Di dalam Al-Qur’an, terdapat satu surat yang diberi nama Surah Luqman. Surah ini dinamakan demikian karena mengandung cerita dan ajaran dari seorang yang diberi gelar Al Hakim, yaitu Luqman. Pemberian gelar ini tidaklah sembarangan, melainkan karena Luqman dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan memiliki kebijaksanaan yang tinggi. Maka, mengapa Luqman diberi gelar Al Hakim? Mari kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini.
1. Pemahaman Tentang Gelar Al Hakim
Untuk memahami mengapa Luqman diberi gelar Al Hakim, kita perlu memahami terlebih dahulu makna dari gelar tersebut. Al Hakim sendiri bermakna “yang bijaksana” atau “yang memiliki kebijaksanaan”. Dalam konteks Al-Qur’an, gelar Al Hakim sering kali digunakan untuk menyebut orang-orang yang memiliki pemahaman yang luas, kebijaksanaan dalam berpikir, serta kemampuan untuk memberikan nasihat yang bijaksana.
2. Kelebihan Luqman dalam Kebijaksanaan
Mengutip Surah Luqman (Surah ke-31 dalam Al-Qur’an), Luqman diceritakan sebagai seorang yang sangat bijaksana dalam setiap perkataan dan tindakannya. Beliau dikenal sebagai sosok yang penuh hikmah dan memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi. Luqman juga diceritakan memberikan nasihat kepada anaknya yang sarat dengan pelajaran-pelajaran kebijaksanaan dan moralitas yang tinggi.
Dalam surah tersebut, Allah SWT berfirman: “ Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya ia hanya bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. ” (QS. Luqman: 12)
Dari ayat di atas, dapat kita pahami bahwa kebijaksanaan Luqman terutama terlihat dari kesyukurannya kepada Allah SWT. Kesyukuran ini merupakan puncak dari kearifan dan kebijaksanaan seseorang dalam menjalani hidup di dunia.
3. Pelajaran dari Kehidupan Luqman
Kisah dan ajaran Luqman yang terdapat dalam Surah Luqman mengandung pelajaran berharga bagi umat Islam. Beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari kehidupan Luqman antara lain:
- Kesyukuran: Luqman mengajarkan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan-Nya kepada manusia.
- Kebijaksanaan dalam Berbicara: Luqman menunjukkan kebijaksanaannya dalam berbicara dengan anaknya, memberikan nasihat-nasihat yang bijaksana dan bermakna.
- Tawakkal kepada Allah: Luqman juga mengajarkan pentingnya tawakkal kepada Allah dalam menjalani kehidupan, serta keyakinan bahwa Allah-lah yang Maha Mengetahui segala sesuatu.
4. Jadi, Mengapa Luqman Diberi Gelar Al Hakim?
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Luqman diberi gelar Al Hakim oleh karena kebijaksanaan, hikmah, dan kesyukurannya kepada Allah SWT. Kelebihan Luqman dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kebijaksanaan dalam berbicara hingga tawakkal kepada Allah, menjadikan beliau sebagai sosok yang patut untuk diberi gelar tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun dapat belajar dari kebijaksanaan Luqman dalam menjalani kehidupan. Dengan bersyukur, berbicara dengan bijaksana, dan mempercayakan segala urusan kepada Allah, kita juga dapat menjadi sosok yang bijaksana dan patut untuk diberi gelar Al Hakim.
5. Kesimpulan
Luqman diberi gelar Al Hakim karena kebijaksanaan, hikmah, dan kesyukurannya kepada Allah SWT. Kisah dan ajaran yang terdapat dalam Surah Luqman mengandung pelajaran berharga bagi umat Islam, yang dapat dijadikan pegangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan belajar dari kehidupan Luqman, kita diharapkan dapat menjadi individu yang bijaksana dan memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi seperti beliau.
Mari kita terus mengambil hikmah dan pelajaran dari Al-Qur’an, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi hamba yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta pemahaman kita tentang kebijaksanaan dan hikmah dalam Al-Qur’an.