Wawancara merupakan salah satu metode jurnalisme yang sering digunakan oleh para wartawan untuk mendapatkan informasi dari narasumber terkait suatu topik atau peristiwa. Dalam sebuah teks wawancara, terdapat dua peran utama yang memegang peranan penting, yaitu pewawancara dan narasumber. Keduanya memiliki peran yang berbeda namun sama-sama penting dalam menyajikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi pembaca. Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai siapa sebenarnya pewawancara dan narasumber dalam sebuah teks wawancara.
Siapa Pewawancara?
Pewawancara adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi melalui teknik wawancara. Pewawancara harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, kepekaan terhadap situasi, dan kemampuan mendengarkan dengan baik. Peran pewawancara sangat penting karena dari kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan yang tepat, informasi yang didapat dari narasumber akan menjadi lebih lengkap dan mendalam.
Peran Pewawancara dalam Teks Wawancara
Pewawancara harus dapat membuat narasumber merasa nyaman dan terbuka untuk berbagi informasi. Pewawancara juga harus memastikan bahwa pertanyaan yang diajukan tidak menuntun narasumber untuk memberikan jawaban yang diinginkan, namun lebih pada memperoleh informasi yang obyektif. Kesalahpahaman dapat terjadi apabila pewawancara tidak menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga keterampilan pada saat wawancara menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki.
Teknik Pewawancaraan yang Efektif
Ada beberapa teknik pewawancaraan yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam. Beberapa di antaranya adalah:
- Mendengarkan dengan baik dan aktif
- Mengajukan pertanyaan terbuka dan spesifik
- Membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan narasumber
- Menjaga kontrol terhadap arah wawancara tanpa membuat narasumber merasa tertekan
Siapa Narasumber?
Narasumber adalah orang yang memberikan informasi, pendapat, atau komentar dalam suatu wawancara. Narasumber dapat berasal dari berbagai latar belakang profesi, seperti ahli, tokoh masyarakat, atau saksi mata terkait dengan topik yang dibicarakan dalam wawancara.
Peran Narasumber dalam Teks Wawancara
Narasumber bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat kepada pembaca. Kredibilitas narasumber sangat penting, sehingga pewawancara harus dapat memastikan bahwa narasumber yang diwawancarai memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan topik yang dibicarakan.
Pengetahuan dan Kredibilitas Narasumber
Selain pengetahuan yang memadai, kredibilitas narasumber juga menjadi hal yang sangat penting. Pembaca akan lebih percaya pada informasi yang disampaikan apabila narasumber memiliki rekam jejak atau pengalaman yang relevan dengan topik yang dibicarakan.
Kesesuaian Narasumber dengan Topik
Narasumber yang diundang untuk sebuah wawancara haruslah sesuai dengan topik yang dibicarakan. Sebagai contoh, apabila topik yang akan dibicarakan adalah mengenai kesehatan maka narasumber yang diundang sebaiknya adalah dokter atau ahli kesehatan, bukan tokoh politik. Kesesuaian antara narasumber dan topik akan membuat informasi yang disajikan lebih relevan dan berbobot.
Kesimpulan
Dalam sebuah teks wawancara, pewawancara dan narasumber memiliki peran yang sama-sama penting dalam menyajikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi pembaca. Pewawancara bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi melalui teknik wawancara yang efektif, sementara narasumber bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat dan kredibel. Kedua peran ini saling melengkapi dan harus dilakukan dengan baik agar teks wawancara yang dihasilkan memiliki nilai informasi yang tinggi.