Seiring dengan perkembangan zaman, banyak kasus anak diluar nikah yang terjadi. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pemahaman akan pentingnya pernikahan, budaya pergaulan bebas, maupun faktor ekonomi. Namun, meskipun anak diluar nikah dianggap sebagai dosa dalam agama serta tindakan tercela dalam masyarakat, masih ada cara untuk menghalalkan anak diluar nikah tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil.
1. Menikah
Menikah merupakan cara yang paling utama dan paling dianjurkan untuk menghalalkan anak diluar nikah. Dengan menikah, hubungan antara kedua orang tua anak menjadi sah di mata agama dan hukum. Namun, dalam proses pernikahan, kedua belah pihak harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh agama dan negara, seperti keduanya harus saling menyayangi, saling menjaga, serta saling menghormati.
2. Melaksanakan Akad Nikah
Melaksanakan akad nikah adalah langkah yang harus dilakukan setelah kedua belah pihak sepakat untuk menikah. Akad nikah merupakan ikatan yang tak bisa dipisahkan oleh siapapun, kecuali oleh kematian. Dalam akad nikah ini, kedua belah pihak diharuskan menyampaikan ikrar janji suci sebagai bukti keseriusan mereka dalam membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
3. Membuat Surat Nikah
Membuat surat nikah adalah langkah penting yang harus diambil setelah akad nikah dilangsungkan. Surat nikah ini merupakan legalitas dari pernikahan yang sah di mata hukum. Dalam surat nikah, terdapat informasi tentang identitas kedua belah pihak, tempat, tanggal, serta saksi-saksi yang hadir saat proses akad nikah dilaksanakan.
4. Mendaftarkan Anak ke KUA
Mendaftarkan anak ke KUA (Kantor Urusan Agama) juga merupakan langkah yang perlu dilakukan setelah kedua belah pihak menikah. Dengan mendaftarkan anak ke KUA, anak tersebut akan memiliki status yang sah di mata agama serta negara. Selain itu, dengan mendaftarkan anak ke KUA, kedua belah pihak juga harus mengurus akte kelahiran anak agar anak tersebut memiliki identitas resmi.
5. Menyampaikan Maaf dan Taubat
Ketika menghadapi situasi anak diluar nikah, penting bagi kedua belah pihak untuk menyampaikan maaf dan taubat atas perbuatan yang telah dilakukan. Maaf dan taubat merupakan langkah awal dalam proses pemulihan dan penyesuaian atas kesalahan yang telah terjadi. Dengan menyampaikan maaf dan taubat, kedua belah pihak bisa memulai lembaran baru untuk memperbaiki hubungan dan membangun keluarga yang harmonis.
6. Membina Hubungan yang Saling Menghormati
Membina hubungan yang saling menghormati merupakan langkah penting dalam menghalalkan anak diluar nikah. Dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis, kedua belah pihak harus bisa saling menghargai dan saling memahami. Hal ini akan membantu dalam proses penting untuk menghidupkan kebersamaan dan kebahagiaan dalam keluarga.
7. Melakukan Pendampingan dan Konseling
Melakukan pendampingan dan konseling adalah langkah yang bisa membantu kedua belah pihak dalam mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul setelah menghalalkan anak diluar nikah. Dengan adanya pendampingan dan konseling, kedua belah pihak bisa mendapatkan bimbingan serta arahan untuk memperbaiki hubungan dan memahami peran masing-masing sebagai orang tua.
8. Berusaha Membangun Keluarga yang Bahagia
Terakhir, berusaha membangun keluarga yang bahagia adalah tujuan utama dari semua langkah-langkah yang telah diambil. Dengan membangun keluarga yang bahagia, kedua belah pihak akan mampu memberikan lingkungan yang sehat dan positif bagi anak. Selain itu, keluarga yang bahagia juga akan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat sekitar.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan anak diluar nikah bisa dihalalkan dan mendapatkan tempat yang layak dalam masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa proses ini memerlukan kesabaran, ketulusan, serta komitmen yang kuat dari kedua belah pihak. Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi panduan bagi mereka yang sedang menghadapi situasi serupa.
