Sebagai umat Islam, kita percaya bahwa Al-Quran adalah kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Namun, sebelum Al-Quran ada kitab-kitab suci lain yang diturunkan kepada para nabi sebelumnya. Kitab-kitab tersebut juga diakui dalam agama Islam dan merupakan bagian dari keimanan umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Quran.
1. Pahami Tatanan Kitab-kitab Sebelum Al-Quran
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cara beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Quran, kita perlu memahami adanya tatanan dalam kitab-kitab tersebut. Kitab-kitab suci sebelum Al-Quran dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu kitab-kitab yang masih ada dan kitab-kitab yang telah hilang.
Kitab-kitab yang Masih Ada:
- Taurat: Kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS.
- Zabur: Kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud AS.
- Injil: Kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa AS.
Kitab-kitab yang Telah Hilang:
- Suhuf Ibrahim: Kitab yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim AS.
- Taurat Asli: Kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS namun telah mengalami perubahan.
2. Kenali Perbedaan antara Al-Quran dan Kitab-kitab Sebelumnya
Salah satu kunci untuk beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Quran adalah dengan mengenali perbedaan antara Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya. Al-Quran dijaga Allah SWT dari perubahan dan penyimpangan, sedangkan kitab-kitab sebelumnya telah mengalami perubahan akibat tangan manusia.
Perbedaan Al-Quran dan Kitab-kitab Sebelumnya:
- Keaslian: Al-Quran merupakan kitab yang tetap dalam bentuk aslinya tanpa perubahan, sedangkan kitab-kitab sebelumnya telah mengalami perubahan.
- Kesempurnaan: Al-Quran merupakan kitab terakhir yang memiliki kesempurnaan dalam petunjuk hidup, sedangkan kitab-kitab sebelumnya memiliki petunjuk yang bersifat relatif.
3. Ikuti Ajaran dan Nilai-nilai yang Tetap Relevan
Meskipun kitab-kitab sebelum Al-Quran telah mengalami perubahan, masih terdapat ajaran dan nilai-nilai yang tetap relevan untuk diikuti dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk beriman kepada kitab-kitab tersebut adalah dengan mengikuti ajaran yang masih relevan dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Ajaran dan Nilai-nilai yang Tetap Relevan:
- Ketaatan kepada Allah SWT.
- Kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan.
- Peduli terhadap sesama dan lingkungan.
4. Gunakan Kitab-kitab Sebelum Al-Quran sebagai Sumber Hikmah
Kitab-kitab sebelum Al-Quran dapat digunakan sebagai sumber hikmah dan petunjuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak serta merta dijadikan sebagai pedoman utama, namun kita dapat mempelajari kisah-kisah dalam kitab-kitab tersebut untuk mendapatkan pelajaran berharga yang dapat memperkuat iman kita kepada Allah SWT.
Manfaat Menggunakan Kitab-kitab Sebelum Al-Quran:
- Mendapatkan hikmah dan pelajaran berharga.
- Meningkatkan pemahaman terhadap ajaran Islam.
- Menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan.
5. Berdoa kepada Allah SWT untuk Mendapatkan Petunjuk
Sebagai umat Muslim, kita percaya bahwa Allah SWT adalah sumber segala petunjuk dan kebenaran. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Quran adalah dengan berdoa kepada Allah SWT untuk mendapatkan petunjuk dan pemahaman yang benar mengenai kitab-kitab tersebut.
Dengan berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT, kita akan mendapatkan kekuatan dan kelancaran dalam mengikuti ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab-kitab suci sebelum Al-Quran. Hal ini akan memperkuat iman kita kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih.
Kesimpulan
Memahami dan beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Quran merupakan bagian penting dalam keimanan umat Islam. Dengan memahami tatanan kitab-kitab tersebut, mengenali perbedaan antara Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya, mengikuti ajaran dan nilai-nilai yang relevan, menggunakan kitab-kitab sebagai sumber hikmah, serta berdoa kepada Allah SWT untuk petunjuk, kita dapat memperkuat iman kita kepada Allah SWT dan meraih kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
