Perilaku Tertutup Politis Dan Birokratis Menunjukkan Organisasi Berkarakteristik

Perilaku Tertutup Politis Dan Birokratis Menunjukkan Organisasi Berkarakteristik

Seringkali kita mendengar istilah perilaku tertutup politis dan birokratis dalam konteks organisasi. Apa sebenarnya arti dari perilaku tersebut dan bagaimana perilaku tersebut mencerminkan karakteristik dari suatu organisasi? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai perilaku tertutup politis dan birokratis dalam suatu organisasi, serta bagaimana perilaku tersebut mencerminkan karakteristik dari organisasi tersebut.

Perilaku Tertutup dan Politis dalam Organisasi

Perilaku tertutup politis dalam organisasi dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana pekerja cenderung untuk merahasiakan informasi, melakukan permainan kekuasaan, atau berperilaku tidak jujur agar dapat memperoleh keuntungan politis di dalam organisasi. Perilaku ini seringkali terjadi ketika terdapat persaingan kuasa di dalam organisasi, di mana para pekerja akan melakukan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh yang lebih besar.

Salah satu contoh perilaku tertutup politis adalah ketika seorang pekerja menyembunyikan informasi penting dari rekan kerjanya, demi kepentingan pribadi atau kelompoknya. Perilaku ini dapat merugikan organisasi secara keseluruhan, karena informasi yang seharusnya tersedia untuk pengambilan keputusan tidak dapat diakses dengan baik.

Perilaku Birokratis dalam Organisasi

Perilaku birokratis dalam organisasi, di sisi lain, mencerminkan adanya prosedur yang sangat kaku dan rumit dalam pengambilan keputusan. Organisasi yang memiliki perilaku birokratis cenderung untuk mempertahankan status quo, sulit beradaptasi dengan perubahan, dan lambat dalam mengambil keputusan. Hal ini seringkali karena adanya aturan dan prosedur yang berbelit-belit, sehingga para pekerja merasa terikat oleh sistem yang ada.

Misalnya, ketika seorang pekerja memiliki ide inovatif namun harus melewati serangkaian prosedur yang rumit dan memakan waktu, hal ini dapat menghambat terwujudnya inovasi dan perkembangan organisasi. Perilaku birokratis dapat membuat organisasi kehilangan fleksibilitasnya untuk bersaing dalam pasar yang dinamis.

Baca Juga:  Apa Ciri Ciri Reklame Yang Baik

Organisasi Berkarakteristik

Organisasi yang memiliki perilaku tertutup politis dan birokratis seringkali menunjukkan karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberlangsungan organisasi. Beberapa karakteristik dari organisasi seperti ini antara lain:
– Kurangnya Keterbukaan: Organisasi yang tertutup politis dan birokratis cenderung kurang terbuka terhadap masukan atau ide-ide baru. Para pekerja mungkin merasa takut untuk berbagi informasi atau ide karena adanya ketidakpercayaan antar rekan kerja atau atasan.
– Lambat dalam Pengambilan Keputusan: Organisasi yang birokratis seringkali memerlukan waktu yang lama untuk mengambil keputusan, karena adanya prosedur yang kompleks dan rumit. Hal ini dapat menghambat kemampuan organisasi untuk merespons perubahan pasar dengan cepat.
– Politisasi: Adanya persaingan kuasa di dalam organisasi dapat menyebabkan terjadinya politisasi, di mana pekerja cenderung untuk memainkan peran politik demi kepentingan pribadi atau kelompoknya. Hal ini dapat mengganggu kerja sama dan kolaborasi di antara anggota organisasi.

Dampak Perilaku Tertutup Politis dan Birokratis

Perilaku tertutup politis dan birokratis dalam suatu organisasi dapat memiliki dampak yang sangat negatif terhadap kinerja dan keberlangsungan organisasi. Di antara dampak-dampak tersebut adalah:
– Penurunan Produktivitas: Para pekerja yang terlibat dalam permainan politik dan terikat oleh prosedur birokratis cenderung menghabiskan waktu dan energi untuk hal-hal yang tidak produktif. Hal ini dapat mengurangi produktivitas secara keseluruhan di dalam organisasi.
– Kerugian Finansial: Perilaku tertutup politis dan birokratis dapat menyebabkan organisasi mengalami kerugian finansial, baik akibat pemborosan sumber daya maupun kehilangan peluang bisnis yang berharga.
– Kehilangan Bakat: Para pekerja yang berorientasi pada inovasi dan kreativitas mungkin akan meninggalkan organisasi yang memiliki perilaku tertutup politis dan birokratis. Hal ini dapat menyebabkan organisasi kehilangan bakat-bakat terbaiknya.
– Kurangnya Inovasi: Organisasi yang terlalu tertutup akan kesulitan untuk menciptakan inovasi dan beradaptasi dengan perubahan. Hal ini dapat membuat organisasi tertinggal di dalam pasar yang dinamis.

Baca Juga:  Siapa Saja yang Biasanya Di Tato? Temukan Faktanya Disini!

Mengatasi Perilaku Tertutup Politis dan Birokratis

Untuk mengatasi perilaku tertutup politis dan birokratis dalam suatu organisasi, langkah-langkah berikut ini dapat diambil:
– Membangun Budaya Keterbukaan: Pimpinan organisasi perlu membangun budaya keterbukaan di mana setiap orang merasa nyaman untuk berbagi informasi atau ide tanpa takut akan konsekuensinya.
– Vereinnovasi Proses: Proses-proses di dalam organisasi perlu divereinnovasi untuk membuatnya lebih efisien dan responsif terhadap perubahan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyederhanakan prosedur-prosedur yang berbelit-belit dan memudahkan akses terhadap informasi yang dibutuhkan.
– Mengedepankan Kepemimpinan yang Berkualitas: Pimpinan organisasi perlu memimpin dengan teladan yang baik dan memiliki kualitas kepemimpinan yang mampu mengurangi politisasi dan birokratisasi di dalam organisasi.
– Mendorong Kolaborasi: Penciptaan lingkungan kerja yang mendorong kolaborasi dan kerja sama antar anggota organisasi dapat membantu mengurangi perilaku politis dan birokratis.

Kesimpulan

Perilaku tertutup politis dan birokratis dalam suatu organisasi dapat memberikan dampak yang sangat negatif terhadap kinerja dan keberlangsungan organisasi. Organisasi yang memiliki perilaku seperti ini seringkali menunjukkan karakteristik yang kurang menguntungkan, seperti kurangnya keterbukaan, lambat dalam pengambilan keputusan, dan politisasi. Namun, dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, organisasi dapat mengatasi perilaku tertutup politis dan birokratis, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan inovatif. Dengan demikian, penting bagi setiap organisasi untuk mengidentifikasi dan mengatasi perilaku seperti ini demi keberlangsungan dan kesuksesannya di masa depan.

Taufik

Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.
Back to top button