan antara kedua kerajaan dan menjadikan mereka satu entitas yang lebih kuat. Dengan demikian, Kerajaan Makassar lahir sebagai gabungan dari dua kerajaan yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya.

Perkembangan Kerajaan Makassar

Dengan penggabungan antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo, Kerajaan Makassar menjadi kekuatan yang lebih kuat di Nusantara. Mereka menguasai wilayah perdagangan yang penting dan memperluas pengaruhnya hingga ke wilayah-wilayah tetangga. Selain itu, Kerajaan Makassar juga memiliki kekuatan militer yang tangguh, terutama dalam mempertahankan wilayahnya dari serangan musuh.

Baca Juga:  Teknik Yang Digunakan Apabila Hendak Mengoperkan Bola Jarak Jauh Adalah

Selama abad ke-17, Kerajaan Makassar mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Raja Sultan Hasanuddin. Pada masa ini, Kerajaan Makassar menjadi salah satu kekuatan maritim yang dominan di Nusantara, mengontrol perdagangan rempah-rempah dan menjadi salah satu rival utama bagi VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) Belanda.

Akhir Kerajaan Makassar

Kesempurnaan Kerajaan Makassar berlangsung tidak lama karena terjadinya perang saudara dan campur tangan kolonial Belanda. Dalam Perang Makassar (1666-1669), Belanda berhasil mengalahkan pasukan Makassar dan akhirnya menjatuhkan Kerajaan Makassar. Sultan Hasanuddin yang tangguh akhirnya menyerah dan ditawan oleh Belanda, sehingga tanda kejayaan Kerajaan Makassar pun usai.

Setelah jatuhnya Kerajaan Makassar, wilayahnya menjadi bagian dari Hindia Belanda dan pengaruh Belanda semakin kuat di wilayah Sulawesi Selatan. Meskipun begitu, jejak-jejak kejayaan Kerajaan Makassar tetap terlihat hingga saat ini, terutama dalam bentuk peninggalan-peninggalan sejarah dan budaya yang masih terjaga dengan baik.

Penutup

Dengan demikian, Kerajaan Makassar merupakan hasil dari penggabungan antara dua kerajaan yang kuat, yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Meskipun kejayaannya tidak berlangsung lama, namun Kerajaan Makassar tetap meninggalkan jejak yang penting dalam sejarah Indonesia. Peninggalan-peninggalan sejarah dan budaya yang diwariskan oleh Kerajaan Makassar menjadi bagian penting dari warisan bangsa Indonesia yang patut dilestarikan.

Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga informasi yang disajikan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang sejarah Kerajaan Makassar yang begitu megah.

Penggabungan antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo
Kerajaan GowaKerajaan Tallo
Didirikan pada abad ke-14Didirikan oleh pangeran dari Gowa
Pusat perdagangan yang pentingMembentuk persekutuan yang kuat dengan Gowa

Referensi

  1. Andaya, Leonard Y. (1981). The Heritage of Arung Palakka: A History of South Sulawesi (Celebes) in the Seventeenth Century. The Hague: Martinus Nijhoff.
  2. McKinnon, E. Edwards (1978). Musi, Matan, and Pattingalloang: The Social Context of Pre-Colonial Bugis Religious Practices. Summer Institute of Linguistics in cooperation with Indonesian Institute of Sciences.
  3. Nieberle, Dieter (2007). Sulawesi: Indonesien zwischen Himmel und Erde. DuMont Reiseverlag.
Baca Juga:  Mau Tahu? Kecepatan Itu Apa Sih? Yuk, Jelaskan Penjelasannya!
Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button