Sambungan Rel Kereta Api Selalu Diberi Celah Agar

Kemajuan teknologi dalam bidang transportasi telah membawa perubahan besar dalam sistem transportasi di berbagai negara di dunia. Salah satu moda transportasi yang masih menjadi pilihan utama masyarakat adalah kereta api. Sambungan rel kereta api merupakan salah satu komponen penting dalam sistem kereta api yang memungkinkan kereta untuk bergerak dari satu lintasan ke lintasan yang lain. Namun, tahukah Anda bahwa sambungan rel kereta api selalu diberi celah agar terhindar dari masalah? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Kenapa Sambungan Rel Kereta Api Diberi Celah?

Sambungan rel kereta api diberi celah agar dapat mengakomodasi perubahan suhu dan memperhitungkan gaya tarik rel yang terjadi saat kereta melintas. Pemberian celah pada sambungan rel juga bertujuan untuk mencegah terjadinya gesekan yang berlebihan antara rel satu dengan rel yang lainnya. Dengan adanya celah, kereta api dapat melintas dengan lancar dan aman tanpa terkendala oleh masalah teknis yang disebabkan oleh kekurangan celah pada sambungan relnya.

2. Berapa Besar Celah yang Diberikan pada Sambungan Rel Kereta Api?

Celah yang diberikan pada sambungan rel kereta api bervariasi tergantung pada jenis rel dan kondisi geografis tempat rel tersebut berada. Secara umum, celah yang diberikan berkisar antara 3 hingga 5 mm. Hal ini sudah dihitung secara cermat dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti suhu udara, panjang rel, dan kecepatan kereta saat melintas. Dengan memberikan celah yang cukup pada sambungan rel, kereta api dapat bergerak dengan lancar tanpa terhambat oleh masalah teknis akibat kurangnya celah pada sambungannya.

3. Pengaruh Suhu Udara terhadap Celah pada Sambungan Rel Kereta Api

Suhu udara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap celah pada sambungan rel kereta api. Suhu udara yang tinggi akan menyebabkan material pada rel menjadi memuai, sehingga diperlukan celah yang lebih besar agar rel tidak saling bertabrakan saat dilintasi oleh kereta. Sebaliknya, suhu udara yang rendah akan membuat material pada rel menyusut, sehingga celah yang diberikan pada sambungan rel bisa lebih kecil. Selain itu, perubahan suhu udara yang drastis juga dapat memengaruhi kecepatan pembentukan celah pada sambungan rel kereta api.

Baca Juga:  Apa Arti Otw Dan Btw

4. Gaya Tarik dan Dorongan pada Sambungan Rel Kereta Api

Gaya tarik dan dorongan yang terjadi pada saat kereta api melintas juga memengaruhi celah pada sambungan rel. Gaya tarik yang ditimbulkan oleh kereta yang melintas akan menyebabkan rel menjadi sedikit terpisah, sehingga diperlukan celah yang cukup agar rel tidak bersentuhan satu sama lain. Sedangkan gaya dorongan yang ditimbulkan oleh kereta yang bergerak dengan kecepatan tinggi juga dapat mempengaruhi celah pada sambungan rel. Oleh karena itu, perhitungan yang cermat diperlukan untuk menentukan besarnya celah yang diberikan pada sambungan rel agar kereta dapat melintas dengan aman tanpa terkendala oleh gesekan antar relnya.

5. Kesimpulan

Sambungan rel kereta api selalu diberi celah agar dapat mengakomodasi perubahan suhu, gaya tarik, dan dorongan yang terjadi saat kereta melintas. Besarnya celah yang diberikan pada sambungan rel juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu udara, kecepatan kereta, dan kondisi rel itu sendiri. Dengan memberikan celah yang cukup pada sambungan rel, kereta api dapat bergerak dengan lancar tanpa terhambat oleh masalah teknis akibat kurangnya celah pada sambungan relnya. Oleh karena itu, perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang sangat diperlukan dalam penentuan besarnya celah yang diberikan pada sambungan rel kereta api.

Taufik

Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.
Back to top button