Membuat daftar pustaka dari jurnal adalah salah satu bagian penting dalam menulis karya ilmiah. Daftar pustaka atau referensi merupakan kumpulan sumber informasi yang digunakan sebagai dasar atau acuan untuk menyokong isi tulisan yang kita buat. Dalam artikel ini, akan dijelaskan cara-cara yang tepat untuk menulis daftar pustaka dari jurnal dengan benar dan sesuai dengan standar penulisan ilmiah.
1. Mengumpulkan Informasi Jurnal
Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum menulis daftar pustaka dari jurnal adalah dengan mengumpulkan informasi yang diperlukan. Pastikan informasi tersebut lengkap dan akurat, seperti nama penulis, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, halaman, dan tahun terbit.
Berikut adalah format yang tepat untuk mencantumkan informasi jurnal dalam daftar pustaka:
- Nama Penulis. (Tahun Terbit). Judul Artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), Halaman.
2. Menyusun Daftar Pustaka
Setelah mengumpulkan informasi dari jurnal yang digunakan, langkah selanjutnya adalah menyusun daftar pustaka. Ini dilakukan dengan memasukkan informasi yang telah dikumpulkan ke dalam format yang sesuai dengan aturan penulisan ilmiah yang berlaku.
Berikut adalah contoh format daftar pustaka dari jurnal:
- Smith, J. (2005). The impact of climate change on biodiversity. Journal of Nature Conservation, 10(2), 245-260.
- Anderson, M., & Johnson, R. (2010). Urbanization and its effects on wildlife populations. Environmental Science and Policy, 25(4), 512-525.
3. Penulisan Nama Penulis
Penulisan nama penulis dalam daftar pustaka harus dilakukan dengan teliti dan sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku. Biasanya, nama penulis ditulis dengan nama belakang diikuti dengan inisial nama depannya.
Berikut adalah contoh penulisan nama penulis dalam daftar pustaka:
- Johnson, E. (2012). The role of renewable energy in sustainable development. Journal of Renewable Resources, 15(1), 120-135.
4. Penggunaan Italic dalam Daftar Pustaka
Untuk menyoroti judul artikel dan nama jurnal dalam daftar pustaka, biasanya digunakan format italic. Ini bertujuan untuk membedakan judul artikel dari nama jurnal sehingga pembaca dapat dengan mudah melihat informasinya.
Contoh penggunaan italic dalam daftar pustaka:
- Adams, P. (2018). The importance of water conservation in arid regions. Journal of Environmental Sustainability, 5(3), 390-405.
5. Penyusunan Daftar Pustaka Berdasarkan Abjad
Salah satu aturan dalam menulis daftar pustaka dari jurnal adalah menyusunnya berdasarkan urutan abjad dari nama penulis pertama. Hal ini memudahkan pembaca dalam mencari referensi yang dibutuhkan.
Berikut adalah contoh penyusunan daftar pustaka berdasarkan abjad:
- Jones, A. (2014). The effects of deforestation on wildlife habitats. Journal of Biodiversity, 8(4), 300-315.
- Smith, B. (2016). Sustainable agriculture practices in developing countries. Journal of Agriculture and Development, 12(2), 150-165.
6. Menyertakan DOI atau URL Jurnal
DOIs (Digital Object Identifiers) atau URL dari jurnal merupakan informasi tambahan yang biasanya disertakan dalam daftar pustaka. Ini membantu pembaca untuk menemukan sumber informasi lebih detail jika diperlukan.
Berikut adalah contoh penulisan DOI dalam daftar pustaka:
- Thompson, L. (2019). The role of technology in environmental conservation. Journal of Environmental Technology, 18(1), 45-60. doi: 10.1234/jet.2019.001.
7. Menyusun Daftar Pustaka Secara Konsisten
Penting untuk memeriksa kembali daftar pustaka agar penyusunannya konsisten dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pastikan format penulisan, penempatan tanda baca, dan informasi lainnya seragam agar hasil akhirnya terlihat rapi dan profesional.
Dengan menjalankan langkah-langkah diatas, diharapkan Anda dapat membuat daftar pustaka dari jurnal dengan baik dan sesuai dengan standar penulisan ilmiah yang berlaku. Selamat mencoba!
