Porang merupakan tanaman umbi-umbian yang memiliki khasiat dan nilai ekonomi tinggi. Untuk dapat berhasil dalam mengelola porang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil dalam mengelola porang secara efektif.
1. Persiapan Tanah
Langkah pertama dalam mengelola porang adalah melakukan persiapan tanah. Tanah yang dikhususkan untuk tanaman porang sebaiknya adalah tanah yang subur, lembab, dan memiliki sistem drainase yang baik. Sebelum menanam porang, pastikan tanah telah dicangkul dan diberi pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.
2. Penanaman Porang
Setelah persiapan tanah selesai, langkah berikutnya adalah menanam porang. Porang dapat ditanam langsung menggunakan umbi atau bibit porang. Cara menanam porang yang baik adalah dengan membuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 5 cm dan jarak antar lubang sekitar 50 cm. Setelah itu, masukkan umbi porang ke dalam lubang dan tutup dengan tanah.
3. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman porang sangat penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan tanaman porang antara lain:
- Pemberian Pupuk: Berikan pupuk NPK yang mengandung unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium secara berkala untuk mendukung pertumbuhan tanaman porang.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara rutin untuk mencegah kerusakan pada tanaman porang.
- Penyiraman: Pastikan tanaman porang mendapatkan air yang cukup, terutama saat musim kemarau. Tanaman porang membutuhkan kelembaban tanah yang cukup agar pertumbuhannya optimal.
4. Panen Porang
Porang biasanya siap untuk dipanen setelah 8-12 bulan masa tanam. Tanda porang siap panen adalah saat batang tanaman porang mengering dan warna umbinya berubah menjadi kecoklatan. Caranya adalah dengan mencangkul tanah di sekitar tanaman porang dan menggali umbi porang secara hati-hati agar tidak rusak.
5. Pasca Panen
Setelah melakukan panen, langkah selanjutnya adalah menjalankan proses pasca panen. Proses pasca panen porang antara lain mencuci umbi porang, mengeringkannya di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung, dan melakukan proses fermentasi untuk mengurangi kadar kalsium oksalat yang dapat menyebabkan gatal pada kulit.
6. Pemasaran Porang
Setelah umbi porang siap untuk dipasarkan, langkah terakhir adalah mencari pasar atau pembeli untuk umbi porang tersebut. Porang memiliki banyak manfaat dan khasiat, sehingga permintaan pasar terhadap porang cukup tinggi. Anda dapat menjual porang dalam bentuk umbi segar maupun olahan produk hasil olahan porang seperti tepung porang atau ekstrak porang.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengelola porang dengan baik sehingga mendapatkan hasil panen yang optimal. Selamat mencoba!