Footnote adalah sebuah petunjuk yang biasanya ditempatkan di bagian bawah halaman atau akhir dokumen, yang berfungsi sebagai penjelasan tambahan atau referensi terhadap informasi yang terdapat dalam teks utama. Penggunaan footnote sangat umum dalam penulisan jurnal ilmiah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai cara penulisan footnote dari jurnal.
Apa Itu Footnote dalam Jurnal?
Footnote dalam sebuah jurnal adalah referensi tambahan yang ditempatkan di bagian bawah halaman atau akhir dokumen, yang berisi informasi mengenai sumber kutipan, penjelasan lebih lanjut, atau rujukan ilmiah terkait dengan teks utama. Dalam penulisan jurnal ilmiah, penggunaan footnote sangat penting untuk mendukung validitas dan kredibilitas tulisan.
Cara Penulisan Footnote Dari Jurnal
Berikut adalah langkah-langkah lengkap dalam menuliskan footnote dari jurnal:
- Tentukan Gaya Penulisan Footnote
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan gaya penulisan footnote yang akan digunakan. Ada beberapa gaya penulisan footnote yang umum digunakan dalam penulisan jurnal ilmiah, seperti APA, MLA, Chicago, dan lain-lain. Pastikan untuk konsisten dalam penggunaan gaya penulisan yang dipilih.
- Identifikasi Sumber
Saat menuliskan sebuah kutipan atau informasi yang memerlukan penjelasan tambahan, identifikasi sumber asal informasi tersebut. Catat dengan teliti detail mengenai penulis, judul artikel, jurnal, volume, halaman, dan tahun terbit.
- Format Penulisan Footnote
Sesuaikan format penulisan footnote dengan gaya penulisan yang dipilih. Pastikan untuk menyertakan semua informasi yang diperlukan seperti nama penulis, judul artikel, nama jurnal, volume, halaman, dan tahun terbit. Gunakan tanda baca yang sesuai antara setiap bagian informasi.
- Tempatkan Footnote dengan Tepat
Tempatkan footnote di bagian bawah halaman yang sesuai dengan kutipan atau informasi yang ingin ditambahkan penjelasan. Hindari penempatan footnote yang terlalu jauh dari teks utama agar pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber informasi tambahan.
- Numbering
Numbering atau penomoran footnote juga perlu diperhatikan. Pastikan setiap footnote memiliki nomor yang unik dan berurutan sesuai dengan nomor kutipan atau informasi dalam teks utama. Hal ini penting agar pembaca dapat melacak sumber informasi dengan mudah.
- Pengecekan Ulang
Sebelum mengakhiri proses penulisan footnote, lakukan pengecekan ulang terhadap semua informasi yang tercantum. Pastikan tidak ada kesalahan dalam penulisan nama penulis, judul artikel, volume jurnal, atau informasi lainnya. Keakuratan dan ketelitian dalam penulisan footnote sangat penting dalam penulisan jurnal ilmiah.
Contoh Format Penulisan Footnote dari Jurnal
Berikut adalah contoh format penulisan footnote dari jurnal dengan gaya penulisan APA:
1. Nama Penulis, “Judul Artikel,” Nama Jurnal, Volume Jurnal, no. Volume Jurnal (Tahun Terbit): Halaman.
Contoh:
1. John Doe, “The Impact of Climate Change on Biodiversity,” Journal of Environmental Studies, 15, no. 2 (2024): 45.
Dalam contoh di atas, nama penulis adalah John Doe, judul artikel adalah “The Impact of Climate Change on Biodiversity,” jurnal yang dipublikasikan adalah Journal of Environmental Studies, volume jurnal adalah 15, nomor volume jurnal adalah 2, tahun terbit adalah 2024, dan halaman adalah 45.
Kesimpulan
Dalam penulisan jurnal ilmiah, penulisan footnote memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung validitas dan kredibilitas tulisan. Dengan mengikuti langkah-langkah dan format penulisan footnote yang tepat, pembaca akan dapat dengan mudah melacak sumber informasi tambahan serta meningkatkan profesionalisme tulisan. Pastikan untuk selalu konsisten dan teliti dalam menuliskan footnote dari jurnal. Semoga artikel ini dapat memberikan panduan yang berguna dalam menulis footnote dari jurnal. Terima kasih.
