Literasi

Legenda Hewan Apa Yang Berhubungan Dengan Terbentuknya Kota Surabaya

Sejarah Terbentuknya Kota Surabaya

Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Kota ini dikenal dengan julukan “Kota Pahlawan” karena peran pentingnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa ada legenda hewan yang berhubungan erat dengan terbentuknya kota Surabaya? Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi legenda-legenda tersebut dan melihat bagaimana hewan-hewan tersebut menjadi bagian integral dari identitas kota Surabaya.

Kisah Kera Wisanggeni

Kera Wisanggeni adalah salah satu tokoh dalam cerita rakyat Jawa yang konon berkontribusi besar terhadap terbentuknya kota Surabaya. Menurut legenda, pada zaman dahulu kala, daerah Surabaya masih merupakan hutan belantara yang dipenuhi oleh berbagai jenis binatang liar. Salah satu binatang liar yang sangat berbahaya adalah seekor kera besar bernama Wisanggeni.

Menurut cerita, Kera Wisanggeni ini sering menjadi ancaman bagi warga sekitar dengan perilakunya yang ganas dan kejam. Warga Desa Aloe, yang merasa terganggu dengan kehadiran Kera Wisanggeni, akhirnya meminta bantuan kepada seorang pendeta sakti. Dengan menggunakan ilmu kanuragan dan mantra-mantra khusus, sang pendeta akhirnya berhasil mengalahkan Kera Wisanggeni.

Setelah kera itu berhasil dikalahkan, pendeta tersebut mendapat wahyu bahwa daerah tersebut layak untuk dihuni dan dibangun. Dia kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah pemukiman baru di daerah tersebut, yang kemudian menjadi awal terbentuknya kota Surabaya seperti yang kita kenal sekarang.

Keberadaan Sura dan Baya

Selain legenda Kera Wisanggeni, terdapat juga legenda lain yang menjelaskan asal usul nama Surabaya. Konon, nama Surabaya berasal dari dua kata, yaitu “Sura” dan “Baya”. Menurut cerita rakyat Jawa, Sura merupakan seekor ikan raksasa yang menjadi simbol kekuatan dan keberanian. Sedangkan Baya merupakan seekor buaya yang melambangkan kekuatan dan ketahanan.

Baca Juga:  Buatlah Sinopsis Dari Kutipan Buku Fiksi Tersebut

Legenda menceritakan bahwa dua hewan ini bertarung sengit di daerah yang sekarang menjadi kota Surabaya. Pertarungan mereka sangat dahsyat sehingga akhirnya terbentuklah daratan yang kemudian menjadi kota Surabaya. Para penduduk yang menyaksikan pertarungan tersebut kemudian memutuskan untuk memberi nama daerah tersebut “Surabaya” untuk mengenang pertarungan epik antara Sura dan Baya.

Selain itu, leluhur suku Bangsa Sura dan Baya juga dipercayai sebagai pendiri kota Surabaya. Kisah ini melegenda di masyarakat suku bangsa Sura dan Baya, yang mendiami kota Surabaya.

Kesimpulan

Dari legenda-legenda yang telah kita bahas, terlihat jelas bagaimana hewan-hewan seperti Kera Wisanggeni, Sura, dan Baya memiliki peran yang sangat penting dalam terbentuknya kota Surabaya. Meskipun hanya sebatas cerita rakyat, legenda-legenda ini menjadi bagian integral dari identitas dan budaya kota Surabaya.

Kisah-kisah ini juga mengandung pesan moral dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Selain itu, legenda hewan ini juga menjadi daya tarik wisata dan kebanggaan masyarakat Surabaya. Kehadiran patung Kera Wisanggeni di beberapa sudut kota Surabaya juga menjadi bukti betapa pentingnya legenda hewan-hewan ini dalam memperkuat identitas kota.

Sebagai masyarakat modern, kita dapat mengambil hikmah dari legenda-legenda tersebut dan menjaga keberadaan hewan-hewan tersebut serta melestarikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerita-cerita tersebut. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa cerita-cerita legenda ini tetap hidup dan menjadi bagian penting dari sejarah dan identitas kota Surabaya.

Taufik

Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button