Tips

Cara Menghitung Lembur

Apakah Anda sering bekerja lembur di kantor? Jika ya, tentu Anda perlu mengetahui cara menghitung lembur dengan benar. Lembur adalah jam kerja tambahan yang dilakukan diluar jam kerja normal. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan informatif mengenai cara menghitung lembur.

1. Mengetahui Besaran Upah Lembur

Upah lembur biasanya diatur dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. Besaran upah lembur ini bisa berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan dan ketentuan yang berlaku. Biasanya upah lembur diberikan sebagai tambahan dari upah kerja normal, dengan perhitungan per jam atau per hari.

2. Menghitung Lembur per Jam

Jika upah lembur diatur per jam, maka cara menghitungnya cukup sederhana. Anda hanya perlu mengalikan besaran upah lembur per jam dengan jumlah jam lembur yang Anda kerjakan. Contoh:

  • Upah lembur per jam: Rp 10.000
  • Jumlah jam lembur: 3 jam

Maka, total upah lembur yang Anda terima adalah Rp 10.000 x 3 jam = Rp 30.000.

3. Menghitung Lembur per Hari

Untuk menghitung lembur per hari, Anda perlu mengetahui berapa kali lipat upah lembur dibandingkan upah kerja normal. Misalnya, jika upah lembur per hari adalah dua kali lipat dari upah kerja normal, maka Anda bisa menghitungnya dengan cara sebagai berikut:

  • Upah kerja normal per hari: Rp 100.000
  • Upah lembur per hari: 2 x Rp 100.000 = Rp 200.000

Dengan demikian, apabila Anda bekerja lembur satu hari penuh, maka total upah lembur yang Anda terima adalah Rp 200.000.

4. Memahami Ketentuan Lembur di Indonesia

Di Indonesia, lembur diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Ada beberapa ketentuan penting mengenai lembur yang perlu Anda pahami, antara lain:

  • Durasi lembur: Maksimal 3 jam per hari dan 14 jam per minggu
  • Upah lembur: Minimal 1,5 kali lipat dari upah kerja normal
  • Waktu lembur: Diluar jam kerja normal atau hari libur nasional

5. Memastikan Penghitungan Lembur yang Tepat

Agar tidak terjadi kesalahan dalam menghitung lembur, pastikan untuk selalu melakukan pengecekan dan verifikasi terlebih dahulu. Perhatikan juga ketentuan perusahaan dan peraturan yang berlaku agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penghitungan lembur.

6. Membuat Catatan Lembur

Untuk memudahkan penghitungan dan audit kedepannya, disarankan untuk membuat catatan lembur secara rapi dan teratur. Catatlah mulai dari tanggal lembur, jumlah jam lembur, hingga total upah lembur yang Anda terima. Dengan catatan lembur yang lengkap, Anda dapat dengan mudah memantau dan menyelesaikan pembayaran lembur secara tepat.

7. Kesimpulan

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda diharapkan dapat menghitung lembur dengan benar dan tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selalu perhatikan upah lembur, durasi lembur, dan ketentuan lainnya agar tidak terjadi kesalahan dalam penghitungan lembur. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam mengelola lembur dengan baik.

Baca Juga:  Cara Menonaktifkan Whatsapp

Anggun

Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.

Artikel Terkait

Back to top button