Tenis meja atau yang lebih dikenal dengan ping pong adalah olahraga yang cukup populer di Indonesia. Selain merupakan olahraga yang menyenangkan, tenis meja juga memiliki teknik-teknik khusus yang perlu dikuasai untuk dapat memainkannya dengan baik. Salah satu teknik dasar yang perlu diperhatikan adalah cara memegang bet. Setiap pemain memiliki gaya memegang bet yang berbeda-beda, namun ada beberapa macam cara memegang bet dalam permainan tenis meja kecuali:
1. Penhold Grip
Penhold Grip adalah salah satu cara memegang bet yang umum digunakan dalam tenis meja. Pemain yang menggunakan Penhold Grip akan memegang bet seperti sedang memegang pena, yaitu dengan jari-jari yang berada di bagian depan bet. Posisi ibu jari dan jari telunjuk biasanya berada di sisi bet yang berlawanan untuk memberikan kestabilan saat melakukan pukulan.
Kelebihan dari Penhold Grip adalah lebih mudah untuk melakukan pukulan-pukulan dekat meja, seperti pukulan serve dan pukulan drive. Namun, kelemahan dari Penhold Grip adalah sulit untuk melakukan pukulan topspin yang membutuhkan gerakan pergelangan tangan yang lebih luas.
2. Shakehand Grip
Shakehand Grip adalah cara memegang bet yang paling umum digunakan oleh pemain tenis meja di seluruh dunia. Pemain yang menggunakan Shakehand Grip akan memegang bet seperti sedang bersalaman, yaitu dengan ibu jari di bagian belakang bet dan jari-jari yang melingkar di sekitar pegangannya.
Kelebihan dari Shakehand Grip adalah kemampuan untuk melakukan berbagai macam pukulan, mulai dari topspin, backspin, hingga smash. Posisi jari-jari yang lebih fleksibel juga memungkinkan pemain untuk mengontrol bet dengan lebih baik. Namun, kelemahan dari Shakehand Grip adalah sulit untuk melakukan pukulan-pukulan dekat meja dengan akurasi tinggi.
3. Seemiller Grip
Seemiller Grip merupakan varian dari Penhold Grip yang diciptakan oleh pemain tenis meja legendaris asal Amerika Serikat, Danny Seemiller. Pemain yang menggunakan Seemiller Grip akan memegang bet dengan ibu jari di bagian depan bet dan empat jari yang lain berada di sekitar pegangannya.
Kelebihan dari Seemiller Grip adalah kemampuan untuk melakukan pukulan topspin dan backspin dengan sangat baik. Posisi ibu jari yang berada di depan bet juga memberikan kestabilan saat melakukan pukulan-pukulan keras. Namun, kelemahan dari Seemiller Grip adalah sulit untuk melakukan pukulan-pukulan dekat meja dengan akurasi tinggi.
4. Hawaiian Grip
Hawaiian Grip adalah cara memegang bet yang cukup unik dan jarang digunakan oleh pemain tenis meja. Pemain yang menggunakan Hawaiian Grip akan memegang bet dengan dua jari tengah disilangkan di sekitar pegangannya, sedangkan tiga jari yang lain berada di sisi bet.
Kelebihan dari Hawaiian Grip adalah memungkinkan pemain untuk melakukan pukulan topspin dengan gerakan pergelangan tangan yang lebih leluasa. Posisi jari-jari yang tidak terlalu kaku juga memudahkan pemain untuk mengatur kecepatan dan efek bola. Namun, kelemahan dari Hawaiian Grip adalah kurangnya kestabilan saat melakukan pukulan-pukulan keras.
5. V-Grip
V-Grip merupakan varian dari Shakehand Grip yang sering digunakan oleh pemain-pemain tenis meja profesional. Pemain yang menggunakan V-Grip akan memegang bet dengan ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf V di bagian belakang bet, sedangkan tiga jari yang lain berada di sisi bet.
Kelebihan dari V-Grip adalah kemampuan untuk melakukan pukulan topspin dan backspin dengan sangat baik. Posisi ibu jari dan jari telunjuk yang membentuk huruf V memberikan kestabilan saat melakukan pukulan-pukulan keras. Namun, kelemahan dari V-Grip adalah sulit untuk melakukan pukulan-pukulan dekat meja dengan akurasi tinggi.
Dengan memahami berbagai macam cara memegang bet dalam permainan tenis meja, pemain dapat memilih gaya memegang bet yang sesuai dengan gaya permainan dan kebutuhan masing-masing. Selain itu, latihan yang teratur dan konsisten juga diperlukan untuk meningkatkan kemampuan teknis dalam permainan tenis meja.
