Setiap tahunnya, umat Islam dari seluruh penjuru dunia berbondong-bondong menuju kota suci Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Haji merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi umat Islam yang mampu secara finansial dan fisik. Tata cara ibadah haji mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam ajaran agama Islam. Berikut adalah tata cara ibadah haji yang harus dipahami dengan baik oleh para calon jamaah haji:
1. Ihram
Ihram merupakan niat yang sah untuk melakukan ibadah haji. Calon jamaah haji memasuki ihram dengan mandi besar, mengenakan pakaian ihram (sarung dan kain tanpa jahitan), serta berniat untuk melaksanakan ibadah haji. Ihram dilakukan sebelum memasuki batas miqat yang ditentukan.
2. Thawaf
Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali secara berlawanan dengan arah jarum jam. Thawaf merupakan simbol kesatuan umat Islam yang mengelilingi Ka’bah sebagai tanda ketaatan kepada Allah.
3. Sa’i
Sa’i adalah proses berlari-lari kecil tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah. Sa’i menggambarkan kesetiaan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang berlari mencari air untuk anaknya Ismail.
4. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, di mana jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa, bertawasul, dan memohon ampunan kepada Allah. Wukuf di Arafah merupakan inti dari ibadah haji dan merupakan syarat sah haji.
5. Mabit di Muzdalifah
Setelah melakukan wukuf di Arafah, jamaah haji kemudian melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk mabit atau bermalam di sana. Di Muzdalifah, jamaah haji mengumpulkan batu untuk melontarkan jumrah di Mina.
6. Jumrah
Jumrah adalah melempar jumrah, yaitu bertiga-tiga melempar jumrah ke tiga tiang setan di Mina. Melempar jumrah melambangkan penolakan terhadap godaan setan dan ketaatan kepada perintah Allah. Jumrah dilakukan pada hari tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
7. Tawaf Ifadhah
Setelah selesai melempar jumrah, jamaah haji melakukan Tawaf Ifadhah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dan melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah. Tawaf Ifadhah dilakukan untuk menyempurnakan ibadah haji.
8. Tawaf Wada’
Setelah menyelesaikan seluruh ritus haji, jamaah haji melakukan Tawaf Wada’ sebelum meninggalkan kota suci Mekah. Tawaf Wada’ merupakan perpisahan dengan Ka’bah dan menjadi tanda akhir dari ibadah haji.
Demikianlah tata cara ibadah haji yang harus dipahami dan dikerjakan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Melaksanakan ibadah haji merupakan momen suci yang sangat dinantikan oleh umat Islam. Semoga setiap langkah ibadah haji yang dilakukan mendekatkan jamaah haji kepada Allah SWT dan menjadi bekal kebaikan dalam kehidupan di dunia dan akhirat.