Cara Menghitung Payback Period

Payback period merupakan salah satu metode yang biasa digunakan dalam analisis investasi untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal yang telah dikeluarkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung payback period secara lengkap.

1. Tentukan Nilai Investasi Awal

Langkah pertama dalam menghitung payback period adalah menentukan nilai investasi awal yang diperlukan. Nilai investasi ini mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memulai proyek atau investasi tersebut, termasuk biaya peralatan, tenaga kerja, dan biaya lainnya.

2. Hitung Arus Kas Masuk

Setelah menentukan nilai investasi awal, langkah selanjutnya adalah menghitung arus kas masuk yang dihasilkan dari investasi tersebut. Arus kas masuk ini mencakup semua penerimaan kas yang diperoleh dari proyek atau investasi, seperti pendapatan penjualan, dividen, atau pengembalian pinjaman.

3. Hitung Arus Kas Keluar

Selanjutnya, hitunglah arus kas keluar atau biaya yang dikeluarkan dalam proyek atau investasi yang sama. Arus kas keluar ini mencakup semua biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan biaya lainnya yang terkait dengan investasi tersebut.

4. Hitung Net Cash Flow

Setelah memiliki data arus kas masuk dan arus kas keluar, selanjutnya hitung net cash flow atau selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar untuk setiap periode. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengurangkan arus kas keluar dari arus masuk.

5. Hitung Payback Period

Langkah terakhir adalah menghitung payback periodnya. Payback period dapat dihitung dengan rumus sederhana:

Payback Period = Nilai Investasi Awal / Net Cash Flow per Tahun

Dengan menggunakan rumus di atas, Anda dapat mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal yang telah dikeluarkan. Semakin singkat payback period, semakin cepat investasi tersebut bisa dikembalikan.

Baca Juga:  Cara Diet Defisit Kalori

6. Contoh Perhitungan Payback Period

Sebagai contoh, misalkan Anda melakukan investasi sebesar Rp 10.000.000 dan mendapatkan arus kas masuk sebesar Rp 2.500.000 per tahun dengan arus kas keluar sebesar Rp 1.500.000 per tahun. Maka, perhitungan payback periodnya adalah:

Payback Period = Rp 10.000.000 / (Rp 2.500.000 – Rp 1.500.000) = Rp 10.000.000 / Rp 1.000.000 = 10 tahun

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa investasi tersebut akan dikembalikan dalam waktu 10 tahun.

7. Kelebihan dan Kekurangan Payback Period

Kelebihan:

  1. Mudah dipahami dan dihitung.
  2. Memberikan informasi mengenai waktu pengembalian investasi.

Kekurangan:

  1. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money).
  2. Lebih fokus pada kembalinya investasi awal tanpa memperhatikan keuntungan jangka panjang.

8. Kesimpulan

Payback period adalah salah satu metode sederhana namun efektif untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah menghitung payback period dan menggunakan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan investasi. Namun, selalu diingat untuk memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari metode ini sebelum mengambil keputusan akhir.

Anggun

Geograf.id merupakan situs berita dan informasi terbaru saat ini. Kami menyajikan berita dan informasi teknologi yang paling update.
Back to top button