Pengantar
Kehamilan adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh setiap pasangan yang aktif dalam hubungan seksual. Meskipun kehamilan adalah anugerah yang diinginkan oleh banyak pasangan, terkadang kondisi tertentu membuat seseorang ingin menunda kehamilan atau bahkan menghindarinya untuk sementara waktu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah kehamilan setelah berhubungan. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan.
1. Menggunakan Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal merupakan metode yang populer digunakan oleh banyak pasangan untuk mencegah kehamilan. Obat-obatan ini mengandung hormon progesteron dan estrogen yang mencegah ovarium melepaskan telur setiap bulannya. Selain itu, kontrasepsi hormonal juga membuat lendir leher rahim menjadi tebal sehingga sulit ditembus oleh sperma. Metode ini terbukti sangat efektif dalam mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar.
Berbagai jenis kontrasepsi hormonal yang bisa digunakan antara lain pil KB, suntikan, cincin vagina, dan implant. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memilih jenis kontrasepsi hormonal yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.
2. Menggunakan Kontrasepsi Non-Hormonal
Bagi yang tidak bisa atau tidak ingin menggunakan kontrasepsi hormonal, kontrasepsi non-hormonal bisa menjadi pilihan yang baik. Beberapa jenis kontrasepsi non-hormonal antara lain IUD (alat kontrasepsi dalam rahim), kondom, dan spermisida. Kontrasepsi non-hormonal ini bekerja dengan cara menghalangi sperma mencapai sel telur atau mencegah terjadinya pembuahan.
Penggunaan kondom juga bisa membantu mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS). Selain itu, kondom juga merupakan salah satu metode yang bisa digunakan oleh pria untuk mengontrol kehamilan. Penting untuk selalu menggunakan kondom dengan benar dan tidak menggunakan kondom bekas pakai.
3. Metode Kalender atau Rhythm
Metode kalender atau rhythm adalah metode kontrasepsi yang mengidentifikasi hari-hari subur wanita berdasarkan siklus menstruasi. Dengan menggunakan metode ini, pasangan bisa menghindari hubungan seksual saat wanita sedang dalam masa subur yang berpotensi hamil. Meskipun sama sekali tidak menggunakan obat-obatan atau alat, metode ini tidak seefektif kontrasepsi hormonal atau non-hormonal.
Metode kalender membutuhkan pemahaman yang baik tentang siklus menstruasi dan konsistensi dalam melakukan penghitungan. Metode ini lebih cocok untuk pasangan yang memiliki siklus menstruasi teratur dan siap menerima risiko kehamilan yang mungkin terjadi.
4. Metode Keluarga Berencana (KB) Pasca Melahirkan
Bagi pasangan yang sudah memiliki anak dan ingin mencegah kehamilan berulang, metode KB pasca melahirkan bisa menjadi pilihan yang tepat. Beberapa jenis metode KB pasca melahirkan antara lain suntikan depo progestin, pemasangan IUD setelah melahirkan, atau sterilisasi tuba falopi. Metode ini bisa membantu pasangan untuk merencanakan jarak kehamilan yang diinginkan.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan untuk memilih metode KB pasca melahirkan yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda. Pastikan juga untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan keluarga berencana Anda berjalan dengan baik.
5. Metode Darurat
Jika terjadi kegagalan metode kontrasepsi atau hubungan seksual tanpa perlindungan, segera lakukan tindakan metode kontrasepsi darurat untuk mencegah kehamilan. Metode kontrasepsi darurat bisa dilakukan dengan mengonsumsi pil kontrasepsi darurat dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa perlindungan. Pil kontrasepsi darurat mengandung hormon progestin yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Metode darurat sebaiknya hanya digunakan dalam situasi yang mendesak dan tidak boleh menjadi metode kontrasepsi utama. Jika sering menggunakan metode darurat, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan saran yang lebih baik.
Kesimpulan
Saat ini, sudah banyak pilihan metode kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan. Penting untuk memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan, preferensi, dan kondisi kesehatan Anda. Selain itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat agar dapat mencegah kehamilan dengan efektif dan aman.
Ingatlah bahwa mencegah kehamilan adalah tanggung jawab bersama pasangan. Diskusikan dan jangan ragu untuk bertanya kepada tenaga medis jika memiliki pertanyaan atau kekurangan pengetahuan tentang kontrasepsi. Dengan melakukan langkah-langkah yang tepat, pasangan dapat menjaga keharmonisan hubungan dan merencanakan kehamilan dengan lebih baik.