KB implan merupakan salah satu jenis kontrasepsi tahan lama yang efektif digunakan untuk mencegah kehamilan. Implan ini terbuat dari bahan plastik kecil yang berisi hormon progesteron. Saat ini, KB implan menjadi salah satu pilihan yang populer bagi wanita yang ingin mengontrol kehamilan. Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja KB implan dalam mencegah kehamilan? Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai cara kerja KB implan serta segala hal yang perlu Anda ketahui seputar kontrasepsi ini.
Apa Itu KB Implan?
KB implan merupakan metode kontrasepsi tahan lama yang berbentuk stik plastik kecil seukuran korek api yang ditanamkan di bawah kulit lengan atas. Implan ini mengandung hormon progesteron yang dilepaskan secara perlahan ke dalam tubuh selama jangka waktu tertentu untuk mencegah kehamilan. Dengan efektivitas yang tinggi, KB implan menjadi pilihan yang populer bagi wanita yang ingin mengontrol kehamilan tanpa harus mengonsumsi pil setiap hari.
Cara Kerja KB Implan
- Mencegah Ovulasi
- Menjadikan Rahim Tidak Ramah bagi Sperma
- Mengubah Siklus Menstruasi
Salah satu cara kerja KB implan adalah dengan mencegah terjadinya ovulasi atau pelepasan telur dari indung telur. Hormon progesteron yang terkandung dalam implan bekerja dengan cara menghentikan produksi hormon luteinizing yang diperlukan untuk proses ovulasi. Dengan demikian, wanita tidak akan mengalami menstruasi dan telur tidak akan matang sehingga tidak dapat dibuahi.
Selain mencegah ovulasi, KB implan juga membuat lingkungan di dalam rahim menjadi tidak ramah bagi sperma. Hormon progesteron membuat lendir serviks menjadi tebal sehingga sulit ditembus oleh sperma. Selain itu, progesteron juga membuat dinding rahim menjadi tipis sehingga sulit bagi sel telur yang telah dibuahi untuk menempel dan berkembang.
KB implan juga dapat mengubah siklus menstruasi pada penggunanya. Beberapa wanita yang menggunakan implan dapat mengalami perubahan pada menstruasi mereka, seperti menstruasi yang tidak teratur, lebih sedikit darah haid, atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali. Hal ini merupakan efek samping yang umum dari penggunaan KB implan.
Kelebihan dan Kekurangan KB Implan
- Kelebihan
- Memberikan perlindungan yang efektif terhadap kehamilan.
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
- Tidak memerlukan pemakaian setiap hari.
- Dapat digunakan oleh wanita yang sedang menyusui.
- Dapat dihentikan kapan saja jika pengguna ingin hamil.
- Kekurangan
- Dapat menyebabkan efek samping seperti perubahan siklus menstruasi, gangguan mood, atau peningkatan berat badan.
- Memerlukan prosedur pemasangan dan pembongkaran yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih.
- Tidak melindungi dari penyakit menular seksual (PMS).
- Tidak cocok untuk wanita yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti masalah pembekuan darah.
Bagaimana Cara Memasang dan Mencopot KB Implan?
Proses pemasangan dan pencopotan KB implan sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis terlatih, seperti dokter atau bidan, untuk meminimalkan risiko dan memastikan implan terpasang dengan benar. Berikut adalah tahapan proses pemasangan dan pencopotan KB implan:
- Pemeriksaan Kesehatan: Sebelum proses dimulai, tenaga medis akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pengguna implan untuk memastikan tidak ada kontraindikasi yang dapat mengganggu proses pemasangan.
- Pemasangan Implan: Implan akan dimasukkan di bawah kulit lengan atas dengan menggunakan alat khusus. Proses ini biasanya tidak memerlukan anestesi karena hanya terasa seperti suntikan biasa.
- Pemeriksaan Pasca Pemasangan: Setelah implan terpasang, tenaga medis akan memastikan posisi implan yang tepat dan memberikan petunjuk perawatan selama penggunaan implan.
- Pencopotan Implan: Untuk mencopot implan, tenaga medis akan membuat sayatan kecil di sekitar implan dan menarik implan keluar. Proses pencopotan ini biasanya lebih cepat dibandingkan dengan proses pemasangan.
Keamanan Penggunaan KB Implan
Meskipun KB implan memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan, penggunaan implan juga memiliki risiko tertentu yang perlu diperhatikan, seperti:
- Risiko Efek Samping: Penggunaan implan dapat menyebabkan efek samping seperti perubahan siklus menstruasi, bercak-bercak pada haid, sakit kepala, atau peningkatan berat badan. Jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter.
- Risiko Komplikasi: Meskipun jarang terjadi, penggunaan implan juga dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi pada area pemasangan, perdarahan yang berlebihan, atau reaksi alergi terhadap bahan implan. Jika mengalami gejala yang tidak biasa, segera hubungi tenaga medis.
- Interaksi Obat: Beberapa obat, seperti antibiotik atau obat antikonvulsan, dapat mempengaruhi efektivitas KB implan. Pastikan untuk memberitahukan kepada dokter atau apoteker jika sedang atau akan mengonsumsi obat-obatan tertentu saat menggunakan implan.
Kesimpulan
KB implan merupakan metode kontrasepsi tahan lama yang efektif dalam mencegah kehamilan. Dengan cara kerja yang menghentikan ovulasi, mengubah lingkungan di dalam rahim, serta mengubah siklus menstruasi, implan menjadi pilihan yang populer bagi wanita yang ingin mengontrol kehamilan. Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan implan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terlatih untuk mendapatkan informasi yang akurat dan memahami risiko serta manfaat penggunaan implan dengan baik.